SVD Sebut Persib Belum Bisa Jaga Konsistensi
Friday, 29 July 2016 | 09:01
Penampilan angin-anginan masih menghantui skuat Maung Bandung di putaran pertama TSC 2016. Bahkan setelah melakoni 12 laga, Persib belum pernah mendapat kemenangan back to back. Setiap sukses mengalahkan tim lawan, di laga berikutnya Persib selalu gagal menjaga rentetan hasil positif. Terakhir ketika Persipura bisa dikandaskan di Jayapura, Persib malah dibantai 4 gol tanpa balas di Padang dengan performa yang sangat buruk.
Menurut Sergio Van Dijk, timnya saat ini memang belum mampu menjaga konsistensi penampilan di setiap laga. Hal itu disebabkan karena rasa saling pengertian antar pemain masih belum terjalin dengan sempurna. Padahal tim yang ada saat ini sudah dibentuk lebih dari setengah tahun sejak Dejan Antonic menjabat sebagai pelatih. Meski pria Serbia itu didepak di tengah jalan karena kinerja yang kurang maksimal.
“Aku lihat tim belum konsisten, kita bisa menang di Jayapura dan beberapa hari kemudian kita kalah di Padang. Mungkin komunikasi di tim belum bagus jadi kita masih butuh waktu,” ungkap Sergio kepada wartawan di Graha Persib, Kamis (28/7).
Di mata Sergio, skuat yang ada saat ini masih butuh waktu untuk menyatukan visi dan misi di lapangan. Selain itu proyeksi tim di awal musim pun berubah seiring comeback-nya Jajang Nurjaman duduk di kursi kepelatihan. Menurut bomber dengan sundulan berbahaya tersebut, Persib masih menyesuaikan diri dengan skema dan filosofi sang juru taktik.
“Aku lihat tim masih perlu waktu, di Indonesia semua orang bicara harus selalu menang dan main bagus, tapi kita kan tim banyak perlu adaptasi,” ungkapnya.
Dari segi kekompakan, Sergio merasa di musim ini dia belum merasakan suasana kondusif ketika membela Maung Bandung di musim 2013. Saat itu kehadiran pemain-pemain dengan segudang pengalaman seperti Firman Utina bisa memberikan atmosfer yang positif. Mentalitas tim pun jauh lebih kokoh dengan bercokolnya amunisi yang mempunyai sifat leadership.
“Di tim sekarang berbeda dengan tim waktu 2013 sekarang banyak pemain muda. Tapi waktu 2013 di tim ada banyak pemain berpengalaman ada Firman Utina, M. Ridwan dan Supardi yang punya pengalaman bagus,” ujar Sergio.

Penampilan angin-anginan masih menghantui skuat Maung Bandung di putaran pertama TSC 2016. Bahkan setelah melakoni 12 laga, Persib belum pernah mendapat kemenangan back to back. Setiap sukses mengalahkan tim lawan, di laga berikutnya Persib selalu gagal menjaga rentetan hasil positif. Terakhir ketika Persipura bisa dikandaskan di Jayapura, Persib malah dibantai 4 gol tanpa balas di Padang dengan performa yang sangat buruk.
Menurut Sergio Van Dijk, timnya saat ini memang belum mampu menjaga konsistensi penampilan di setiap laga. Hal itu disebabkan karena rasa saling pengertian antar pemain masih belum terjalin dengan sempurna. Padahal tim yang ada saat ini sudah dibentuk lebih dari setengah tahun sejak Dejan Antonic menjabat sebagai pelatih. Meski pria Serbia itu didepak di tengah jalan karena kinerja yang kurang maksimal.
“Aku lihat tim belum konsisten, kita bisa menang di Jayapura dan beberapa hari kemudian kita kalah di Padang. Mungkin komunikasi di tim belum bagus jadi kita masih butuh waktu,” ungkap Sergio kepada wartawan di Graha Persib, Kamis (28/7).
Di mata Sergio, skuat yang ada saat ini masih butuh waktu untuk menyatukan visi dan misi di lapangan. Selain itu proyeksi tim di awal musim pun berubah seiring comeback-nya Jajang Nurjaman duduk di kursi kepelatihan. Menurut bomber dengan sundulan berbahaya tersebut, Persib masih menyesuaikan diri dengan skema dan filosofi sang juru taktik.
“Aku lihat tim masih perlu waktu, di Indonesia semua orang bicara harus selalu menang dan main bagus, tapi kita kan tim banyak perlu adaptasi,” ungkapnya.
Dari segi kekompakan, Sergio merasa di musim ini dia belum merasakan suasana kondusif ketika membela Maung Bandung di musim 2013. Saat itu kehadiran pemain-pemain dengan segudang pengalaman seperti Firman Utina bisa memberikan atmosfer yang positif. Mentalitas tim pun jauh lebih kokoh dengan bercokolnya amunisi yang mempunyai sifat leadership.
“Di tim sekarang berbeda dengan tim waktu 2013 sekarang banyak pemain muda. Tapi waktu 2013 di tim ada banyak pemain berpengalaman ada Firman Utina, M. Ridwan dan Supardi yang punya pengalaman bagus,” ujar Sergio.

rek komen ku bahasa Walanda ah, “keognisjen de amproeir fegjia Vin DOLEWAK NINTJAC WAJDOECK DIE LEUVEUNG AWIE vom coparagole steire El Gudal-gadil fuetboll”
artinya : Bek na ganti tong si Jajang Sukmara wae, kali-kali paenkeun si Fabiano Beltrame, ulah jadi cadangan wae lebar.
maneh nu butut mah dijk , boyot , lemod , loba ngalamod bujur ..