Soler Sempat Dibuat Pusing Soal Performa Argentina
Thursday, 28 June 2018 | 09:36
Sempat berada di ujung tanduk, Argentina akhirnya sanggup gapai satu tiket ke babak knockout Piala Dunia 2018. Kemenangan tipis atas Nigeria ditambah kekalahan Islandia dari Kroasia bikin tim asal Amerika Latin itu melaju. Gol dari Lionel Messi dan Marcos Rojo lah yang menyelamatkan La Albiceleste.
Asisten pelatih Persib asal Argentina, Fernando Soler pun sebut dirinya sempat tegang melihat nasib tim jagoannya. “Saya selalu mau Argentina menang, tapi saya tadi malam itu pusing dan sakit kepala (karena tegang),” jelas Soler ketika diwawancara.
Tim besutan Jorge Sampaoli itu memang bermain kurang meyakinkan pada awal fase grup. Setelah main imbang melawan Islandia, anak-anak Argentina dihancurkan oleh Kroasia. Tapi perlahan evaluasi yang dilakukan membuat pelatih melakukan perubahan taktik hingga permainan Messi dan kawan-kawan semakin membaik.
“Tetapi mulai bagus kelihatan ini tim bagus, tim berani dan itu negara Argentina seperti kemarin main. Bukan seperti ketika dua pertandingan awal,” tutur Soler.
Soler menilai perbaikan Argentina terjadi karena ada perubahan soal filosofi bermain. Kini pelatih sadar bahwa Argentina bukan hanya Messi seorang dan semua kini memiliki perang masing-masing. Menurutnya Argentina tidak bisa menduplikasi permainan Barcelona karena ada sosok Messi.
“Pelatih pikir kita hanya pemain Barcelona, cuma Messi dan kita tidak punya Iniesta atau yang lain. Kemarin baru kita lihat tim Argentina yang sebenarnya,” jelas Soler.

Sempat berada di ujung tanduk, Argentina akhirnya sanggup gapai satu tiket ke babak knockout Piala Dunia 2018. Kemenangan tipis atas Nigeria ditambah kekalahan Islandia dari Kroasia bikin tim asal Amerika Latin itu melaju. Gol dari Lionel Messi dan Marcos Rojo lah yang menyelamatkan La Albiceleste.
Asisten pelatih Persib asal Argentina, Fernando Soler pun sebut dirinya sempat tegang melihat nasib tim jagoannya. “Saya selalu mau Argentina menang, tapi saya tadi malam itu pusing dan sakit kepala (karena tegang),” jelas Soler ketika diwawancara.
Tim besutan Jorge Sampaoli itu memang bermain kurang meyakinkan pada awal fase grup. Setelah main imbang melawan Islandia, anak-anak Argentina dihancurkan oleh Kroasia. Tapi perlahan evaluasi yang dilakukan membuat pelatih melakukan perubahan taktik hingga permainan Messi dan kawan-kawan semakin membaik.
“Tetapi mulai bagus kelihatan ini tim bagus, tim berani dan itu negara Argentina seperti kemarin main. Bukan seperti ketika dua pertandingan awal,” tutur Soler.
Soler menilai perbaikan Argentina terjadi karena ada perubahan soal filosofi bermain. Kini pelatih sadar bahwa Argentina bukan hanya Messi seorang dan semua kini memiliki perang masing-masing. Menurutnya Argentina tidak bisa menduplikasi permainan Barcelona karena ada sosok Messi.
“Pelatih pikir kita hanya pemain Barcelona, cuma Messi dan kita tidak punya Iniesta atau yang lain. Kemarin baru kita lihat tim Argentina yang sebenarnya,” jelas Soler.
