Tak Punya Jatah di Ajang LCA, Made: Sebuah Kemunduran
Monday, 14 September 2020 | 19:01
Indonesia tak punya jatah di ajang Liga Champions Asia (LCA) mulai musim 2021. Hal itu telah dikonfirmasi oleh federasi sepakbola Indonesia PSSI. Indonesia menempati peringkat 13 Zona Timur atau posisi ke-38 dari seluruh anggota AFC yang menjadi induk sepakbola Asia.
Aturan main yang dikeluarkan adalah posisi satu sampai enam setiap zona akan secara otomatis masuk fase grup. Sementara peringkat tujuh sampai 12 akan merintangi dahulu fase kualifikasi, dimana selama ini klub-klub Indonesia sering kesulitan lolos dari kualifikasi tersebut.
Bagi penjaga gawang senior Indonesia I Made Wirawan, hilangnya jatah klub Indonesia di LCA adalah sebuah kemunduran. Ini bagaikan tamparan bagi sepakbola Indonesia yang juga belum mampu bersaing atau berprestasi sekalipun di level Asia.
“Ya yang pasti itu suatu kemunduran ya buat sepakbola kita ya karena kan Champions Asia merupakan suatu turnamen yang bergengsi tapi mungkin dari posisi ranking FIFA kita di bawah makanya kita enggak dapat lagi,” kata Made.
Lantas dengan tidak adanya jatah LCA, AFC Cup atau kompetisi antar klub se-Asia level kedua dapat dimaksimalkan klub-klub Indonesia. Hingga sepakbola Indonesia kembali bisa hadir di ajang Liga Champions Asia dan berbuat banyak di sana. “Mudah-mudahan di AFC kita bisa berprestasi lagi dan bisa mengangkat lagi sepakbola Indonesia untuk bisa hadir lagi di Liga Champion Asia,” harap Made.
Persib sendiri terakhir kali berpartisipasi di ajang LCA ketika gagal melangkahi kualifikasi tahun 2015. Persib kala itu kandas dari klub Vietnam Ha Noi T&T dengan skor telak 0-4 di Stadion Hand Day Vietnam. Persib kala itu disebut tak siap dalam hal teknis dimana mereka harus bermain dengan cuaca yang dingin mencapai 10 derajat celcius.

Indonesia tak punya jatah di ajang Liga Champions Asia (LCA) mulai musim 2021. Hal itu telah dikonfirmasi oleh federasi sepakbola Indonesia PSSI. Indonesia menempati peringkat 13 Zona Timur atau posisi ke-38 dari seluruh anggota AFC yang menjadi induk sepakbola Asia.
Aturan main yang dikeluarkan adalah posisi satu sampai enam setiap zona akan secara otomatis masuk fase grup. Sementara peringkat tujuh sampai 12 akan merintangi dahulu fase kualifikasi, dimana selama ini klub-klub Indonesia sering kesulitan lolos dari kualifikasi tersebut.
Bagi penjaga gawang senior Indonesia I Made Wirawan, hilangnya jatah klub Indonesia di LCA adalah sebuah kemunduran. Ini bagaikan tamparan bagi sepakbola Indonesia yang juga belum mampu bersaing atau berprestasi sekalipun di level Asia.
“Ya yang pasti itu suatu kemunduran ya buat sepakbola kita ya karena kan Champions Asia merupakan suatu turnamen yang bergengsi tapi mungkin dari posisi ranking FIFA kita di bawah makanya kita enggak dapat lagi,” kata Made.
Lantas dengan tidak adanya jatah LCA, AFC Cup atau kompetisi antar klub se-Asia level kedua dapat dimaksimalkan klub-klub Indonesia. Hingga sepakbola Indonesia kembali bisa hadir di ajang Liga Champions Asia dan berbuat banyak di sana. “Mudah-mudahan di AFC kita bisa berprestasi lagi dan bisa mengangkat lagi sepakbola Indonesia untuk bisa hadir lagi di Liga Champion Asia,” harap Made.
Persib sendiri terakhir kali berpartisipasi di ajang LCA ketika gagal melangkahi kualifikasi tahun 2015. Persib kala itu kandas dari klub Vietnam Ha Noi T&T dengan skor telak 0-4 di Stadion Hand Day Vietnam. Persib kala itu disebut tak siap dalam hal teknis dimana mereka harus bermain dengan cuaca yang dingin mencapai 10 derajat celcius.
