Suwitha Patha Pandang Finishing Touch Jadi Masalah Persib
Wednesday, 22 November 2017 | 09:29
Performa Persib musim 2017 sangat buruk karena cuma bisa finish peringkat 13. Persentase kemenangan musim ini sangat buruk usai hanya mampu meraih 26,5 persen. Koleksi ini menjadi yang paling mengecewakan sejak kompetisi 1994/1995 lalu dan finishing touch menjadi kendala yang paling krusial.
Sulitnya mencetak gol pun dipandang Suwitha Patha sebagai salah satu pangkal masalah Maung Bandung. Menurutnya barisan belakang dan tengah sudah bermain baik dalam bertahan dan membuat aliran serangan. Namun ketika memasuki final third, pemain Persib suka kebingungan dan ditambah sosok ujung tombak yang tak maksimal.
“Kalau dari segi permainan bagus, tapi dari segi finishing saya pikir masih kurang di penyelesaian akhir yang sering terkendala. Kalau dari permainan 2×45 menit sudah banyak peluang,” ujar eks kapten Persib Bandung itu ketika diwawancara belum lama ini.
Menurutnya kebiasaan Persib merombak barisan depan buat amunisi menyerang sulit menjalin chemistrynya satu sama lain. Pada awal musim juga Persib merekrut Carlton Cole yang ketajamannya sudah habis karena kondisi fisik yang buruk. Jika Ezechiel N’douassel tidak diperpanjang, Persib harus cari bomber yang haus gol.
“Hanya yang jadi masalah Persib sering bongkar pasang pemain di lini depan. Jadi ke depan kita jangan sampai salah lagi memilih pemain asing terutama untuk finishing karena itu lebih dominan, penyelesaian akhirnya,” jelas Witha.
Persib mengawali liga dengan buruk karena Cole yang diplot jadi mesin gol tidak bekerja maksimal dan majal separuh musim. Maung Bandung pun harus beradaptasi lagi dengan Ezechiel yang diambil pada putaran kedua. Hal itu yang membuat Persib tidak menujukan performa terbaik sepanjang kompetisi.
“Kemarin ada beberapa pemain asing pas dipasang kurang maksimal akhirnya bongkar lagi dan terhadap tim itu berpengaruh, mungkin yang dilihat itu karena dari segi pemain depan ke belakang udah bagus,” jelas pemain yang pernah menyebrang ke PSIS itu.
Musim depan, Persib sendiri pasti tidak diperkuat oleh Vladimir Vujovic karena ingin hijrah. Witha pun berharap pemain asing di musim depan bisa memberikan dampak yang bagus dan segera nyetel dengan pemain lain.
“Pemain asingnya juga harus yang betul-betul dan yang potensial jadi semua lini juga bisa bersinergi jadi mampu mengangkat tim. Pemain asing tujuannya untuk mengangkat moril pemain lokal yang bisa mengangkat motivasi,” tukasnya.

Performa Persib musim 2017 sangat buruk karena cuma bisa finish peringkat 13. Persentase kemenangan musim ini sangat buruk usai hanya mampu meraih 26,5 persen. Koleksi ini menjadi yang paling mengecewakan sejak kompetisi 1994/1995 lalu dan finishing touch menjadi kendala yang paling krusial.
Sulitnya mencetak gol pun dipandang Suwitha Patha sebagai salah satu pangkal masalah Maung Bandung. Menurutnya barisan belakang dan tengah sudah bermain baik dalam bertahan dan membuat aliran serangan. Namun ketika memasuki final third, pemain Persib suka kebingungan dan ditambah sosok ujung tombak yang tak maksimal.
“Kalau dari segi permainan bagus, tapi dari segi finishing saya pikir masih kurang di penyelesaian akhir yang sering terkendala. Kalau dari permainan 2×45 menit sudah banyak peluang,” ujar eks kapten Persib Bandung itu ketika diwawancara belum lama ini.
Menurutnya kebiasaan Persib merombak barisan depan buat amunisi menyerang sulit menjalin chemistrynya satu sama lain. Pada awal musim juga Persib merekrut Carlton Cole yang ketajamannya sudah habis karena kondisi fisik yang buruk. Jika Ezechiel N’douassel tidak diperpanjang, Persib harus cari bomber yang haus gol.
“Hanya yang jadi masalah Persib sering bongkar pasang pemain di lini depan. Jadi ke depan kita jangan sampai salah lagi memilih pemain asing terutama untuk finishing karena itu lebih dominan, penyelesaian akhirnya,” jelas Witha.
Persib mengawali liga dengan buruk karena Cole yang diplot jadi mesin gol tidak bekerja maksimal dan majal separuh musim. Maung Bandung pun harus beradaptasi lagi dengan Ezechiel yang diambil pada putaran kedua. Hal itu yang membuat Persib tidak menujukan performa terbaik sepanjang kompetisi.
“Kemarin ada beberapa pemain asing pas dipasang kurang maksimal akhirnya bongkar lagi dan terhadap tim itu berpengaruh, mungkin yang dilihat itu karena dari segi pemain depan ke belakang udah bagus,” jelas pemain yang pernah menyebrang ke PSIS itu.
Musim depan, Persib sendiri pasti tidak diperkuat oleh Vladimir Vujovic karena ingin hijrah. Witha pun berharap pemain asing di musim depan bisa memberikan dampak yang bagus dan segera nyetel dengan pemain lain.
“Pemain asingnya juga harus yang betul-betul dan yang potensial jadi semua lini juga bisa bersinergi jadi mampu mengangkat tim. Pemain asing tujuannya untuk mengangkat moril pemain lokal yang bisa mengangkat motivasi,” tukasnya.

Di musim pertama SvD gabung Persib, dia sgt subur bahkan masuk daftar topskor liga. Di turnamen Torabika SC juga msh terlihat dia pny finishing yg akurat walopun keberuntungan tdk sebagus musim perdana dia di Persib. Maksud saya disini adlh pahami bola spt apa yg jadi santapan empuk SvD, jgn cmn crossing yg tak kena sasaran. Apalagi tim lawan juga pasti pasang bek tinggi kekar buat menjegal SvD. Saya suka kreatifitas Konate & Firman Utina di musim 2014. Ditambah support M.Ridwan & Supardi, game plan Persib memang layak acungan jempol. Crossing kombinasi umpan cut-back. Semoga bisa terulang lagi, aamiin.
alamat palsu dei taun 2018, piala indonesia bln januari, persib can naon2.. om tulalit om
Kmha mun ngiluan liga dangdut wehh ath
hantem we ngenta hampura deui…ngenta hampura deui…iraha rek gerak majemen?,,, bobo deui wae??? Tuh gening RD teh lain ka T-Team tapi kalah jadian jeung SFC,,, ari PERSIB naha kalah obobo wae…
Deudeuin nya musim kamari teu make pelatih?, cukup ku serep deui wae…?
Sok atuh obo deui we…..
Cenah RD rek teken kontrak jg Sriwijaya 24 nopember mun enya teh! Beu……teuing naon nu diteangan ku managemen jg pelatih nu kumaha nu dipihayang teh….hadeuw
enya RD Gosip na ka sriwijaya. sriwijaya sanggup mayarkeun sisa kontrak RD ka t team. sedangkan persib teu sanggup. alesanna kamahalan. management gebleg
isu na mah pan bade gentos janten Bati United atanapi lobalila FC persib teh
RD sakalian konate
SFC 24 Nov launching pelatih & pemaen..ari PERSIB..nungguan sesa kitu…? Super lelet yeuhhjj
Pelatih teh nungalamar ka persib loba nu nganggur loba nudaekeun loba nunangtukeun nu hararese mah….
Kmh ari management persib..asa haraese neangan pelatih th ath…????…kburu pamaen alus dikontrak klub sejen…nha rek ngontrak pamaen panyesaan dai qtu..panyesaan gs kolot daih….eta daih konate rek k sfc..hadeuuuh..kmh ath ieu th…evaluasi th lain ti saprak bers maen jeung perserui ath….kesel kieu
herjos jadi pelatih kepala, bulan hareup lisensi A na jadi, percuma pelatih kelas dunia ge da nu milih pemaen jeung starting line up tetep “nugaduh” persib.
Herjos blm layak menangani team sebesar Persib ceuk sayah mah… lisensi A hanya sebuah pencapaian akademis kang.. tapi soal kematangan strategi dan penerapan taktik dilapangan kang Herjos masih kudu mendapatkan jam terbang yg lebih… bukan merendahkan kang Herjos… tapi coba di simak brapa pertandingan selepas janur yg dimenangkan team Herjos… jangan bawa2 Emral Abus karena staatus beliau adalah sekedar memenuhi regulasi PT.LIB selebihnya taktik dan latihan semua di pegang kang Herjos.. rekrutlah pelatih yg berkarakter kuat dan tegar menghadapi campur tangan oknum management dan mampu mengangkat keterpurukan Persib… pola latihan dan metode pelatihan di sepak bola mah kurang lebih sama di dunia manapun.. yg berbeda adalah pola pelatihan strategi dan taktik serta situasi menciptakan atau membentuk skill individu tiap pemain untuk bermain sebagai team bukan sebagai kebintangan pribadi…
tah kitu, jadi na teu mubajir Hejos geus refot miluan kursus, kudu dipakai atuh, ntong di tajong ti Persib
Persib kudu make pelatih Sunda asli, kemistri na sarua jeung boss besar WHU. Apa kehendak WHU bisa diterapkan lansung dilapangan tanpa perlu penterjemah make bhs Sunda.
Tong suudzon buktinya ayeuna geuning WHU cicing mah PERSIB lelet, jadi leuwih ompong maungna.
Anu sok minta WHU mundur, cing ayeuna buktikeun mun bener bisa ngatur, lain ngomong wungkul…
Bisa teu buktikeun bisa tekan management maneh nu sok cuap2
Lain masalah WHU hungkul kang anu nyieun Persib cicing… persib kan Perseroan Terbatas… kongsian.. nya teu bisa WHU ngambil keputusan sendiri… please lah… buka mata n hati… musim 2017 Persib terpuruk.. dan sebagai manager wajar dituntut mundur karena gagal mengangkat performa team… soal lambatnya Persib di bursa transfer itu karena memang managemen na lemah atau mungkin karena bagian dari strategi club yg menyimpan rapat2 pembentukan team (semoga) namun dari statement di media soal release nya mereka “masih melakukan evaluasi” itu dinilai bentuk dari lemahnya management club.. karena club sepak bola modern mah kudu cepat melakukan aksi perekrutan pemain dan pelatih / pembentukan team.. agar tidak di salip klub lain.. dan bila sudah punya target n kerangka team yg lengkap itu adalah modal yg baik untuk menarik minat investor untuk berpartisipasi sebagai sponsorship… namun melihat pencapaian team di 2017 lalu.. rasanya kini para investor tidak seloyal kemarin.. jadi ayolah jangan terlalu terpaku mendewakan sang WHU… kini saatnya perubahan.. biarlah WHU dan para pemegang saham duduk manis menikmati keuntungan klub di balik meja.. biarkan orang2 profesional di bidang marketing sepakbola dan team pelatih serta jajarannya bekerja profesional melakukan tugasnya… beri mereka target yg pas untuk pencapaian tahun depan… biarlah masalah teknis di ambil alih para profesional… begitulah kira2 pengelolaan sebuah club sepakbola yg profesional… masing2 menjalankan fungsinya sesuai job desk nya… doa dan harapan terbaik buat PERSIB… ayo sib BANGKIT…!! Maneh MAUNG lain ucing angora (pinjam istilah bobotoh)
Persib kudu make pelatih Sunda asli, kemistri na sarua jeung boss besar WHU. Apa kehendak WHU bisa diterapkan lansung dilapangan tanpa perlu penterjemah make bhs Sunda.
Melenoy wa nya manajemen Persib Kawas Kuya batokeun ka kurung ku iga haha lucu lucu manajemen ngadagoan regulasi cenah heula cyrifana kitu alesan telat nangtukeun pelatih. …eh naon hubungan Nana Jeung regulasi??? Haha!!
Kita tunggu saja bobotoh Pergerakan Persib musim ini,
Sayah mah Percaya Persib sedang Bekerja sekarang Untuk Lebih baik Di musim depan
Perkawis RD secara bisnis ya pasti ada Untung Rugi buat Persib, Da di latih RD oge bukan jaminan Persib bakal bagus komo sesa kontrakna di t team di bayarkan
Prestasi di persib musim depan can tantu alus malah bisa jadi teu cocok rugi Gede akhirna.
Persib lain teu mampu masalah Financial tapi namana industri bisnis pasti perhitungan Untung Rugina,
Persib pasti belajar dari musim kamari lah, Dan Musim ini mereka gak mau terulang karena Rugi Pastina.
Teu nanaon urang tungguan Pergerakan musim ini ,
dina statment Persib kamari aya point Pemilihan Pemain Murni Kebutuhan Pelatih nantinya, tah ieu teh kemajuan nu alus pastina teu maksaken kehendak jiga musim kamari…..Hayu ah kita bersabar dan yakiiin Persib kedepan akan lebih baik. Bere kasempetan waktu jang PT PBB bekerja..
Mana janji nu baheula tea
cenah bejanateh golden era tapi ayuna naha beut beda
jarang meunang jarang meunang
mana atuh janji na mana atuh buktina kabeh ge ukur carita ewehh perubahanana…..hudang atuhh sib