Spaso Mencurahkan Pekerjaannya Hanya Untuk Sepak Bola
Thursday, 07 May 2015 | 20:52
Bomber Persib Bandung, Ilija Spasojevic, tidak tahu akan melakukan apa jika ia tidak menjadi pesepak bola profesional. Pemain asal Montenegro ini mencurahkan semua tenaganya hanya untuk sepak bola. Melihat carut marutnya kompetisi Indonesia, tentu ia pun merasa cemas akan situasi ini.
“Saya cuma tahu main bola, saya engga tahu bisnis. Itu ganggu konsentrasi. Harus 100 persen sepakbola,” katanya saat ditemui wartawan di Mess Persib, Kamis (7/5).
Pemain berusia 28 tahun ini akui cukup beruntung bergabung bersama tim sekelas Persib. Memiliki manajemen yang profesional dan tetap melakukan persiapan latihan guna berjuang membawa nama Indonesia di kancah kompetisi Asia. Ia meyakini kompetisi akan kembali berlanjut di musim ini. “Kalau saya percaya Persib akan lakukan yang paling baik. Manajemen sangat profesional, yang lain bubar kita masih lanjut. Sepakbola pasti akan main lagi di Indonesia, saya yakin,” ujarnya.
PT Liga Indonesia (LI) melakukan pertemuan dengan 18 klub kontestan QNB League, Selasa (6/5) malam kemarin di hotel Parklane, Jakarta. PT LI memproyeksikan kompetisi musim baru akan digelar September mendatang. Spaso pun tampak tidak mempermasalahkan itu, terpenting baginya hanya bagaimana tim bisa bertanding di liga domestik. “Ya saya berharap ini bisa berputar lagi, kalau memang September ya harus terima. Sayang pikir start kita sudah bagus kita musim ini,” ungkapnya.
Selama 8 tahun ia berkarir di Eropa dan 5 tahun terakhir di Indonesia baru kali ini ia merasakan kisruh yang terus menerus berlanjut hingga pengakhiran liga. “Baru pertama kali, main 8 tahun di eropa dan disini 5 tahun, tapi ini baru pertama kali. Memang berharap jalan lagi, Indonesia punya potensi besar sepakbola,” tandasnya.


Bomber Persib Bandung, Ilija Spasojevic, tidak tahu akan melakukan apa jika ia tidak menjadi pesepak bola profesional. Pemain asal Montenegro ini mencurahkan semua tenaganya hanya untuk sepak bola. Melihat carut marutnya kompetisi Indonesia, tentu ia pun merasa cemas akan situasi ini.
“Saya cuma tahu main bola, saya engga tahu bisnis. Itu ganggu konsentrasi. Harus 100 persen sepakbola,” katanya saat ditemui wartawan di Mess Persib, Kamis (7/5).
Pemain berusia 28 tahun ini akui cukup beruntung bergabung bersama tim sekelas Persib. Memiliki manajemen yang profesional dan tetap melakukan persiapan latihan guna berjuang membawa nama Indonesia di kancah kompetisi Asia. Ia meyakini kompetisi akan kembali berlanjut di musim ini. “Kalau saya percaya Persib akan lakukan yang paling baik. Manajemen sangat profesional, yang lain bubar kita masih lanjut. Sepakbola pasti akan main lagi di Indonesia, saya yakin,” ujarnya.
PT Liga Indonesia (LI) melakukan pertemuan dengan 18 klub kontestan QNB League, Selasa (6/5) malam kemarin di hotel Parklane, Jakarta. PT LI memproyeksikan kompetisi musim baru akan digelar September mendatang. Spaso pun tampak tidak mempermasalahkan itu, terpenting baginya hanya bagaimana tim bisa bertanding di liga domestik. “Ya saya berharap ini bisa berputar lagi, kalau memang September ya harus terima. Sayang pikir start kita sudah bagus kita musim ini,” ungkapnya.
Selama 8 tahun ia berkarir di Eropa dan 5 tahun terakhir di Indonesia baru kali ini ia merasakan kisruh yang terus menerus berlanjut hingga pengakhiran liga. “Baru pertama kali, main 8 tahun di eropa dan disini 5 tahun, tapi ini baru pertama kali. Memang berharap jalan lagi, Indonesia punya potensi besar sepakbola,” tandasnya.

tenang we kang spaso…teu tanding di liga ge Persib,cara na loba keun we persahabatan jeung klub lain