Tanggapan David da Silva Mulai Moncer di Lini Depan
Wednesday, 02 March 2022 | 16:02
Produktivitas David da Silva tengah mengalir lancar di beberapa laga terakhir bersama Persib. Reputasi sebagai mesin gol ulung kembali tersemat padanya setelah sempat majal. Lima gol sudah dihasilkan dan empat di antaranya dicetak dalam tiga pertandingan ke belakang.
Rekam jejak sebagai juru gedor mematikan saat berkostum Persebaya membuat ekspektasi tinggi dialamatkan padanya. Kini sang pemain mulai bisa membuktikan bahwa dia masih tajam. David hanya butuh waktu untuk beradaptasi hingga nyetel dengan tim barunya dan gol bisa dihadirkan.
“Semua sudah mengetahui saya, jadi saya bukan ‘kembali’ tetapi saya melanjutkan performa sebagai David da Silva. Karena situasi di sepakbola tidak mudah, tidak bisa saat baru tiba langsung bermain dengan bagus,” kata pria asal Brasil ini kepada awak media.
“Pemain harus bekerja keras, berproses hari demi hari, jadi ada banyak hal dan saya terus berusaha. Peran saya adalah striker, tapi di dalam tim harus ada penyesuaian dan saya datang saat paruh musim,” terang pemain berusia 32 tahun tersebut.
Dirinya datang pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2021/2022. Bersama Bruno Cantanhede, mereka dipersiapkan untuk menjadi tumpuan di lini depan demi mengejar target juara. Tanpa waktu beradaptasi, dia berusaha untuk bisa mengakomodir kebutuhan tim.
Empat pertandingan awal pun dilalui tanpa satu gol pun. Belum lagi sang pemain sempat terpapar covid-19 sehingga mesti menjalani karantina. Baru di laga kelimanya David mampu membuka rekening gol bersama Maung Bandung. Kini penampilannya kian gahar termasuk membawa tim memenangi laga kontra Persija berkat brace yang dihasilkannya.
“Situasinya sulit dan tim ini punya tekad menjadi juara, jadi yang ada di benak saya ialah berusaha di tiap menit saat ditampilkan dan bermain sebaik mungkin saat pelatih membutuhkan,” terang David.
“Saya hanya berusaha untuk menampilkan yang terbaik di lapangan, karena berbeda tim maka berbeda juga targetnya. Saya berusaha untuk beradaptasi dengan cepat, saya hanya melakukan yang terbaik dimanapun saya bermain,” tukasnya.

Produktivitas David da Silva tengah mengalir lancar di beberapa laga terakhir bersama Persib. Reputasi sebagai mesin gol ulung kembali tersemat padanya setelah sempat majal. Lima gol sudah dihasilkan dan empat di antaranya dicetak dalam tiga pertandingan ke belakang.
Rekam jejak sebagai juru gedor mematikan saat berkostum Persebaya membuat ekspektasi tinggi dialamatkan padanya. Kini sang pemain mulai bisa membuktikan bahwa dia masih tajam. David hanya butuh waktu untuk beradaptasi hingga nyetel dengan tim barunya dan gol bisa dihadirkan.
“Semua sudah mengetahui saya, jadi saya bukan ‘kembali’ tetapi saya melanjutkan performa sebagai David da Silva. Karena situasi di sepakbola tidak mudah, tidak bisa saat baru tiba langsung bermain dengan bagus,” kata pria asal Brasil ini kepada awak media.
“Pemain harus bekerja keras, berproses hari demi hari, jadi ada banyak hal dan saya terus berusaha. Peran saya adalah striker, tapi di dalam tim harus ada penyesuaian dan saya datang saat paruh musim,” terang pemain berusia 32 tahun tersebut.
Dirinya datang pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2021/2022. Bersama Bruno Cantanhede, mereka dipersiapkan untuk menjadi tumpuan di lini depan demi mengejar target juara. Tanpa waktu beradaptasi, dia berusaha untuk bisa mengakomodir kebutuhan tim.
Empat pertandingan awal pun dilalui tanpa satu gol pun. Belum lagi sang pemain sempat terpapar covid-19 sehingga mesti menjalani karantina. Baru di laga kelimanya David mampu membuka rekening gol bersama Maung Bandung. Kini penampilannya kian gahar termasuk membawa tim memenangi laga kontra Persija berkat brace yang dihasilkannya.
“Situasinya sulit dan tim ini punya tekad menjadi juara, jadi yang ada di benak saya ialah berusaha di tiap menit saat ditampilkan dan bermain sebaik mungkin saat pelatih membutuhkan,” terang David.
“Saya hanya berusaha untuk menampilkan yang terbaik di lapangan, karena berbeda tim maka berbeda juga targetnya. Saya berusaha untuk beradaptasi dengan cepat, saya hanya melakukan yang terbaik dimanapun saya bermain,” tukasnya.

good job prosesss step by step mang davidd…
Da yakin si DDS teh alus..cuman tong sok waka nilai 3 maen coba da perlu adaptasi atuh…pemain kelas dunia g kitu we sarua…si mesi conto moncer teu di PSG..?
Ayeunamah tingali we nyampe akhir musim lamun lebih 10 gol perpanjang..
Urg mah yakin kualitas DDS.si Bruno oge butuh proses yakin iyeu bakal jd mesin gol tp wayahna tong di duetkeun cocok bere stgh babak ewang.
Stuju pisan…si luiz g alus ning di batur
Tinggal peran klock, Rasyid, frets dan Beckham. Jangan lupa tenaga henhen atau Ardi Idrus yg bisa overlappinganu kedepan. Nick juga dengan longpass akurat bisa menghasilkan mengumpan untuk diselesaikan mang opid ( David ).
Ari si Febri kumaha euy? Asa beuki teu paruguh maen na loba miceun peluang jeung monoton tibaheula maen na kitu asa ewh kamajuan beda jeung Beckham