Surat BLI Buat Down Pemain Persib U21
Saturday, 30 April 2011 | 20:06
Diumumkannya surat BLI yang menyatakan Rudi Geofani tidak boleh dimainkan sesaat sebelum pertandingan, disebut manajer Persib U21, Edi Djukardi menjadi sebab mental anak asuhnya terguncang sebelum bermain. Persib U21 akhirnya gagal melaju ke babak semifinal LSI U21 setelah kalah dari Persisam U21 pada pertandingan terakhir babak 6 besar grup A.
Menurut data yang dimiliki Badan Liga Indonesia, penyerang andalan Maung Ngora, Rudi Geofani terkena akumulasi kartu kuning sehingga tidak boleh bermain sore ini. Sayangnya, pemberitahuan ini disampaikan oleh Pengawas Pertandingan sesaat sebelum pertandingan dimulai di ruang ganti pemain.
“Ada ketidakcocokan catatan dan keteledoran dari pihak panitia. Dan sayangnya dikatakan kepada kami di ruang ganti bukan dari pagi. Jika dari pagi, kami masih bisa mengusahakan karena punya buktinya,” ujar Edi Djukardi saat konfrensi pers.
Setelah pemberitahuan itu, Edi menggambarkan bahwa para pemain muda binaan asli Persib ini tampak terpukul. Sementara itu, karena manajemen selalu membawa data-data, maka salah seorang official tim ditugaskan untuk membawa data yang dipunyai tim yang isinya bukti-bukti bahwa Rudi Geofani seharusnya bisa dimainkan.
“Rudi itu akumulasi kartu ketika Persib menghadapi PSPS Pekanbaru pada babak penyisihan dan itu sudah kami jalankan sehingga kartu kuning Rudi sudah diputihkan. Kita punya data-datanya yang disimpan di hotel dan kita langsung ambil itu,” lanjut Edi Djukardi.
Karena itu, saat babak kedua dimulai, Rudi dapat langsung disahkan BLI untuk bisa dimainkan, namun karena berbagai administrasi, maka Rudi baru bisa main mulai sekitar menit ke-80.
Pada kesempatan yang sama, pelatih Asep Sumantri tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengatakan bahwa para pemain jelas merasa dikerjai sebelum pertandingan dan itu membuat mental mereka jatuh.
“Disini saya salut dengan permainan anak-anak, namun saya sedih karena sebelum pertandingan kita dikerjai lewat masalah kartu kuning pemain kita. Pemberitahuan Rudi tak boleh main jelas membuat mental pemain lainnya menjadi drop,” jelas Asep.
Rudi, disebut Asep adalah pemain yang paling diandalkan didalam timnya. Sebelum pertandingan, semua pemain dalam keadaan siap tempur. Dan pemberitahuan itu membuyarkan konsentreasi mereka.
“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi lagi. Cukup menimpa kita saja. Saya memang merasa kompetisi usia muda ini dianak tirikan oleh BLI,” sebut Asep.
Untuk selanjutnya, manajemen Persib U21 akan memikirkan kemungkinan mengirimkan surat protes, walau mereka juga yakin hal ini tidak dapat merubah hasil pertandingan.

Diumumkannya surat BLI yang menyatakan Rudi Geofani tidak boleh dimainkan sesaat sebelum pertandingan, disebut manajer Persib U21, Edi Djukardi menjadi sebab mental anak asuhnya terguncang sebelum bermain. Persib U21 akhirnya gagal melaju ke babak semifinal LSI U21 setelah kalah dari Persisam U21 pada pertandingan terakhir babak 6 besar grup A.
Menurut data yang dimiliki Badan Liga Indonesia, penyerang andalan Maung Ngora, Rudi Geofani terkena akumulasi kartu kuning sehingga tidak boleh bermain sore ini. Sayangnya, pemberitahuan ini disampaikan oleh Pengawas Pertandingan sesaat sebelum pertandingan dimulai di ruang ganti pemain.
“Ada ketidakcocokan catatan dan keteledoran dari pihak panitia. Dan sayangnya dikatakan kepada kami di ruang ganti bukan dari pagi. Jika dari pagi, kami masih bisa mengusahakan karena punya buktinya,” ujar Edi Djukardi saat konfrensi pers.
Setelah pemberitahuan itu, Edi menggambarkan bahwa para pemain muda binaan asli Persib ini tampak terpukul. Sementara itu, karena manajemen selalu membawa data-data, maka salah seorang official tim ditugaskan untuk membawa data yang dipunyai tim yang isinya bukti-bukti bahwa Rudi Geofani seharusnya bisa dimainkan.
“Rudi itu akumulasi kartu ketika Persib menghadapi PSPS Pekanbaru pada babak penyisihan dan itu sudah kami jalankan sehingga kartu kuning Rudi sudah diputihkan. Kita punya data-datanya yang disimpan di hotel dan kita langsung ambil itu,” lanjut Edi Djukardi.
Karena itu, saat babak kedua dimulai, Rudi dapat langsung disahkan BLI untuk bisa dimainkan, namun karena berbagai administrasi, maka Rudi baru bisa main mulai sekitar menit ke-80.
Pada kesempatan yang sama, pelatih Asep Sumantri tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengatakan bahwa para pemain jelas merasa dikerjai sebelum pertandingan dan itu membuat mental mereka jatuh.
“Disini saya salut dengan permainan anak-anak, namun saya sedih karena sebelum pertandingan kita dikerjai lewat masalah kartu kuning pemain kita. Pemberitahuan Rudi tak boleh main jelas membuat mental pemain lainnya menjadi drop,” jelas Asep.
Rudi, disebut Asep adalah pemain yang paling diandalkan didalam timnya. Sebelum pertandingan, semua pemain dalam keadaan siap tempur. Dan pemberitahuan itu membuyarkan konsentreasi mereka.
“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi lagi. Cukup menimpa kita saja. Saya memang merasa kompetisi usia muda ini dianak tirikan oleh BLI,” sebut Asep.
Untuk selanjutnya, manajemen Persib U21 akan memikirkan kemungkinan mengirimkan surat protes, walau mereka juga yakin hal ini tidak dapat merubah hasil pertandingan.

Parah pisan,,,,,Beuki we urg geuleh ka PSSI,,,BLI,,,jeung sajabana,,,,, Kesmet siah,,,,
Nu jadi aneh jang kuring mah kunaon tiap maen lawan Persisam boh nu senior atw junior sok dilicikan…???
Persib Senior basa tandang k persisam gonzales teu puguh2 di kartu merah….trus basa maen kandang lwn persisam loba keputusan wasit nu kontroversi loba offset nu sabenerna teu offset…
ayeuna maung ngora dilicikan ku BLI si RG teu meunang maen….
AYA naon antara persib jeung Persisam…?????
Tim sebesar dan sebagus Persib hampir selalu dikandaskan oleh konspirasi. Akhirnya hasil akhir tidak menunjukkan hal yang sebenarnya, walau dicurangi Persib tetap tim yang baik dan tidak akan menjadi jelek.
Yang pasti Persib tidak usah ikut-ikutan konspirasi tetap menjadi tim yang berkualitas dengan menjunjung sportifitas.
Walau posisi tidak terlalu bagus tapi popularitas masih tertinggi
Tenang Rudi! maneh mah ngke maena di PERSIB senior elehkn persisam Rud!
teu ngarti aing mah persib selalu di curangi pihak lain.
apa persib teu meunang maen di pntas isl
BLI : Barudak Lieur Indonesia,,,
Wah lieur euy, sugan wen ari geus ganti Pengurus PSSI ke nu anyar bakal aya perubahan. Ganti kabeh pengurus nu teu baleg… Persib sabar we …
Hadduh Kumaha ieu teh, BLI Ngurus nu kitu wae pabeulit..,
Era Atuh uys, lain BLI teh geus profesional ..?
Aaahhhhh Bah bloh.
wah payah tuh BLI,kurangajar!!!
akhhhh biasa itu mah…politik para mafia PSSI, mudah-mudahan setelah pergantian pengurus benar2 ada perubahan