Sorotan Robert Untuk Wasit di Laga Persib vs Persebaya
Sunday, 20 March 2022 | 07:29
Sorotan tajam dialamatkan oleh Robert Rene Alberts pada Fariq Hitaba yang memimpin laga Persib kontra Persebaya. Beberapa keputusan dipertanyakan sang pelatih terutama karena royal dalam memberikan kartu. Hal serupa memang bukan kali ini saja dlalami Persib saat pertandingannya dipimpin Fariq.
Sebelumnya dia juga memimpin laga Persib kontra Persija pada pekan ke-28. saat itu lima pemain plus satu pelatih yaitu Robert Rene Alberts dikartu kuning. Pelatih asal Belanda itu mengatakan sudah punya perasaan tidak enak ketika tahu Fariq Hitaba akan bertugas.
“Saya cukup terkejut saat mengetahui wasit bertugas sama sama dengan di beberapa laga ke belakang, yang mana kami mendapat enam kartu kuning. Selama terlibat di sepakbola profesional selama sekitar 40 tahun, sulit untuk memahami ini,” ujar dia ketika diwawancara usai laga.
Seolah deja vu, kembali anak asuhnya mendapatkan banyak kartu kuning. Bahkan Ardi idrus di laga ini harus keluar lapangan lebih cepat karena mendapat kartu merah. Robert juga sebagai pelatih kembali diberikan kartu kuning oleh sang pengadil tanpa memberi argumen yang jelas.
“Saya sudah merasa khawatir sejak sebelum laga dimulai, dan berkata kepada pemain, lalu ketakukan saya menjadi kenyataan. Karena 45 menit pertama kami sudah mendapat tiga kartu kuning plus satu kartu kuning kepada saya,” ujar pria berusia 67 tahun ini.
“Yaya (Sunarya) juga berkata kepada saya, ketika Yaya bertanya kenapa dikartu kuning, dia tidak menjawab apa-apa. Padahal saya tidak berteriak apapun kepada wasit, saya hanya berteriak sebagai bentuk rasa frustasi karena pemain kami dikartu kuning,” lanjutnya.
Kesalahan fatal lain yang dilakukan oleh wasit menurut Robert adalah ketika memutuskan David da Silva offside. Kejadiannya di menit 41 ketika pemain Persebaya mencoba melakukan sapuan tapi bola mengarah ke David yang sudah berdiri tanpa kawalan di kotak penalti.
Memang posisi David ada di belakang orang terakhir tim lawan. Tapi bola yang datang bukan dari umpan rekannya melainkan sapuan pemain Persebaya. Robert pun bertanya-tanya mengapa bola back pass dari pemain lawan dianggap sebagai offside oleh wasit dan keputusan itu tentu saja merugikan Persib.
“Lalu saya mau menambahkan, sejak kapan saat ada pemain lawan melakukan back pass lalu dianggap sebagai offside. Kami mendapat peluang mencetak gol saat pemain Persebaya melakukan back pass dan sangat jelas, semua bisa melihat itu jelas-jelas back pass,” terang Robert.
“Tapi wasit mengganggap bahwa itu adalah offside dan itu kesalahan besar oleh wasit di pertandingan ini. Tapi dia hanya berlalu begitu saja sedangkan kami kehilangan poin. Tapi mungkin jika kami marah, kami akan mendapatkan kartu lagi. Padahal, kami juga mempunyai hak untuk marah jika situasinya seperti itu,” tukasnya.

Sorotan tajam dialamatkan oleh Robert Rene Alberts pada Fariq Hitaba yang memimpin laga Persib kontra Persebaya. Beberapa keputusan dipertanyakan sang pelatih terutama karena royal dalam memberikan kartu. Hal serupa memang bukan kali ini saja dlalami Persib saat pertandingannya dipimpin Fariq.
Sebelumnya dia juga memimpin laga Persib kontra Persija pada pekan ke-28. saat itu lima pemain plus satu pelatih yaitu Robert Rene Alberts dikartu kuning. Pelatih asal Belanda itu mengatakan sudah punya perasaan tidak enak ketika tahu Fariq Hitaba akan bertugas.
“Saya cukup terkejut saat mengetahui wasit bertugas sama sama dengan di beberapa laga ke belakang, yang mana kami mendapat enam kartu kuning. Selama terlibat di sepakbola profesional selama sekitar 40 tahun, sulit untuk memahami ini,” ujar dia ketika diwawancara usai laga.
Seolah deja vu, kembali anak asuhnya mendapatkan banyak kartu kuning. Bahkan Ardi idrus di laga ini harus keluar lapangan lebih cepat karena mendapat kartu merah. Robert juga sebagai pelatih kembali diberikan kartu kuning oleh sang pengadil tanpa memberi argumen yang jelas.
“Saya sudah merasa khawatir sejak sebelum laga dimulai, dan berkata kepada pemain, lalu ketakukan saya menjadi kenyataan. Karena 45 menit pertama kami sudah mendapat tiga kartu kuning plus satu kartu kuning kepada saya,” ujar pria berusia 67 tahun ini.
“Yaya (Sunarya) juga berkata kepada saya, ketika Yaya bertanya kenapa dikartu kuning, dia tidak menjawab apa-apa. Padahal saya tidak berteriak apapun kepada wasit, saya hanya berteriak sebagai bentuk rasa frustasi karena pemain kami dikartu kuning,” lanjutnya.
Kesalahan fatal lain yang dilakukan oleh wasit menurut Robert adalah ketika memutuskan David da Silva offside. Kejadiannya di menit 41 ketika pemain Persebaya mencoba melakukan sapuan tapi bola mengarah ke David yang sudah berdiri tanpa kawalan di kotak penalti.
Memang posisi David ada di belakang orang terakhir tim lawan. Tapi bola yang datang bukan dari umpan rekannya melainkan sapuan pemain Persebaya. Robert pun bertanya-tanya mengapa bola back pass dari pemain lawan dianggap sebagai offside oleh wasit dan keputusan itu tentu saja merugikan Persib.
“Lalu saya mau menambahkan, sejak kapan saat ada pemain lawan melakukan back pass lalu dianggap sebagai offside. Kami mendapat peluang mencetak gol saat pemain Persebaya melakukan back pass dan sangat jelas, semua bisa melihat itu jelas-jelas back pass,” terang Robert.
“Tapi wasit mengganggap bahwa itu adalah offside dan itu kesalahan besar oleh wasit di pertandingan ini. Tapi dia hanya berlalu begitu saja sedangkan kami kehilangan poin. Tapi mungkin jika kami marah, kami akan mendapatkan kartu lagi. Padahal, kami juga mempunyai hak untuk marah jika situasinya seperti itu,” tukasnya.

Pake wasit luar lah.slagi wasit indo mah moal baleg
Kenapa setiap persib maen selalu pakai wasit Tariq, yg selalu merugikan wasit, apa ada unsur sengaja?
Knp dr pihak persib ngabisa nolak.
Persib sudah 32 kali laga… coba hitung brp kali yg dipimpin Fariq Hitaba?
Berjuta2 pasang mata juga melihat pertandingan itu kok dan oersib beruntung tidak kalah dengan persebaya.. krn sejatinya babak kedua dibombaedir habis2an dan persib cenderung bermain kasar
Namanya juga liga indo. Drmanya sekelas sinetron,terbaca semua ceritanya.tsk spt hollywood.kapan ya bola kita bisa maju. Klo kotornya terlalu kelihatan?
Wasit Tariq itu sikapnya sudah tendensius (negatif) kepada Persib. Sulit bersikap neutral.