
Persib gagal mempertahankan keunggulan dan hanya meraih satu angka saat menghadapi Persebaya. Unggul lewat gol David da Silva di babak pertama, Maung Bandung dipaksa bermain imbang karena kebobolan oleh gol Ricky Kambuaya. Robert Rene Alberts menyebut bahwa timnya mampu bermain lebih efektif di separuh awal pertandingan.
“Saat kami memimpin 1-0 saya rasa laga berjalan imbang. Persebaya memang mendominasi dengan passing game mereka dan mengandalkan kecepatan untuk menembus lini belakang mereka dan karena itu kami bisa mencetak gol,” ujar dia dalam jumpa pers usai pertandingan.
Selepas turun minum, Persib juga sebenarnya punya kans besar untuk menggandakan keunggulan. Umpan datar Henhen Herdiana disambut sepakan keras Bruno Cantanhede namun hanya menerpa tiang. Semenit kemudian, arah angin jadi berbalik karena Ardi Idrus dikartu merah dan Persebaya unggul jumlah pemain.
“Pada jeda pertandingan kami sudah meminta pemain untuk berhati-hati kepada wasit. Ttu karena tiga pemain sudah mendapatkan kartu kuning. Lalu kami punya satu kesempatan sebelum mendapat kartu merah. Kami seharusnya bisa saja mengubah skor menjadi unggul dua gol sebelum itu,” kata dia.
Bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 69 tentu saja menyulitkan. Robert pun menyebut anak asuhnya kelelahan untuk menahan gempuran tim lawan yang masih berkekuatan penuh. Stamina yang terkuras habis membuat Nick Kuipers dan kawan-kawan tidak berdaya dan kecolongan satu gol.
“Tapi setelah kehilangan satu pemain dan bermain dengan sepuluh pemain, terlihat kaki mereka sudah lelah. David juga baru pulih, bisa dilihat jadwal akhir musim begitu padat dan tensinya yang luar biasa. Jadi pemain seperti sudah berat mengangkat kaki mereka hingga kami kebobolan menjadi 1-1,” jelasnya.
Skema bertahan pun diperagakan tim asuhan Robert karena mereka tidak mau kebobolan lagi. Misi meraih satu poin menjadi target realistis agar setidaknya ada poin yang didapat ketimbang pulang dengan tangan kosong. Menurut Robert, kini tiket kompetisi AFC yang menjadi bidikan, meski asa jadi juara juga masih dikejar.
“Setelah itu kami bertahan agar setidaknya bisa bermain imbang dan tetap ada di peringkat dua. Jarak dengan tim yang di bawah kurang lebih masih sama, dan target kami lolos ke kompetisi Asia terus terbuka lebar,” bebernya.
“Kami juga tentunya masih berharap dalam sisa tiga laga ini Bali United juga kehilangan poin. Meski jika mereka menang satu kali lagi saja sudah mulai jelas siapa yang akan jadi juara. Kami belum menyerah, dan skor 1-1 bisa diraih dari laga yang berat ini,” pungkasnya.
Mang Ewok
20/03/2022 at 09:12
Bah Obet sebelumna nuhun sudah bawa persib dipapan atas..
tapi kamari nanggung skema bertahan na, salah waktu dan ganti pemain na
Lamun adek bertahan asupkeun Bek dan tengah anu seger lain pasang penyerang.. geus puguh wasit mah butut ngadon ngilu butut maen na
Hidup Persib
Ikram
20/03/2022 at 11:21
Bahkan bali united yg bermain dengan 10 pemain masih bisa menggempur Persib. Membuat kewalahan dan menahan imbang. Itulah yang membedakan tim dengan mental juara dan tim yang selalu berkelit mencari alasan.
Mang Dudung
20/03/2022 at 14:22
Anda benar.. dan yang juara adalah yang bermental juara, bukan mental pengemis!!
Mamang Djaja Mihardja
20/03/2022 at 12:07
6 poe jeda masih kelelahan? samentara rival ge sarua waktu jedana? aya nu teu beres ieu mah, laba teuing kelonggaran, pamaen bisa bagadang, pubbing, clubbing? kuduna make sistem Qurantine nu tegas, DDS geus kolot lewat ’70 kudu ganti, rashid ge gening sarua ayeuna mah, boga mental juara ari awak “blown engine” mah non sense!!!
persibKU
20/03/2022 at 13:48
permainan tengah asa dikuasai ku barudak ngora nya…. dominasi klok & rashid asa euweuhan….
hermond
20/03/2022 at 18:00
bagai mn pun pemain lokal punya loyalitas tinggi lain siga ngudag duit sanajan skilna alusnage beda lokalmah semangatna
Uje syah
20/03/2022 at 19:22
Ali idrus kebiasaaan, hrs kontrol diri, dia sdh kena kartu kuning pertama, jeung eta masih jauh, reseup pisan nekeul teh idrus maneh
budak_anyar
20/03/2022 at 20:00
Ardi Idrus bakal ka Bali united heg…..mudah2an we Aya kaajaiban Bali tumbang disisa lagana
Mang Dudung
23/03/2022 at 00:02
No way!! Bali United ga butuh pemain sekelas Ardi idrus, jebolan klub peuyeum mau ke BU? Wakakakak gabisaaa!!
Acuy
21/03/2022 at 14:30
Bobotoh mah bebas rek ngeritik naon ge kusabab hayang ningali persib maen hade lain saukur jadi penggembira di liga,rek dicurangan wasit rek maen 10 urang ari strategi jeung mental pemain hade euweuh nu mustahil meunang
Danz herdianz
21/03/2022 at 14:43
Ieu pernyataan coach nu paling gak disukai.. mengamankan gelar runer up demi AFC.. helo coach jadwal padat liga 1 aja alasan anda selalu pemain kelelahan. Bagaimana jika di tambah AFC. GET UP COACH get up. Masalahnya bukan sama jadwal padat atau wasit gak jelas. Tapi visi dan misi anda sbg coach persib itu untuk apa.. hanya ngala duit kah?
Hendi.
21/03/2022 at 18:38
Ardi Idrus pekerja keras, harus dipertahankan. Kartu merahnya akibat ulah wasit Fariq, wasit ini kurang sehat kalau memimpin laga Persib. Mestinya kalau fair sebelum keluar Karta merah PD Ardi Idrus, Moreno lah yg harus kena kartu merah, karena Tekle keras febri.
Mang Dudung
23/03/2022 at 00:00
Matamu katarak ya? Ada wasit ada asisten wasit ada pengawas pertandingan.. Ga sependapat tuuh sama elu yg tukang cilok 😅😅🤣
bim
23/03/2022 at 14:02
angeur penyakit lama, mun geus menang 1-0 sok jd kendor, ujung2na seri atawa eleh.