Tahan Imbang, Persib Gagalkan Balas Dendam Arema di Kanjuruhan
Sunday, 25 May 2014 | 21:14
Misi balas dendam diusung Arema Cronus dalam laga lanjutan kompetisi Indonesia Super League 2014. Di pertemuan pertama, Arema yang bertandang ke Bandung harus tertunduk lesu setelah kalah 3-2 dari Persib Bandung. Memasuki putaran kedua, Arek Malang berganti menjadi tuan rumah dan berniat meraih kemenangan guna membalas kekalahan sekaligus memantapkan posisi mereka di puncak klasemen sementara.
Terbukti di awal pertandingan, Persib terlihat kesulitan mengembangkan permainan, sebaliknya Arema Cronus langsung menggebrak lewat kaki I Gede Sukadana dan Christian Gonzales namun keduanya masih mengarah tepat ke arah kiper I Made Wirawan.
Tepatnya di menit 13, Arema sempat membobol gawang Persib melalui Samsul Arif, tetapi harus dianulir oleh wasit Suyanto. Tendangan jarak jauh Gede Sukadana yang meluncur deras ke gawang Made Wirawan tidak bisa diantisipasi dengan sempurna dan bola jatuh di kaki Samsul Arif, beruntung dirinya sudah terjebak dalam posisi offside.
Lini tengah Arema memang benar-benar mendominasi jalannya laga, berkali-kali juga umpan dari para pemain tengah bisa digapai para bomber Arema seperti di menit 25 sundulan Gonzales hasil umpan Gede Sukadana masih bisa ditangkap Made Wirawan. Menit 27 juga Samsul Arif mendapat peluang setelah mendapat sodoran dari Ahmad Alfarizi, beruntung shootingnya masih bisa
di blok bek Persib.
Sedangkan lini tengah Persib masih menyisakan jarak dengan lini depannya, meski kecepatan Ferdinand beberapa kali merepotkan barisan pertahan Arema. Hanya saja Victor Iqbonefo masih terlalu tangguh bagi Ferdinand. Lini tengah Persib juga beberapa kali memberikan bola-bola daerah untuk Ferdinand dalam skema serangan balik tetapi belum bisa membelah duet Iqbonefo dan Gathuessi.
Di Menit 40, gawang Persib kembali mendapat ancaman, kali ini tendangan Gustavo Lopez yang menjadi aktor utama. Mendapat hadiah tendangan bebas beberapa meter di depan gawang, Lopez melakukan tendangan melengkung yang sanggup melewati pagar hidup Persib. Beruntung shooting akuratnya masih membentur mistar gawang Persib.
Terus ditekan, justru Persib akhirnya membuka keunggulan lewat kaki Ferdinand Sinaga di pengujung babak pertama. Berawal dari penetrasi Tantan di sisi kiri Persib, pemain asal Lembang ini memberikan umpan silang menuju kotak penalti yang bisa dikontrol dengan baik oleh Konate Makan. Meilhat posisi Ferdinand yang kosong, Konate memberikan sodorang bola yang langsung dieksekusi tanpa ampun oleh Ferdinand. Skor pun berubah menjadi 1-0.
Memasuki babak kedua, Persib langsung memperbesar keunggulan kembali lewat kaki Ferdinand Sinaga tepatnya di menit 47. Mendapat umpan jauh dari Tantan, Ferdinand berhadapan satu lawan satu dengan Thierry Gathuessi. Mengandalkan kecepatannya, Ferdinand sukses mengelabui Gathuessi dan tendangan keras kaki kirinya sukses menembus gawang Arema Cronus meski sempat ditepis oleh kiper Kurnia Meiga.
Tidak lama setelah mencetak gol kedua, Menit 49 Ferdinand hampir mencetak hattrick. Mendapat peluang setelah menerima operan dari Fimrnan utina, tendangan kaki kanannya masih bisa ditepis Kurnia Meiga.
Usai kemasukan 2 gol, Arema semakin menajamkan serangannya. Pertandingan pun semakin terbuka, hasilnya Arema sanggup memperkecil kedudukan menjadi 2-1 melalui tandangan jarak jauh nan indah dari Gustavo Lopez di menit 56. Menerima umpan dari Iqbonefo, Gustavo dengan sekali kontrol langsung meluncurkan sebuah tendangan yang menembus sudut kiri gawang I Made Wirawan.
Di menit 62 Arema hampir sanggup menyamakan kedudukan dan lagi-lagi dianulir oleh wasit Suyanto. Berawal dari tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Persib, bola bisa disundul oleh Viktor Iqbonefo berutung Christian Gonzales sudah terperangkap dalam posisi offside.
Berawal dari sepak pojok di menit 65, Arema mendapat hadiah penalti setelah Vladimir Vujovic menjatuhkan Gede Sukadana di dalam kotak penalti. Pemain asal Montenegro itu pun mendapat kartu kuning. Penalti yang dieksekusi oleh Gustavo Lopez pun sukses bersarang di sisi kanan gawang Made Wirawan pada menit 68. Skor menjadi imbang 2-2.
Pelanggaran Konate terhadap Gustavo Lopez menghasilkan tendangan bebas di depan kotak penalti Persib. Tendangan Lopez di menit 79 itu pun kembali sanggup melewati pagar hidup tetapi kali ini Made Wirawan masih bisa mengamankan gawangnya.
Untuk mengamankan hasil, Pelatih Persib, Jajang Nurjaman memilih menarik playmaker Firman Utina dan menggantinya dengan bek sentral Abdul Rahman.
Di penghujung laga tepatnya di menit ke-2 injury time, Dendy Santoso mendapat peluang emas setelah menerima umpan dari Gustavo Lopez. Beruntung tendangan Dendy Santoso masih bisa di blok oleh kiper Made Wirawan. Begitu juga tendangan salto Viktor Iqbonefo yang kembali digagalkan Made. Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor 2-2 tetap tidak berubah. Dengan ini Arema Cronus gagal membalaskan kekalahan mereka di putaran pertama.
Lineup Arema: Kurnia Meiga, Victor Iqbonefo, Thierry Gathuessi, Beny Wahyudi, Ahmad Alfarizie, Gede Sukadana, Ahmad Bustomi (c) (Arif Suyono), Gustavo Lopez, Samsul Arif (Dendy Santoso 51′), Beto Goncalves (Sunarto 81′), Christian Gonzales.
Cadangan: A Kurniawan, Purwaka Yudi, Jimmy Suparno, Dendy Santoso, Arif Suyono, Irsyad Aras, Sunarto
Lineup Persib: Made Wirawan, Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Tony Sucipto, Supardi, Hariono, Taufiq, Firman Utina (Abdul Rahman 88′), Konate Makan, Tantan (Atep 81′), Ferdianand Sinaga (Djibril Coulibaly 86′).
Cadangan: Shahar Ginanjar, M Agung Pribadi, Jajang Sukmara, Abdul Rahman, Atep, Rudiyana, Djibril Coulibaly.

Misi balas dendam diusung Arema Cronus dalam laga lanjutan kompetisi Indonesia Super League 2014. Di pertemuan pertama, Arema yang bertandang ke Bandung harus tertunduk lesu setelah kalah 3-2 dari Persib Bandung. Memasuki putaran kedua, Arek Malang berganti menjadi tuan rumah dan berniat meraih kemenangan guna membalas kekalahan sekaligus memantapkan posisi mereka di puncak klasemen sementara.
Terbukti di awal pertandingan, Persib terlihat kesulitan mengembangkan permainan, sebaliknya Arema Cronus langsung menggebrak lewat kaki I Gede Sukadana dan Christian Gonzales namun keduanya masih mengarah tepat ke arah kiper I Made Wirawan.
Tepatnya di menit 13, Arema sempat membobol gawang Persib melalui Samsul Arif, tetapi harus dianulir oleh wasit Suyanto. Tendangan jarak jauh Gede Sukadana yang meluncur deras ke gawang Made Wirawan tidak bisa diantisipasi dengan sempurna dan bola jatuh di kaki Samsul Arif, beruntung dirinya sudah terjebak dalam posisi offside.
Lini tengah Arema memang benar-benar mendominasi jalannya laga, berkali-kali juga umpan dari para pemain tengah bisa digapai para bomber Arema seperti di menit 25 sundulan Gonzales hasil umpan Gede Sukadana masih bisa ditangkap Made Wirawan. Menit 27 juga Samsul Arif mendapat peluang setelah mendapat sodoran dari Ahmad Alfarizi, beruntung shootingnya masih bisa
di blok bek Persib.
Sedangkan lini tengah Persib masih menyisakan jarak dengan lini depannya, meski kecepatan Ferdinand beberapa kali merepotkan barisan pertahan Arema. Hanya saja Victor Iqbonefo masih terlalu tangguh bagi Ferdinand. Lini tengah Persib juga beberapa kali memberikan bola-bola daerah untuk Ferdinand dalam skema serangan balik tetapi belum bisa membelah duet Iqbonefo dan Gathuessi.
Di Menit 40, gawang Persib kembali mendapat ancaman, kali ini tendangan Gustavo Lopez yang menjadi aktor utama. Mendapat hadiah tendangan bebas beberapa meter di depan gawang, Lopez melakukan tendangan melengkung yang sanggup melewati pagar hidup Persib. Beruntung shooting akuratnya masih membentur mistar gawang Persib.
Terus ditekan, justru Persib akhirnya membuka keunggulan lewat kaki Ferdinand Sinaga di pengujung babak pertama. Berawal dari penetrasi Tantan di sisi kiri Persib, pemain asal Lembang ini memberikan umpan silang menuju kotak penalti yang bisa dikontrol dengan baik oleh Konate Makan. Meilhat posisi Ferdinand yang kosong, Konate memberikan sodorang bola yang langsung dieksekusi tanpa ampun oleh Ferdinand. Skor pun berubah menjadi 1-0.
Memasuki babak kedua, Persib langsung memperbesar keunggulan kembali lewat kaki Ferdinand Sinaga tepatnya di menit 47. Mendapat umpan jauh dari Tantan, Ferdinand berhadapan satu lawan satu dengan Thierry Gathuessi. Mengandalkan kecepatannya, Ferdinand sukses mengelabui Gathuessi dan tendangan keras kaki kirinya sukses menembus gawang Arema Cronus meski sempat ditepis oleh kiper Kurnia Meiga.
Tidak lama setelah mencetak gol kedua, Menit 49 Ferdinand hampir mencetak hattrick. Mendapat peluang setelah menerima operan dari Fimrnan utina, tendangan kaki kanannya masih bisa ditepis Kurnia Meiga.
Usai kemasukan 2 gol, Arema semakin menajamkan serangannya. Pertandingan pun semakin terbuka, hasilnya Arema sanggup memperkecil kedudukan menjadi 2-1 melalui tandangan jarak jauh nan indah dari Gustavo Lopez di menit 56. Menerima umpan dari Iqbonefo, Gustavo dengan sekali kontrol langsung meluncurkan sebuah tendangan yang menembus sudut kiri gawang I Made Wirawan.
Di menit 62 Arema hampir sanggup menyamakan kedudukan dan lagi-lagi dianulir oleh wasit Suyanto. Berawal dari tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Persib, bola bisa disundul oleh Viktor Iqbonefo berutung Christian Gonzales sudah terperangkap dalam posisi offside.
Berawal dari sepak pojok di menit 65, Arema mendapat hadiah penalti setelah Vladimir Vujovic menjatuhkan Gede Sukadana di dalam kotak penalti. Pemain asal Montenegro itu pun mendapat kartu kuning. Penalti yang dieksekusi oleh Gustavo Lopez pun sukses bersarang di sisi kanan gawang Made Wirawan pada menit 68. Skor menjadi imbang 2-2.
Pelanggaran Konate terhadap Gustavo Lopez menghasilkan tendangan bebas di depan kotak penalti Persib. Tendangan Lopez di menit 79 itu pun kembali sanggup melewati pagar hidup tetapi kali ini Made Wirawan masih bisa mengamankan gawangnya.
Untuk mengamankan hasil, Pelatih Persib, Jajang Nurjaman memilih menarik playmaker Firman Utina dan menggantinya dengan bek sentral Abdul Rahman.
Di penghujung laga tepatnya di menit ke-2 injury time, Dendy Santoso mendapat peluang emas setelah menerima umpan dari Gustavo Lopez. Beruntung tendangan Dendy Santoso masih bisa di blok oleh kiper Made Wirawan. Begitu juga tendangan salto Viktor Iqbonefo yang kembali digagalkan Made. Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor 2-2 tetap tidak berubah. Dengan ini Arema Cronus gagal membalaskan kekalahan mereka di putaran pertama.
Lineup Arema: Kurnia Meiga, Victor Iqbonefo, Thierry Gathuessi, Beny Wahyudi, Ahmad Alfarizie, Gede Sukadana, Ahmad Bustomi (c) (Arif Suyono), Gustavo Lopez, Samsul Arif (Dendy Santoso 51′), Beto Goncalves (Sunarto 81′), Christian Gonzales.
Cadangan: A Kurniawan, Purwaka Yudi, Jimmy Suparno, Dendy Santoso, Arif Suyono, Irsyad Aras, Sunarto
Lineup Persib: Made Wirawan, Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Tony Sucipto, Supardi, Hariono, Taufiq, Firman Utina (Abdul Rahman 88′), Konate Makan, Tantan (Atep 81′), Ferdianand Sinaga (Djibril Coulibaly 86′).
Cadangan: Shahar Ginanjar, M Agung Pribadi, Jajang Sukmara, Abdul Rahman, Atep, Rudiyana, Djibril Coulibaly.

selain wasit ajig, nu diving na ge bebel cicing wae
Kecewa iya, tapi kita semua harus Ngerti bahwa yang menentukan menang atau kalah adalah bandar judi, wasit yang di sogokkah atau pemain bolanya sendiri. Jadi kalau 45 menit pertama mainnya ngaco berarti pasar taruhan lagi berjalan, ngarti hanteu silaing
Persib…kali ini “dikalahkan” oleh WASIT. Padahal sudah yakin menang…wasit sieun teu disuguhan ku nu boga imah..
Itulah Sepakbola kadang terjadi kontroversi. Padahal sudah yakin menang…wasit sieun teu disuguhan ku nu boga imah..
Teu kabayang gimana superter arema lamun ningali tim na eleh ku persib..can maen ge geus ditelor…komo eleh…kamari ge pelatih arema ngomong model kitu tah di jalak harupat…
Wasi na kudu ditalapung
Teu kabayang gimana suporter arema lamun ningali tim na eleh ku persib..can maen ge geus ditelor…komo eleh..untung ditulungan wasit da…coba mun heunteu…wasit edan lain singo edan tadi mah…
Persib 2 vs 1 wasit komdis bagaimana?
Wasitna kotokeun
maenya wasit model kitu di pake keneh ku isl? pecat wasit model kitu mah..
geus tong di omongkeun wae wasit mah… mending muji FERDINAND nu maenna bringas… salut ka FERDINAND lain orang bandung tapi jiwana geus milik bandung…