Soal Fasilitas, Dispora Minta Komitmen Dari Panpel Persib
Thursday, 18 August 2016 | 19:40
Lampu hijau penggunaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api untuk menjamu Arema Cronus sudah terbit dari Ridwan Kamil. Walikota Bandung tersebut mengizinkan Persib berlaga lagi di Bandung khusus untuk tanggal 27 Agustus mendatang. Disampaikan oleh Kadipora Kota Bandung, Dodi Ridwansyah, kebijakan ini diambil atas rasa peduli Emil terhadap Persib dan juga PON. Pihak Persib saat ini hanya tinggal melakukan koordinasi dengan PB PON.
Meski begitu, laga kontra Arema Cronus pun dipastikan akan menyedot animo bobotoh untuk hadir ke stadion. Memory buruk ketika banyak fasilitas yang rusak seperti kala menjamu Persija pun membuat kekhawatiran kejadian itu terulang. Dodi pun meminta panpel supaya bisa memberi garansi kejadian itu tidak terjadi lagi saat menghadapi Arema. Dia juga meminta panpel mau bertanggung jawab andai ada kerusakan.
“Makanya tinggal panpel bisa ga? Ini sebagai simulasi, bahwa katakanlah dari area parkir, ketertiban lalu lintas. Tinggal kesiapan panpelnya saja dan ini harus dengan personel luar biasa. Kalau panpel siap menanggung segala akibat saya pikir PB PON bisa memahami,” ujar Dodi ketika ditemui di Pendopo Kota Bandung, Kamis (18/8).
Kebijakan ini juga akan menjadi tanggung jawab yang besar karena pembukaan PON digelar tidak lama setelah laga Persib kontra Arema digelar. Resiko besar pun menghantui jika ada kerusakan parah yang membuat stadion bernilai lebih dari 500 milyar itu rusak. Namun Dodi tidak bisa berbuat banyak karena restu penggunaan GBLA sudah diberikan oleh pemangku jabatan.
“Ini kan perintah pimpinan kalau sudah perintah harus kita amankan tinggal bagaimana sikap dari PB PON. Yang jelas segala kerusakan apapun dari yang tanggung jawab harus dari panpel. Kalau pimpinan kasih restu panpel juga ikut tanggung jawab dong itu resiko dia. Kalau panpel tidak bisa tanggung jawab artinya mereka tidak konsisten,” ungkapnya.
Hingga saat ini Persib memang belum 100 persen menggunakan GBLA karena harus berkoordinasi lebih dulu dengan PB PON. Pihak Dispora pun dalam hal ini hanya bisa menjadi jembatan bagi panpel untuk berkomunikasi dengan Panitia besar gelaran akbar empat tahunan tersebut. “Makanya saya bilang panpel harus koordinasi dengan PB PON dan mungkin kita akan fasilitasi, secara prinsip dari walikota Bandung kan sudah diberikan izinnya,” tandasnya.

Lampu hijau penggunaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api untuk menjamu Arema Cronus sudah terbit dari Ridwan Kamil. Walikota Bandung tersebut mengizinkan Persib berlaga lagi di Bandung khusus untuk tanggal 27 Agustus mendatang. Disampaikan oleh Kadipora Kota Bandung, Dodi Ridwansyah, kebijakan ini diambil atas rasa peduli Emil terhadap Persib dan juga PON. Pihak Persib saat ini hanya tinggal melakukan koordinasi dengan PB PON.
Meski begitu, laga kontra Arema Cronus pun dipastikan akan menyedot animo bobotoh untuk hadir ke stadion. Memory buruk ketika banyak fasilitas yang rusak seperti kala menjamu Persija pun membuat kekhawatiran kejadian itu terulang. Dodi pun meminta panpel supaya bisa memberi garansi kejadian itu tidak terjadi lagi saat menghadapi Arema. Dia juga meminta panpel mau bertanggung jawab andai ada kerusakan.
“Makanya tinggal panpel bisa ga? Ini sebagai simulasi, bahwa katakanlah dari area parkir, ketertiban lalu lintas. Tinggal kesiapan panpelnya saja dan ini harus dengan personel luar biasa. Kalau panpel siap menanggung segala akibat saya pikir PB PON bisa memahami,” ujar Dodi ketika ditemui di Pendopo Kota Bandung, Kamis (18/8).
Kebijakan ini juga akan menjadi tanggung jawab yang besar karena pembukaan PON digelar tidak lama setelah laga Persib kontra Arema digelar. Resiko besar pun menghantui jika ada kerusakan parah yang membuat stadion bernilai lebih dari 500 milyar itu rusak. Namun Dodi tidak bisa berbuat banyak karena restu penggunaan GBLA sudah diberikan oleh pemangku jabatan.
“Ini kan perintah pimpinan kalau sudah perintah harus kita amankan tinggal bagaimana sikap dari PB PON. Yang jelas segala kerusakan apapun dari yang tanggung jawab harus dari panpel. Kalau pimpinan kasih restu panpel juga ikut tanggung jawab dong itu resiko dia. Kalau panpel tidak bisa tanggung jawab artinya mereka tidak konsisten,” ungkapnya.
Hingga saat ini Persib memang belum 100 persen menggunakan GBLA karena harus berkoordinasi lebih dulu dengan PB PON. Pihak Dispora pun dalam hal ini hanya bisa menjadi jembatan bagi panpel untuk berkomunikasi dengan Panitia besar gelaran akbar empat tahunan tersebut. “Makanya saya bilang panpel harus koordinasi dengan PB PON dan mungkin kita akan fasilitasi, secara prinsip dari walikota Bandung kan sudah diberikan izinnya,” tandasnya.

Maneh we nu kampungan mah aing mah tara ngaruksak kehed
STADION DIJIEUN JANG ACARA PERSIB, PERKARA RUKSAK BISA DIOMEAN, BOBOTH NU NGARUKSAK TEWAKAN NAON HESENA TINGGAL KORDINASI, LAMUN ULAH DIPAKE GEUS DILAMINATING ETA GBLA GANTUNGKEUN DI KAMAR MUN CUKUP MAH
Alhamdulillah, tah geuning tos aya lampu hejo ti pak walkot, kantun ti provinsi. mun sami aya lampu hejo sami ngijinkeun, kantun sikap urang nu wajib kedah nertibkeun diri masing masing, pribados yakin nu namina bobotoh sajati timana wae asal kotana tur cinta ka persib.pasti moal ngaruksak,
Masyaallah, bapa…itu tingali bobotoh meni rame di stadion, rek ningal persib. Bapa ulah jauh-jauh ti entis nya, bisi titeuleum di laut biru…! Ceuk kang tisna ka pa odih.
Tukang ngaruksak mah tong dibere ampun rek bobotoh ato oknum bobotoh tewakan we..
geus nu jelas mah persib teu di izinan maen di bandung make loba carita ini itu,,,muga2 eta stadion runtuh pas upacara pembukaan PON ” Amin”
goreng kitu manehmah do’a teh.. kumaha lamun aya dulur ato keluarga maneh nu ulin ka stadion euy
Astagfirullahaladzim..istigfar jang!!
enya caram we ulah cenah kadinya
ngaran wungkul nyaah ka PERsib,,,pagawean ngahasut,,,,,sing eling Jang,,,,,
akh biasa we atuh pih sok baperan jd jalmi teh sok serius teuing,, siga anu pang leresna wae hirup teh