
Perubahan sistem tuan rumah di Porprov XOV/2022 membuat peta persaingan menjadi juara umum jadi lebih rumit. Di gelaran tahun ini, tuan rumah yang ditunjuk bukan hanya satu daerah saja. Namun ada sembilan Kabupaten dan Kota yang akan menyelenggarakan pertandingan.
Kondisi ini tentu berkaitan dengan target yang diusung KONI Kota Bandung. Nuryadi selaku Ketua Umum KONI Kota Bandung mengatakan bahwa memang yang dianggap pesaing utama adalah Kabuapaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Itu karena dalam dua edisi terakhir, dua daerah ini menjadi tuan rumah dan mampu keluar sebagai juara umum Porprov (sebelumnya Porda).
“Target kan kita melihat dari data ada tiga daerah yang jadi pesaing utama. Bukan berarti mengabaikan yang lain. Kalau dulu kan bersaingnya dengan tuan rumah, contohnya pada tahun 2014, mohon maaf, kita hanya bersaing dengan Bekasi,” ujar Nuryadi ketika diwawancara di Kantor KONI Kota Bandung.
“Porprov 2018 kita bersaing dengan Kabupaten Bogor dan memang begitu, kita kedua dan tuan rumah pertama. Waktu di Bekasi, mereka jadi tuan rumah dan juara, kita kedua. Di Bogor, mereka tuan rumah dan kita kedua juga,” imbuh dia.
Namun untuk tahun ini, karena tuan rumah tersebar di 9 Kota/Kabupaten, potensi daerah lain melejit jadi lebih besar. Memang dari catatan, Kota Bandung, Kabupaten Bogor dan Bekasi tetap diunggulkan. Tapi derah lain kini jadi punya kemungkinan membuat kejutan.
Daerah-daerah yang menjadi tuan rumah di beberapa cabor punya motivasi lebih untuk meraih medali emas. Lantaran mereka tentu tidak ingin dipermalukan ketika bermain di kandang sendiri. Kondisi itu dikatakan Nuryadi membuat target menjadi juara umum jadi lebih sulit.
“Sekarang kan tuan rumahnya ada 9-10, tuan rumah selalu ingin meraih yang terbaik. Jadi pesaingnya sekarang ini lebih banyak, meski di tiga besar utama dari data Kota Bandung, Bekasi, Bogor itu berputar terus. Memang bukan matematik, tapi semua mengarah ke ingin juara umum yang tiga daerah itu,” kata Nuryadi.
“Tapi tak menutup kemungkinan, tuan rumah seperti daerah Subang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat mereka juga tidak mau dipermalukan di kandang sendiri dan itulah rumitnya Porprov sekarang. Yang dikira kalau banyak (tuan rumah) tidak terlalu rumit tapi ternyata makin rumit lagi karena tuan rumah juga ingin unggul,” lanjutnya.
Penyebaran tuan rumah ke sembilan Kota/Kabupaten yang tersebar di seantero Jawa Barat juga jadi membuat KONI Kota Bandung lebih sulit melakukan pemantauan. Lantaran dari ujung Barat hingga ke Timur, ada daerah yang jadi tuan rumah gelaran Porprov XIV/2022 kali ini.
“Tantangannya makin besar ditambah daerahnya juga makin jauh. Bayangkan kita harus mantau ke Pangandaran, lalu mantau ke Bekasi, berikutnya ke Subang, itu tentu bukan perkara mudah dan energi yang dikeluarkannya akan besar juga,” tukasnya.
Komentar Bobotoh