Soal Protokol Keselamatan Laga, Indonesia Bisa Contoh Vietnam
Wednesday, 03 June 2020 | 16:46
Sejumlah kompetisi di dunia sudah kembali bergulir seperti di Jerman dan Korea Selatan. Beberapa negara pun lalu menjadikan protokol keselamatan Bundesliga sebagai contoh dalam menggelar lagi liga yang sempat terhenti. Indonesia yang akan rencananya akan memulai kembali kompetisi pun bisa melakukan itu.
Namun di mata Robert Rene Alberts, Indonesia seharusnya lebih mengamati negara-negara tetangga dalam membuat protokol soal keselamatan di era new normal ini. Menurut Robert Vietnam bisa menjadi bahan pelajaran bagi Indonesia untuk menjalankan lagi roda kompetisi pasca pandemi. Liga Vietnam sendiri akan mulai bergulir lagi di awal Juni ini.
“Iya. Tapi kami seharusnya mengacu pada negara yang lokasinya di dekat kami, seperti Vietnam dan Korea Selatan. Mereka juga sudah memulai kembali liganya. Beberapa negara Asia juga sudah mulai bersiap (memulai liga lagi). Jadi kami tak perlu banyak memperhatikan negara Eropa,” jelas Robert, Rabu (3/6).
Vietnam merupakan negara tetangga yang berasal dari zona Asia Tenggara. Sehingga kultur dan karakter orang-orangnya dirasa lebih mirip dengan Indonesia ketimbang langsung mencari contoh dari Eropa. Sehingga implementasi protokol keselamatan lebih bisa diterima.
Selain itu Robert juga menyebut Indonesia bisa mencontoh apa saja yang dilakukan Vietnam di bidang sepakbola pasca corona. Masa adaptasi di era new normal dimanfaatkan untuk melakukan eksperimen di tiap klub, seperti meningkatkan produksi bomber lokal dan memunculkan bibit-bibit muda.
“Menarik untuk mengetahui bagaimana Vietnam yang berada dalam pool yang sama dengan kami (Indonesia). Mereka sudah memulai liga dan pelatih timnas sudah meminta kepada semua pelatih di klub Vietnam untuk memberikan prioritas kepada striker lokal, dan pemain muda yang akan bisa muncul,” jelasnya.
“Selain itu bagaimana memberi suplemen kesehatan pada pemain agar lebih kuat. Meski diet sudah direkomendasikan juga oleh pelatih timnas. Ini juga fakta menarik karena kami semua tahu kualifikasi Piala Dunia akan digelar kembali akhir tahun ini jika semua berjalan sesuai rencana,” tukasnya.

Sejumlah kompetisi di dunia sudah kembali bergulir seperti di Jerman dan Korea Selatan. Beberapa negara pun lalu menjadikan protokol keselamatan Bundesliga sebagai contoh dalam menggelar lagi liga yang sempat terhenti. Indonesia yang akan rencananya akan memulai kembali kompetisi pun bisa melakukan itu.
Namun di mata Robert Rene Alberts, Indonesia seharusnya lebih mengamati negara-negara tetangga dalam membuat protokol soal keselamatan di era new normal ini. Menurut Robert Vietnam bisa menjadi bahan pelajaran bagi Indonesia untuk menjalankan lagi roda kompetisi pasca pandemi. Liga Vietnam sendiri akan mulai bergulir lagi di awal Juni ini.
“Iya. Tapi kami seharusnya mengacu pada negara yang lokasinya di dekat kami, seperti Vietnam dan Korea Selatan. Mereka juga sudah memulai kembali liganya. Beberapa negara Asia juga sudah mulai bersiap (memulai liga lagi). Jadi kami tak perlu banyak memperhatikan negara Eropa,” jelas Robert, Rabu (3/6).
Vietnam merupakan negara tetangga yang berasal dari zona Asia Tenggara. Sehingga kultur dan karakter orang-orangnya dirasa lebih mirip dengan Indonesia ketimbang langsung mencari contoh dari Eropa. Sehingga implementasi protokol keselamatan lebih bisa diterima.
Selain itu Robert juga menyebut Indonesia bisa mencontoh apa saja yang dilakukan Vietnam di bidang sepakbola pasca corona. Masa adaptasi di era new normal dimanfaatkan untuk melakukan eksperimen di tiap klub, seperti meningkatkan produksi bomber lokal dan memunculkan bibit-bibit muda.
“Menarik untuk mengetahui bagaimana Vietnam yang berada dalam pool yang sama dengan kami (Indonesia). Mereka sudah memulai liga dan pelatih timnas sudah meminta kepada semua pelatih di klub Vietnam untuk memberikan prioritas kepada striker lokal, dan pemain muda yang akan bisa muncul,” jelasnya.
“Selain itu bagaimana memberi suplemen kesehatan pada pemain agar lebih kuat. Meski diet sudah direkomendasikan juga oleh pelatih timnas. Ini juga fakta menarik karena kami semua tahu kualifikasi Piala Dunia akan digelar kembali akhir tahun ini jika semua berjalan sesuai rencana,” tukasnya.
