Semua Elemen Harus Beradaptasi
Saturday, 09 April 2016 | 20:57
Ada pepatah mengatakan “Tua itu pasti, dewasa itu pilihan”. PERSIB sebagai salah satu klub tertua di Indonesia dengan Basis Bobotoh yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan Dunia. Sudah seharusnya memiliki bobotoh yang memiliki tingkat kedewasaan yang baik, kenapa topik ini yang mau saya bicarakan? Melihat perkembangan Issue hangat cenderung Panas belakangan ini terkait gagalnya PERSIB merengkuh Gelar Piala Bhayangkara untuk di sandingkan dengan Piala Presiden yang sudah di dapatkan terlebih dahulu.
Banyak Bobotoh yang melempar kekalahan tersebut di pundak Coach Dejan dan Beberapa Punggawa baru PERSIB yang baru karena skema permainan yg di usung tidak berjalan seperti kemauan Bobotoh. Terlebih gelar Juara lepas dari genggaman dalam waktu 90 menit saja. “Mungkin” dampak nya tidak semasif sekarang jika Hasil Terakhir di GBK adalah kemenangan untuk PERSIB. Kedewasaan Bobotoh pertama kali di uji saat penunjukan Coach Dejan sebagai Pelatih Kepala menggantikan Pahlawan Jajang Nurjaman, yang di ikuti dengan berbondong-bondongnya orang2 kepercayaan Dejan yang merapat ke PERSIB.
Masalah kedua muncul ketika Hermawan merapat dan mendapat sambutan sangat tidak bersahabat karena “Dosa” masa lalu yang bersangkutan. Lalu kurang Tajamnya lini depan PERSIB di Bali Island Cup menjadi masalah lanjutan yang banyak di sorot Bobotoh. Dengan datangnya tambahan Amunisi permainan PERSIB mulai membaik, tapi masih jauh dari kata sempurna. Puncaknya beberapa hari belakangan Bobotoh mulai banyak yang mencecar Kim Kurniawan akibat permainannya yang seolah tidak berimbas positif untuk PERSIB.
Saya bukan pendukung Kim, saya pendukung PERSIB. Tapi cacian dan makian yang dialamatkan kepada Kim saya rasa terlalu berlebihan. Karena Proses adaptasi di butuhkan oleh semua elemen di PERSIB. Bukankah Permainan Lord Atep juga tidak sebaik sekarang pada saat bergabung dari Pers*j*? Bukan kah Kang Janur pun pernah mengalami kesulitan di Tahun pertama menangani PERSIB?
Maka sebaiknya Coach Dejan segera Beradaptasi meracik strategi yang cocok untuk menyatukan Pemain PERSIB yang lama dan Pemain yang baru Bergabung, Pemain yang lama pun harus segera beradaptasi dengan gaya Dejan dan bisa keluar dari baying Bayang kang janur. Pemain Baru pun segeralah beradaptasi untuk saling mengerti dengan pemain lama dan segera bisa memenuhi ekspektasi bobotoh. Bobotoh pun segera beradaptasi dengan tidak terus terusan bermimpi masih di era Kang Janur. Segala hal baik pasti melalui Proses yang baik, jadi biarkan skuad PERSIB berproses dengan baik. Maka jika semua bisa beradaptasi, yakinlah Sang Maung Bandung akan kembali mengaung Lantang se antero Indonesia Bahkan Asia (Amiennn).
Berikan kritik yang membangun untuk PERSIB bukan hanya sebatas cacian tanpa jalan keluar.
PRUNG TARUNG MAUNG BANDUNG.. HIDUP PERSIB
Ditulis oleh Bobotoh Sabar (Richard Victor Ginting)
Twitter : @Richard_Ginting

Ada pepatah mengatakan “Tua itu pasti, dewasa itu pilihan”. PERSIB sebagai salah satu klub tertua di Indonesia dengan Basis Bobotoh yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan Dunia. Sudah seharusnya memiliki bobotoh yang memiliki tingkat kedewasaan yang baik, kenapa topik ini yang mau saya bicarakan? Melihat perkembangan Issue hangat cenderung Panas belakangan ini terkait gagalnya PERSIB merengkuh Gelar Piala Bhayangkara untuk di sandingkan dengan Piala Presiden yang sudah di dapatkan terlebih dahulu.
Banyak Bobotoh yang melempar kekalahan tersebut di pundak Coach Dejan dan Beberapa Punggawa baru PERSIB yang baru karena skema permainan yg di usung tidak berjalan seperti kemauan Bobotoh. Terlebih gelar Juara lepas dari genggaman dalam waktu 90 menit saja. “Mungkin” dampak nya tidak semasif sekarang jika Hasil Terakhir di GBK adalah kemenangan untuk PERSIB. Kedewasaan Bobotoh pertama kali di uji saat penunjukan Coach Dejan sebagai Pelatih Kepala menggantikan Pahlawan Jajang Nurjaman, yang di ikuti dengan berbondong-bondongnya orang2 kepercayaan Dejan yang merapat ke PERSIB.
Masalah kedua muncul ketika Hermawan merapat dan mendapat sambutan sangat tidak bersahabat karena “Dosa” masa lalu yang bersangkutan. Lalu kurang Tajamnya lini depan PERSIB di Bali Island Cup menjadi masalah lanjutan yang banyak di sorot Bobotoh. Dengan datangnya tambahan Amunisi permainan PERSIB mulai membaik, tapi masih jauh dari kata sempurna. Puncaknya beberapa hari belakangan Bobotoh mulai banyak yang mencecar Kim Kurniawan akibat permainannya yang seolah tidak berimbas positif untuk PERSIB.
Saya bukan pendukung Kim, saya pendukung PERSIB. Tapi cacian dan makian yang dialamatkan kepada Kim saya rasa terlalu berlebihan. Karena Proses adaptasi di butuhkan oleh semua elemen di PERSIB. Bukankah Permainan Lord Atep juga tidak sebaik sekarang pada saat bergabung dari Pers*j*? Bukan kah Kang Janur pun pernah mengalami kesulitan di Tahun pertama menangani PERSIB?
Maka sebaiknya Coach Dejan segera Beradaptasi meracik strategi yang cocok untuk menyatukan Pemain PERSIB yang lama dan Pemain yang baru Bergabung, Pemain yang lama pun harus segera beradaptasi dengan gaya Dejan dan bisa keluar dari baying Bayang kang janur. Pemain Baru pun segeralah beradaptasi untuk saling mengerti dengan pemain lama dan segera bisa memenuhi ekspektasi bobotoh. Bobotoh pun segera beradaptasi dengan tidak terus terusan bermimpi masih di era Kang Janur. Segala hal baik pasti melalui Proses yang baik, jadi biarkan skuad PERSIB berproses dengan baik. Maka jika semua bisa beradaptasi, yakinlah Sang Maung Bandung akan kembali mengaung Lantang se antero Indonesia Bahkan Asia (Amiennn).
Berikan kritik yang membangun untuk PERSIB bukan hanya sebatas cacian tanpa jalan keluar.
PRUNG TARUNG MAUNG BANDUNG.. HIDUP PERSIB
Ditulis oleh Bobotoh Sabar (Richard Victor Ginting)
Twitter : @Richard_Ginting

“” THIS RAIT “”
lah barudak,,, ari komen teh kudu proporsional. bener ceuk nu nulis artikel. ngabandingkeun mah meunang, tapi ulah jadi patokan. da masalahna beda perangkatna (pemain jeung pelatih). karunya kanu anyar. bisina teh (mudah2n teu terjadi), aya ‘sekat’ antara pemain nu geus pernah juara jeung pemain anyar. enjoy weh, da dibatur oge nu lewih maju maen bolana, juara ge aya ‘sirkulasina’. ceuk iwan fals oge : tujuan bukan utama, yang utama adalah prosesnya.
Saya memang sering kritik pelatih mungkin menurut DFC itu berlebihan
punteun we saya tidak pernah banding²kan dengan masa lalu 🙂
Banyak orang yang berkata ” semua butuh proses / sia karbitan hayang instan / bla bla bla ”
-> Semua butuh proses ( memang butuh proses tapi harus di iringi perubahan yang baik dalam proses itu )
-> Semua tidak bisa instan ( memang semua itu tidak bisa instan,
contoh mie, di pasak dulu sebelum di makan. karena tidak instan walaupun di tulisan nya mie instan. tapi kalau kelamaan memasak ? sok mangga tah tuang hasil na walaupun mie na ges beukah jeng teu lezat di tuang na 🙂
tos ah sakitu we ti saya mah, saya berharap semoga cepat ada progress yang baik dan pelatih bisa buktikan kapasitas nya 🙂
Saya suka pelatih yang sekarang TAPI saya Cinta PERSIB
jadi jangan sampai buat persib terluka atau kehilangan arah, karena itu akan mengurangi bentuk rasa suka saya terhadap anda pak pelatih 🙂
Salam hangat dari saya
-Bobotoh Karbitan-
ARI SOAL HERMAWAN MAH BUKAN KARENA DIA DARI PBR PERNAH BERSETERU ATAU DIA DARI MALANG, TAPI EMANG KOMPLAIN TEH DA MAENNA BIASA2 AJAH MUN EMBUNG DISEBUT BUTUT MAH!!
Tua pasti..dewasa pilihan..
Ayeuna kusabab urg teh tos tua jd kudu leuwih dewasa..
Mangga kritik tp sing sopan/santun..
Boleh mengkritik karena itu hal yang baik, tapi jangan menyudutkan dan seolah olah menyalahkan (kayaknya itumah rasa benci). ceuk nu nulis ge semua butuh proses euy. Mun ceuk sayah mah ngabangun tim lain jiga masak Mie Instan…..
Initina Dejan can berkelas weh lah.. Yuepah Pro euy
Hati hati dengan apa yg dipikirkan karena itu bisa jadi sebuah doa…ceuk ustadz anu kamari ceramah keur solat jumaahan mun aya nu ngadoa sesuatu leuwih ti 60 urang eta doa insyaallah didangu jeung diwaler ku Allah…sok ayuna mah bobotoh nu saapal abah jumlahma bisa mangrebu urang doakun Persib bisa jaya,bisa leuwih sukses tinu saacana…hayu urang aminkun bareng bareng…
amiiiin…