Kabar duka menyelimuti Persib Bandung, mantan pemain serta pelatih, Suryamin menghembuskan nafas terakhirnya di usia 56 tahun. Almarhum meninggal dunia saat sedang berada di Villa miliknya di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (6/7) sebelum solat Jumat. Dia berada disana lantaran sedang mempersiapkan acara halal bi halal bersama rekan-rekannya pensiuan PLN.
Dari data yang sudah didapat, mendiang memang mempunyai riwayat penyakit jantung, seperti yang dikatakan Ganjar Nugraha yang merupakan rekan mendiang Suryamin di Persib. “Kita sering main bola bareng, tapi beliau selalu berhenti. Paling hanya sekitar lima menit bermain. Katanya karena kesehatan,” ujar Ganjar saat ditemui di rumah duka di Jalan Maleber Barat.
Beberapa mantan pemain Persib Bandung yang pernah tampil bersamanya dan juga mantan anak asuhnya pun hadir melayat. Yusuf Bachtiar, Adeng Hudaya dan Ganjar Nugraha mengantar legenda Persib itu ke peristirahatan terakhirnya. Begitu pula eks pemain yang pernah diasuhnya seperti Dadang Hidayat. Kiper Persib, Muhammad ‘Deden’ Natshir juga nampak di rumah duka.
Suryamin meninggalkan dua orang anak dari sang istri Heli Nurhayati. Sosok pria yang dijuluki Si Manuk itu pun memiliki tempat tersendiri di hati Yusuf Bactiar, karena mereka juga pernah sama-sama menimba ilmu di Ragunan pada 1979. Kebersamaan itu yang membuat Yusuf sangat mengenal karakter Suryamin di dalam dan luar lapangan terutama soal kepemimpinannya.
“Almarhun dikenal sebagai sosok yang tegas, cocok jadi pemimpin. Karakternya keras. Dulu posisinya bek sayap, kita yang lebih junior itu selalu nurut sama beliau,” ungkap Yusuf.
Suryamin merupakan salah satu anggota generasi emas Persib di era 80-an berkat tangan dingin Marek Janota. Berposisi di bek kanan, Suryamin menjadi salah satu pemain yang membantu Persib jadi juara pada gelaran Perserikatan 1986. Saat itu dirinya ikut andil dalam memukul mundur Perseman Manokwari di laga final dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Jajang Nurjaman.
Dia juga pernah didapuk menjadi juru racik taktik Persib di Liga V 1998/1999 meskipun prestasi tim jauh dari kata memuaskan. Ia nyaris membawa Persib degradasi namun akhirnya lolos dari lubang jarum. Di musim berikutnya, Suryamin juga masih menjadi pelatih Maung Bandung. Lagi-lagi beragam masalah di internal tim membuatnya tidak mampu membawa Persib berkibar dan ia melepas jabatan tersebut saat liga baru memainkan lima laga saja.
Putra Maung
06/07/2018 at 21:09
Innalilahi wa Innalilahi rojiun..
Semoga diterima amal ibadah beliau, diampuni dosanya, dilapangkan kuburannya….amiiin YRA
Urang lebak
07/07/2018 at 06:15
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu
Innalillahi wa innalillahi rojiun
Kang Iduy
07/07/2018 at 06:42
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun…mugia khusnul khotimah, hatur nuhun kantos dilatih ku beliau…sosok disiplin, sabar dan baik hati
Oray Tapa
07/07/2018 at 13:48
Innalillahi wainna ilaihi roji’un…
Binsar
31/08/2022 at 17:40
Inalilahi wa ilaihi rpjiun semoga amal ibadah nya di terima allah aubhanahu wa taala….Persib ker berduka