Sulit Dapat Izin Stadion, Umuh Geram
Thursday, 18 August 2016 | 09:47
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar geram melihat timnya terkatung-katung dalam upaya menghelat laga kandang di kotanya sendiri. Seperti diketahui Persib terusir dari stadion-stadion yang dipakainya di wilayah Jawa Barat. Mulai terusir dari Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, serta yang terakhir Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Terusirnya Persib adalah karena harus sterilnya stadion-stadion yang diperuntukkan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat. Demi kesuksesan PON, dikatakan Umuh, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini mau untuk mengalah. Namun, Persib akhirnya sulit mendapat ruang untuk menggelar laga.
“Dulu di Jalak katanya mau dipakai PON, kita harus pindah, oke saya nyari, berusaha pake GBLA. GBLA sudah bisa dipakai itu usaha saya, sampai-sampai banyak yang tidak suka dulu waktu berusaha agar Persib bisa memakai itu stadion,” cetus Umuh ditemui di kediamannya di Kiaracondong.
Segala usaha dilakukan manajer 68 tahun itu supaya klub bisa memakai GBLA, hingga Umuh berani untuk menanggung pembiayaan kecil terkait renovasi stadion. Bukan hanya itu, andai terjadi hal yang tidak diinginkan Umuh pula berani untuk bertanggung jawab.
“Segala cara dilakukan akhirnya bisa. Ada kekhawatiran juga oleh bangunan, kalau ada apa-apa saya mau tanggung jawab, akhirnya sampai ada penonton banyak beribu-ribu, aman. Lama-lama jadi dipakai PON kan bukannya Jalak yg mau dipakai pembukaan?” tanya Umuh.
Pada akhirnya Persib pun mengalah kembali untuk tak memakai GBLA. Namun kesulitan Persib menjadi lebih pelik karena tak boleh memakai SJH serta menyusul Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor.
“Oke saya ngalah, tapi kita kasihlah kesempatan di Jalak pintanya itu. Sekarang kita punya hormat untuk kesuksesan PON untuk kebersamaan, untuk semua pelatnas cabang olahraga. Tapi ya tolong pertandingan Persib lagi urgent dan kita pikir Jalak enggak akan masalah kalau dipakai dulu,” terang Umuh.
Beberapa waktu lalu, akibat tak selesainya pengerjaan GBLA, akhirnya SJH disiapkan untuk pembukaan PON. Persib pun memindahkan laga kandangnya dari SJH ke GBLA. Melihat daya tampung dan gambaran akses GBLA melalui pertandingan Persib dan kehadiran bobotoh, akhirnya Panitia Pelaksana PON memindahkan kembali pembukaan PON ke GBLA. Ironisnya, Persib pun harus kembali terusir. Klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini pun tidak diperbolehkan memakai SJH dan GBLA.
Maung Bandung kembali berusaha mencari stadion di Jawa Barat, hingga dipilihlah Stadion Pakansari. Walhasil setelah menjalankan satu pertandingan melawan Barito Putra, stadion tersebut tiba-tiba kembali tak boleh dipergunakan dengan alasan yang sama yaitu persiapan PON. Persib kini tengah terkatung-katung untuk menentukan laga kandangnya melawan Arema Cronus pada Sabtu (27/8).

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar geram melihat timnya terkatung-katung dalam upaya menghelat laga kandang di kotanya sendiri. Seperti diketahui Persib terusir dari stadion-stadion yang dipakainya di wilayah Jawa Barat. Mulai terusir dari Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, serta yang terakhir Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Terusirnya Persib adalah karena harus sterilnya stadion-stadion yang diperuntukkan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat. Demi kesuksesan PON, dikatakan Umuh, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini mau untuk mengalah. Namun, Persib akhirnya sulit mendapat ruang untuk menggelar laga.
“Dulu di Jalak katanya mau dipakai PON, kita harus pindah, oke saya nyari, berusaha pake GBLA. GBLA sudah bisa dipakai itu usaha saya, sampai-sampai banyak yang tidak suka dulu waktu berusaha agar Persib bisa memakai itu stadion,” cetus Umuh ditemui di kediamannya di Kiaracondong.
Segala usaha dilakukan manajer 68 tahun itu supaya klub bisa memakai GBLA, hingga Umuh berani untuk menanggung pembiayaan kecil terkait renovasi stadion. Bukan hanya itu, andai terjadi hal yang tidak diinginkan Umuh pula berani untuk bertanggung jawab.
“Segala cara dilakukan akhirnya bisa. Ada kekhawatiran juga oleh bangunan, kalau ada apa-apa saya mau tanggung jawab, akhirnya sampai ada penonton banyak beribu-ribu, aman. Lama-lama jadi dipakai PON kan bukannya Jalak yg mau dipakai pembukaan?” tanya Umuh.
Pada akhirnya Persib pun mengalah kembali untuk tak memakai GBLA. Namun kesulitan Persib menjadi lebih pelik karena tak boleh memakai SJH serta menyusul Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor.
“Oke saya ngalah, tapi kita kasihlah kesempatan di Jalak pintanya itu. Sekarang kita punya hormat untuk kesuksesan PON untuk kebersamaan, untuk semua pelatnas cabang olahraga. Tapi ya tolong pertandingan Persib lagi urgent dan kita pikir Jalak enggak akan masalah kalau dipakai dulu,” terang Umuh.
Beberapa waktu lalu, akibat tak selesainya pengerjaan GBLA, akhirnya SJH disiapkan untuk pembukaan PON. Persib pun memindahkan laga kandangnya dari SJH ke GBLA. Melihat daya tampung dan gambaran akses GBLA melalui pertandingan Persib dan kehadiran bobotoh, akhirnya Panitia Pelaksana PON memindahkan kembali pembukaan PON ke GBLA. Ironisnya, Persib pun harus kembali terusir. Klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini pun tidak diperbolehkan memakai SJH dan GBLA.
Maung Bandung kembali berusaha mencari stadion di Jawa Barat, hingga dipilihlah Stadion Pakansari. Walhasil setelah menjalankan satu pertandingan melawan Barito Putra, stadion tersebut tiba-tiba kembali tak boleh dipergunakan dengan alasan yang sama yaitu persiapan PON. Persib kini tengah terkatung-katung untuk menentukan laga kandangnya melawan Arema Cronus pada Sabtu (27/8).

KUDU TURUN WAE BOBOTOH ?AMEH BISA MAKE STADION GBLA JEUNG JALAK? DA MOAL NEPI KA RUGRUG DI PAKE SAKALI MH EUYUUH
kumis baplang ngamuk ni…
hihihi…
Kok brut lah karopet geuning nya nu boga satadion the
olimpiade ge teu kieu kieu teuing rudet….
bener kuy!!!
Persib nasibmu. Ceuk kang dul mah, nu seubeuh-seubeih nu lapar-lapar. Cing sabar we, wa. Hirup mah kakapeungan, keur aya di luhur sok loba nu ngaku dulur, mun keur di handap sok loba nu teu mirosea. Hirup mah heuheuy jeung deudeuh, sugan isuk pageto mah persib teh diijabag ku gusti Allah swt boga stadion sorangan, sanes kitu kang uhe?
muhun kang tarsono.nasib persib jiga permen karet nya..sabarr nya sibbb .sok wa lahan abdi anggo weh demi persib lah
Ditarahuan ditarahuan.!! Sok mangga haraneut keneh haraneut keneh..!!
saha maneh??
SEGERA PAKAI STADION GALUS CIAMIS SAJA.BANYAK BOBTOH LEBIH HISTERIS DEKET BANDUNG.COST TIDAK BANYAK.SEGERA DI GALUH CIAMIS SAJA
Pa gubernur cik atuh berikan kemudahan kanggo persib. Jangan ada ketika sedang punya hajatan politik saja ada untuk persib nya
Kiue .tah lamun mengball. Geus di campur ku politik. Sok loba maen procedural Bari jeung teu mere solusi. Sok. PERSIB.maen di pantura. Waelah. Meh keur hiburan warga provinsi pantura. . Hidup PERSIB
ngieun deui wae wa,,,stadion nu canggih,,,lah kawas stadion nu di piboga klub Bayer Munchen,,,dilembur Uwa,,,pan taneuh Uwa lega keneh,,,
Tarang atep ge lega keneh
dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat…anu aya ayeuna dari rakyat oleh pemerintah untuk pemerintah
Stadion Wibawa mukti Bekasi apa kabarnya mang kumiss????? Itu lebih megah di banding yang di ciamis