Setelah Kotak Pandora Terbuka
Wednesday, 22 January 2014 | 13:58
Persib Bandung kembali akan berlaga di pertandingan terakhir Grup B babak 8 besar Inter Island Cup (IIC) 2014. Walaupun cukup kecil, peluang Persib untuk lolos ke final masih ada. Di final, telah menunggu juara Piala Gubernur Jatim 2013 dan juara Trofeo Persija 2013, Arema.
Persik pada awalnya terlihat sebagai tim terlemah di grup ini. Sempat dibantai Mitra Kukar 7-2, tim Macan Putih ini sempat bangkit menahan imbang Persiram Raja Ampat 1-1. Sebagai tim yang kembali ke kasta tertinggi musim ini, tentu saja Persik tidak ingin menanggung malu. Apalagi, laga melawan Persib bisa mendongkrak kembali nama besar mereka yang sempat tenggelam beberapa musim.
Berdasarkan catatan head to head antara kedua kesebelasan, Persik Kediri hanya mampu menang dua kali dari 8 kali pertemuan sejak musim 2004. Persib menang 5 kali dan sisanya berakhir imbang. Catatan yang nampaknya coba diperbaiki juara dua kali Liga Indonesia tersebut.
Sementara bagi Persib, pertandingan ini cukup penting sebagai ajang ujicoba mematangkan skuat menghadapi perang sesungguhnya di Liga Super Indonesia. Apalagi jika pertandingan Persiram dan Mitra Kukar berakhir seperti yang diharapkan. Tentu saja, Persib juga akan berjuang melaju ke final IIC. Kagok asor.
Seperti membuka kotak Pandora, pertandingan melawan Mitra Kukar kemarin membuka mata pelatih bahwa Persib bisa bermain dengan pilihan taktik yang berbeda. Sesuatu yang selama ini seolah tabu untuk dilakukan. Misalnya saja, ada beberapa pemain Persib yang juga bisa bermain di berbagai posisi. Di saat krisis, kemampuan asli mereka keluar dan berkontribusi positif. Dan Persib bisa bermain baik dengan komposisi pemain yang berbeda dengan komposisi pemain yang biasa dimainkan.
Selama ini kita mengenal Tony Sucipto misalnya. Pemain multi posisi di dua posisi yaitu bek kiri dan gelandang bertahan. Dalm pertandingan darurat melawan tim sekelas Mitra Kukar, Tony bisa berperan sebagai bek tengah. Fungsi yang juga diperankan Tony pada pertandingan melawan Persegres Gresik United tahun 2012 lalu.
Atep adalah pemain type flank, sayap yang bergerak di kiri atau kanan dengan kemampuan untuk memotong pergerakan ke tengah. Beberapa musim terakhir, Atep nyaman bermain di kiri, entah permintaan siapa, dan bermain sebagai inverted winger. Padahal sebelumnya, Atep adalah pemain sayap kanan dengan kekuatan kaki di kanan. Kaki kanannya memang oke, tapi kaki kirinya sangat tidak dianjurkan untuk melakukan cross, karena bola akan jatuh entah di mana. Nah, Dalam dua pertandingan terakhir, Atep bisa berperan sebagai Attacking Midfielder Center menggantikan peran Firman Utina, yang berdiri diantara double pivot dan striker.
Belum lagi Jajang Sukmara, yang kemampuan dan kepercayaan dirinya sedikit demi sedikit meningkat, seiring menit yang dia dapatkan di tim utama musim ini. Pemain ini mempunyai daya serang setara Supardi, walaupun memang masih mempunyai kekurangan seperti out of position saat tim sedang membangun serangan dari bawah.
Banyaknya pemain dengan skill rata-rata pemain tim nasional Indonesia mempermudah Jajang Nurjaman melakukan rotasi pemain bahkan rotasi posisi. Hal yang bisa mengelabui kontra strategi lawan.
Menghadapi Persik malam nanti, pelatih Jajang Nurjaman berjanji akan menyimpan beberapa pemainnya dan mungkin memasang komposisi pemain baru. Menghadapi laga terakhir di IIC ini, selain pemain yang sakit dan tidak fit, Firman Utina dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning. Dalam keterangannya kemarin, coach Jajang Nurjaman berjanji juga akan menyimpan Supardi dan Ridwan. Keduanya merupakan pemain yang terus menjadi starter di 5 pertandingan IIC. Supardi mengantongi 438 menit bermain, dan Ridwan 421 menit.
Jika janji ini direalisasikan, kita akan melihat Persib Bandung dengan pola baru, pola yang tidak selalu bergantung pada kehebatan kerjasama Supardi Ridwan di kanan. Eksperimen yang sangat berguna bagi Persib jika memang dijalankan.
Di tengah suasana yang kondusif, sayangnya kabar tak sedap datang dari Bandung. Dalam pertandingan ini, sepertinya kita tidak bisa menyaksikan penampilan Fortune Udo untuk yang terakhir kalinya. Kabar pembatalan kontrak dari Bandung sepertinya membuat striker asal Nigeria ini batal membela Persib, setidaknya di laga terakhir ini. Walaupun kemudian jika Udo tercantum di daftar susunan pemain, penulis ragu apakah dia akan bermain sungguh-sungguh dan berusaha sepenuh hatinya atau tidak.
Menarik untuk ditunggu susunan pemain yang akan dipasang coach Jajang malam nanti. Strategi dan komposisi pemain bagaimanakah yang akan ia terapkan?
Apapun hasil pertandingan Mitra Kukar dan Persiram, para pemain Persib tetap harus menunjukan semangat tinggi seperti saat berhadapan dengan tim Naga Mekes tempo hari. Satu untuk diingat oleh pemain Persib: “Tetaplah menginjak bumi”.
Penulis: @hevifauzan
Pendapat yang dinyatakan dalam karya ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.
Ingin tulisannya dimuat di sini? silahkan kirim artikelmu ke email simamaung.com@gmail.com atau redaksi@simamaung.com

Persib Bandung kembali akan berlaga di pertandingan terakhir Grup B babak 8 besar Inter Island Cup (IIC) 2014. Walaupun cukup kecil, peluang Persib untuk lolos ke final masih ada. Di final, telah menunggu juara Piala Gubernur Jatim 2013 dan juara Trofeo Persija 2013, Arema.
Persik pada awalnya terlihat sebagai tim terlemah di grup ini. Sempat dibantai Mitra Kukar 7-2, tim Macan Putih ini sempat bangkit menahan imbang Persiram Raja Ampat 1-1. Sebagai tim yang kembali ke kasta tertinggi musim ini, tentu saja Persik tidak ingin menanggung malu. Apalagi, laga melawan Persib bisa mendongkrak kembali nama besar mereka yang sempat tenggelam beberapa musim.
Berdasarkan catatan head to head antara kedua kesebelasan, Persik Kediri hanya mampu menang dua kali dari 8 kali pertemuan sejak musim 2004. Persib menang 5 kali dan sisanya berakhir imbang. Catatan yang nampaknya coba diperbaiki juara dua kali Liga Indonesia tersebut.
Sementara bagi Persib, pertandingan ini cukup penting sebagai ajang ujicoba mematangkan skuat menghadapi perang sesungguhnya di Liga Super Indonesia. Apalagi jika pertandingan Persiram dan Mitra Kukar berakhir seperti yang diharapkan. Tentu saja, Persib juga akan berjuang melaju ke final IIC. Kagok asor.
Seperti membuka kotak Pandora, pertandingan melawan Mitra Kukar kemarin membuka mata pelatih bahwa Persib bisa bermain dengan pilihan taktik yang berbeda. Sesuatu yang selama ini seolah tabu untuk dilakukan. Misalnya saja, ada beberapa pemain Persib yang juga bisa bermain di berbagai posisi. Di saat krisis, kemampuan asli mereka keluar dan berkontribusi positif. Dan Persib bisa bermain baik dengan komposisi pemain yang berbeda dengan komposisi pemain yang biasa dimainkan.
Selama ini kita mengenal Tony Sucipto misalnya. Pemain multi posisi di dua posisi yaitu bek kiri dan gelandang bertahan. Dalm pertandingan darurat melawan tim sekelas Mitra Kukar, Tony bisa berperan sebagai bek tengah. Fungsi yang juga diperankan Tony pada pertandingan melawan Persegres Gresik United tahun 2012 lalu.
Atep adalah pemain type flank, sayap yang bergerak di kiri atau kanan dengan kemampuan untuk memotong pergerakan ke tengah. Beberapa musim terakhir, Atep nyaman bermain di kiri, entah permintaan siapa, dan bermain sebagai inverted winger. Padahal sebelumnya, Atep adalah pemain sayap kanan dengan kekuatan kaki di kanan. Kaki kanannya memang oke, tapi kaki kirinya sangat tidak dianjurkan untuk melakukan cross, karena bola akan jatuh entah di mana. Nah, Dalam dua pertandingan terakhir, Atep bisa berperan sebagai Attacking Midfielder Center menggantikan peran Firman Utina, yang berdiri diantara double pivot dan striker.
Belum lagi Jajang Sukmara, yang kemampuan dan kepercayaan dirinya sedikit demi sedikit meningkat, seiring menit yang dia dapatkan di tim utama musim ini. Pemain ini mempunyai daya serang setara Supardi, walaupun memang masih mempunyai kekurangan seperti out of position saat tim sedang membangun serangan dari bawah.
Banyaknya pemain dengan skill rata-rata pemain tim nasional Indonesia mempermudah Jajang Nurjaman melakukan rotasi pemain bahkan rotasi posisi. Hal yang bisa mengelabui kontra strategi lawan.
Menghadapi Persik malam nanti, pelatih Jajang Nurjaman berjanji akan menyimpan beberapa pemainnya dan mungkin memasang komposisi pemain baru. Menghadapi laga terakhir di IIC ini, selain pemain yang sakit dan tidak fit, Firman Utina dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning. Dalam keterangannya kemarin, coach Jajang Nurjaman berjanji juga akan menyimpan Supardi dan Ridwan. Keduanya merupakan pemain yang terus menjadi starter di 5 pertandingan IIC. Supardi mengantongi 438 menit bermain, dan Ridwan 421 menit.
Jika janji ini direalisasikan, kita akan melihat Persib Bandung dengan pola baru, pola yang tidak selalu bergantung pada kehebatan kerjasama Supardi Ridwan di kanan. Eksperimen yang sangat berguna bagi Persib jika memang dijalankan.
Di tengah suasana yang kondusif, sayangnya kabar tak sedap datang dari Bandung. Dalam pertandingan ini, sepertinya kita tidak bisa menyaksikan penampilan Fortune Udo untuk yang terakhir kalinya. Kabar pembatalan kontrak dari Bandung sepertinya membuat striker asal Nigeria ini batal membela Persib, setidaknya di laga terakhir ini. Walaupun kemudian jika Udo tercantum di daftar susunan pemain, penulis ragu apakah dia akan bermain sungguh-sungguh dan berusaha sepenuh hatinya atau tidak.
Menarik untuk ditunggu susunan pemain yang akan dipasang coach Jajang malam nanti. Strategi dan komposisi pemain bagaimanakah yang akan ia terapkan?
Apapun hasil pertandingan Mitra Kukar dan Persiram, para pemain Persib tetap harus menunjukan semangat tinggi seperti saat berhadapan dengan tim Naga Mekes tempo hari. Satu untuk diingat oleh pemain Persib: “Tetaplah menginjak bumi”.
Penulis: @hevifauzan
Pendapat yang dinyatakan dalam karya ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.
Ingin tulisannya dimuat di sini? silahkan kirim artikelmu ke email simamaung.com@gmail.com atau redaksi@simamaung.com

Pada saat salah satu panca indera manusia tdk berfungsi, maka panca indera yg lainnya akan menonjol menutupi kekurangan dari panca indera yg sedang alpa. Itulah yg terjadi ditubuh PERSIB pada pertandingan sbelumnya. Alhamdulillah solid 🙂
persib mah geus solid tinggal lini depan wungku kences.. sakumaha alus ge ari eweuh nu bisa ngasupkeun mah angger weh gedeg deui.. mudah2an persib menemukan striker yg tajam sehinggap memaksimalkan peluang yg selama ini selalu terbuang percuma