Persib Bandung memang sudah tamat menjalani perjuangan di ajang AFC Cup. Di babak 16 besar Maung Bandung ditekuk klub asal Hongkong, Kitchee SC, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, dengan skor 0-2. Beberapa mantan pemain Persib ternyata cukup memperhatikan kiprah mantan timnya selama berkiprah di ajang Asia.
Sutiono Lamso contohnya, pencetak gol tunggal saat Persib juara 1994, mencermati kiprah awal Maung Bandung di Liga Champions Asia (LCA) di Vietnam menghadapi Hanoi T&T. Atep dkk dicukur habis 0-4, menandakan kualitas jawara Indonesia Super League (ISL) 2014 masih kalah jauh untuk bersaing di level LCA. “Pertama saya melihat ketika melawan Hanoi T&T di Playoff Asia sudah terlihat kalau kualitas pemain kita masih kalah jauh dari pemain Asia terbukti dengan kalah 0-4,” ungkapnya.
Gagal di LCA, Persib pun harus rela berkompetisi di ajang AFC Cup, kompetisi bergengsi kedua se-Asia. Kekuatan tim besutan Emral Abus, mulai diperhitungkan di ajang AFC Cup, bahkan Persib bisa menjuarai Grup H tanpa menelan kekalahan. “Selama penyisihan grup persib bisa keluar sebagai juara grup, mungkin karena lawannya masih berada di bawah Persib,” tuturnya.
Lebih lanjut, begitu Persib lolos dari grup dan menghadapi fase 16 besar, Tantan cs mulai menemukan lawan yang levelnya di atas. Begitulah kekuatan Kitchee SC yang meluluhlantakan harapan Persib untuk berkiprah lebih lama di ajang Asia. “Begitu lolos dan Persib kan mulai ketemu lawan yang levelnya di atas Persib. Sebelum ketemu Kitchee aja Persib sudah mulai kerepotan ketika melawan Ayeyawady,” bebernya.
“Meskipun bisa mencetak tiga gol tapikan langsung terbalas juga, sebenarnya dari situ aja udah keliatan kondisi Persib sendiri enggak mudah mengalahkan lawan meskipun di kandang,” tambahnya.
Disinggung performa terbaik klub kebanggaan bobotoh ini, Sutiono mengaku jika laga pembuka melawan New Radiant penampilan Persib cukup meyakinkan dan dominan. Namun di pertandingan pamungkas grup, skor 3-3 yang mengakhiri laga dinilainya sebagai performa yang tidak memuaskan. “Pas main pertama lawan Maladewa (New Radiant) Persib main bagus, main di kandang lawan juga enggak kalah cuma draw,” lanjutnya.
“Tapi ketika main di kita (kandang) terakhir lawan Ayeyawady, Persib ditahan di kandang di situ mulai kelihatan, saya juga mulai berpikir gimana nanti di babak selanjutnya lawan pasti akan jauh lebih sulit,” pungkasnya.

Komentar Bobotoh