Skema Berjalan Baik, Janur Keluhkan Finishing Touch
Sunday, 17 July 2016 | 17:30
Efisiensi pemanfaatan peluang menjadi satu hal yang sangat disesalkan oleh pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman. Maung Bandung memang terus mengurung pertahanan Persija Jakarta dengan memegang kendali permainan terutama di sektor tengah. Namun ketika bola dialirkan ke depan, William Pacheco dan kawan-kawan sangat sigap mematahkan setiap serangan. Meski begitu Jajang menyebut timnya sudah tampil bagus dalam merancang serangan.
“Ya, yang dirasakan memang kita tidak bisa mencetak gol dan itu yang terjadi. Karena sebenarnya dari belakang ke tengah sudah sesuai dengan apa yang saya intruksikan, untuk bersabar,” ujar Jajang dalam jumpa pers di Stasion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (16/7) kemarin.
Pola permainan Persib dengan racikan khas Jajang memang sudah kembali terlihat dalam laga kontra Persija. Bola tidak cepat lepas dengan umpan jauh tapi dibangun rapi dari kaki ke kaki. Sangat jarang Yanto Basna dan Vladimir Vujovic melakukan umpan direct yang diarahkan ke Sergio sebagai striker. Tapi skema yang sudah tertatap rapi belum bisa membongkar pertahanan tim tamu ditambah aksi yang brilian dari Andritany Ardhiyasa.
“Merambat dari kaki ke kaki tidak terburu-buru sudah dilakukan, namun penyelesaian akhir masih jadi masalah. Disamping ada beberapa kelemahan yang di dapat dari pemain depan kita,” tuturnya.
Persib sendiri sebenarnya mempunyai beberapa peluang emas dan salah satunya lahir dari kaki Zulham Zamrun di awal laga. Mendapat bola flick dari Sergio, Zulham yang berdiri bebas dengan jitu melepaskan first time ke gawang Persija. Namun refleks yang luar biasa dari Andritany di garis gawang membuyarkan asa Zulham membuka rekening gol di TSC 2016.
“Sebetulnya kalau saja di menit-menit awal Zulham bisa cetak gol saya pikir perjalan pertandingan di menit-menit berikutnya pasti akan berbeda itu peluang yang seharusnya jadi gol,” tandasnya.

Efisiensi pemanfaatan peluang menjadi satu hal yang sangat disesalkan oleh pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman. Maung Bandung memang terus mengurung pertahanan Persija Jakarta dengan memegang kendali permainan terutama di sektor tengah. Namun ketika bola dialirkan ke depan, William Pacheco dan kawan-kawan sangat sigap mematahkan setiap serangan. Meski begitu Jajang menyebut timnya sudah tampil bagus dalam merancang serangan.
“Ya, yang dirasakan memang kita tidak bisa mencetak gol dan itu yang terjadi. Karena sebenarnya dari belakang ke tengah sudah sesuai dengan apa yang saya intruksikan, untuk bersabar,” ujar Jajang dalam jumpa pers di Stasion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (16/7) kemarin.
Pola permainan Persib dengan racikan khas Jajang memang sudah kembali terlihat dalam laga kontra Persija. Bola tidak cepat lepas dengan umpan jauh tapi dibangun rapi dari kaki ke kaki. Sangat jarang Yanto Basna dan Vladimir Vujovic melakukan umpan direct yang diarahkan ke Sergio sebagai striker. Tapi skema yang sudah tertatap rapi belum bisa membongkar pertahanan tim tamu ditambah aksi yang brilian dari Andritany Ardhiyasa.
“Merambat dari kaki ke kaki tidak terburu-buru sudah dilakukan, namun penyelesaian akhir masih jadi masalah. Disamping ada beberapa kelemahan yang di dapat dari pemain depan kita,” tuturnya.
Persib sendiri sebenarnya mempunyai beberapa peluang emas dan salah satunya lahir dari kaki Zulham Zamrun di awal laga. Mendapat bola flick dari Sergio, Zulham yang berdiri bebas dengan jitu melepaskan first time ke gawang Persija. Namun refleks yang luar biasa dari Andritany di garis gawang membuyarkan asa Zulham membuka rekening gol di TSC 2016.
“Sebetulnya kalau saja di menit-menit awal Zulham bisa cetak gol saya pikir perjalan pertandingan di menit-menit berikutnya pasti akan berbeda itu peluang yang seharusnya jadi gol,” tandasnya.

Terminal kampung rambutan kamari pindah kagedebage… Loba nu pakrir bus..
Stadion sagede naon oge moal cukup ku bobotoh persib mah…
Happy b day pvc….salut.
Robertino tidak berguna
setuju
nubututmah puguh pelatihna
pelatih na ga butut dan eta mah pemain na hasil rekrutan era dejan …
pemainna loba nu ga maksimal salah perektrutan …