Soal Suporter Tandang, Umuh Jalin Kesepakatan Dengan Ferry Paulus
Wednesday, 22 June 2016 | 21:44
Pihak PT. Gelora Trisula Semesta selaku operator kompetisi TSC 2016 memberi rekomendasi supaya tim tandang tidak membawa suporter dalam duel Persib kontra Persija. Imbauan itu mengacu dari keinginan pihak kepolisian serta Ridwan Kamil yang mengizinkan The Jakmania bertamu ke Bandung 16 Juli mendatang. Kedua kelompok suporter memang dikenal punya rivalitas tinggi dan sejarah buruk karena perselisihan itu sampai memakan korban jiwa.
Manajer Persib, Umuh Muchtar pun mengatakan dirinya sudah membuat perjanjian tidak tertulis dengan pihak Persija. Intinya mereka sepakat untuk tidak membawa suporter bertandang demi mencegah terjadinya potensi kericuhan. Sehingga dia tidak keberatan jika harus mengikuti instruksi dari PT. GTS yang ingin setiap laga berjalan aman dan lancar.
“Saya sudah bilang sama Ferry Paulus kalau Persib lawan Persija kalau di Bandung The Jak ga datang, kalau di Jakarta bobotoh ga datang. Secara lisan sudah bilang dan sudah berkali-kali kayak gini aman ga ada masalah,” tegas Umuh di Mess Persib, Rabu (22/6).
Jika keinginan Walikota Bandung itu harus dipaksakan, Umuh tidak bisa berbuat banyak. Namun dia tidak mau bertanggung jawab andai ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi di stadion GBLA. Menurutnya pihak-pihak yang ingin mengizinkan The Jak datang ke Kota Kembang harus lebih dulu berkomunikasi dengan bobotoh supaya tidak ada perbedaan persepsi.
“Itu terserah kan ada keputusan dari bobotoh. Korlap bobotoh juga harunya dilibatkan jangan cuma libatkan satu pihak saja. Ketemukan, kemarin kan yang diundang menyaksikan datang ke rumah kapolda cuma ada The Jak,” ungkapnya.
Umuh sendiri menyebut dirinya amat menginginkan kedua belah pihak yang berseteru bisa segera damai. Namun perdamainan itu dibutuhkan proses dan dilakukan secara bertahap, bukan lewat aksi instan memperbolehkan pendukung rival datang tanpa koordinasi. Dalam pertemuan Ridwan Kamil dengan The Jak pun menurutnya Bobotoh perlu dilibatkan.
“Kalau saya harap cepet damai, tapi apa siap? Jadi diserahkan sepenuhnya kepada bobotoh di Bandung. Bobotoh dan The Jak pertemukan, kemarin itu prakasa walikota harusnya dilibatkan bobotoh,” tukasnya.

Pihak PT. Gelora Trisula Semesta selaku operator kompetisi TSC 2016 memberi rekomendasi supaya tim tandang tidak membawa suporter dalam duel Persib kontra Persija. Imbauan itu mengacu dari keinginan pihak kepolisian serta Ridwan Kamil yang mengizinkan The Jakmania bertamu ke Bandung 16 Juli mendatang. Kedua kelompok suporter memang dikenal punya rivalitas tinggi dan sejarah buruk karena perselisihan itu sampai memakan korban jiwa.
Manajer Persib, Umuh Muchtar pun mengatakan dirinya sudah membuat perjanjian tidak tertulis dengan pihak Persija. Intinya mereka sepakat untuk tidak membawa suporter bertandang demi mencegah terjadinya potensi kericuhan. Sehingga dia tidak keberatan jika harus mengikuti instruksi dari PT. GTS yang ingin setiap laga berjalan aman dan lancar.
“Saya sudah bilang sama Ferry Paulus kalau Persib lawan Persija kalau di Bandung The Jak ga datang, kalau di Jakarta bobotoh ga datang. Secara lisan sudah bilang dan sudah berkali-kali kayak gini aman ga ada masalah,” tegas Umuh di Mess Persib, Rabu (22/6).
Jika keinginan Walikota Bandung itu harus dipaksakan, Umuh tidak bisa berbuat banyak. Namun dia tidak mau bertanggung jawab andai ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi di stadion GBLA. Menurutnya pihak-pihak yang ingin mengizinkan The Jak datang ke Kota Kembang harus lebih dulu berkomunikasi dengan bobotoh supaya tidak ada perbedaan persepsi.
“Itu terserah kan ada keputusan dari bobotoh. Korlap bobotoh juga harunya dilibatkan jangan cuma libatkan satu pihak saja. Ketemukan, kemarin kan yang diundang menyaksikan datang ke rumah kapolda cuma ada The Jak,” ungkapnya.
Umuh sendiri menyebut dirinya amat menginginkan kedua belah pihak yang berseteru bisa segera damai. Namun perdamainan itu dibutuhkan proses dan dilakukan secara bertahap, bukan lewat aksi instan memperbolehkan pendukung rival datang tanpa koordinasi. Dalam pertemuan Ridwan Kamil dengan The Jak pun menurutnya Bobotoh perlu dilibatkan.
“Kalau saya harap cepet damai, tapi apa siap? Jadi diserahkan sepenuhnya kepada bobotoh di Bandung. Bobotoh dan The Jak pertemukan, kemarin itu prakasa walikota harusnya dilibatkan bobotoh,” tukasnya.

DAMAI LAH SAREUKSEUK NINGALINA OGE
Nya tong raribut k2 bising modar ngkena jadi mahluk halus hahah.urang the Negara NKRI lmun gawena ribut wae sepak bola indonesia moal maju2 ingt itu oknum oknum bangsaaaat yg suka provokasi !!
Damai itu ada dalam keadilan. Jika Pelaku teror terhadap bobotoh belum ditangkap…percayalah akan sangat berat untuk adanya perdamaian. Bukan propokasi, tapi realita psikologisnya seperti itu. Sebagai bobotoh tentu tak rela jika sesama bobotoh jadi korban…apalagi bus rombongan Persib yang dari Palembang juga hancur dilempari. Tentu itulah yang membuat ada ketidak relaan.
Keun nu entos mah entos we wa da etamah sejarah da moal bisa di balikan deui sok ka bobotoh sajati cing bageur mun ngadukung persib teh pendukung lawan kudu di sambut ku ka hadean….
Anu resep ribut ricuh onar mah jalma katro
Aneh, geuning komen uing ngaleungit
budak anyaaarr… teu aneh komen ngalungit didieu mah
Siapapun suporternya yang penting damai, sepakbolamah milik sarerea lain milik nu sok ngariweuhkem,pokona apapun menu buka puasa hari ini omat kudu disanguan.
Bener lur urang mah urang sunda. Someah jeung kudu gede hampura, kebencian kudu dilawan ku kahadean. Insyaalloh memaafkan lebih dulu lebih terhormat dan mulia.
Nya kudu puguh we.. Mun di pagari hukum & keadilan moal riweuh kieu..!! ????????????
damai2..
purwakarta ge moal nepi cigana..
Sok atuh geura daramai. Ulah saling provokasi, eta nu sok memperkeruh suasana teh
Ah nu penting mah persin juara
Persib juara
urang urang mah ngarti,,,
nu teu ngarti mah biasa barudak leutik nu kakara jadi bobotoh, mun abah mah tos 50 taun janten fans persib…
Sanguan Wa