Selesaikan Kursus Pelatih C AFC, Begini Cerita Supardi
Tuesday, 05 December 2017 | 17:09
Bek Persib, Supardi telah kembali dari masa kursus kepelatihan C AFC-nya pada Senin (4/12/2017) kemarin. Kini ia berada di Bandung menemani sang isteri check-up, sembari menunggu pengumuman klub guna mengarungi musim baru dibawah kepemimpinan pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.
Supardi menceritakan bagaimana pengalamannya melaksanakan pelatihan sebagai peserta selama 14 hari bersama pemain-pemain lain yang masih aktif bermain. Hamka Hamza, Zulkifli Syukur, Maman Abdulrahman, Arif Suyono dan Markus Horison adalah beberapa pemain yang mengikuti kursus itu.
Tidak semudah yang dibayangkan, Supardi mengatakan tak mudah untuk menjadi pelatih. Jika pemain hanya dituntut konsentrasi sepanjang 90 menit pertandingan, namun bagi pelatih harus berpikir setiap hari dan setiap saat. Dialah orang yang akan paling bertanggungjawab soal performa timnya di lapangan.
“Enggak gampang jadi pelatih. Jadi jangan menghujat pelatih. Aku sadar baru sekarang, kalau dulu mikirnya jadi pelatih itu gampang,” buka Supardi menceritakan kesannya usai menyelesaikan kursus tersebut.
Pelatih adalah orang yang mampu mengatur dan memanej program latihan setiap hari. Memikirkan skema yang akan dipakai, jeli memilih pemain, hingga mengatasi kekuatan lawan. Oleh sebabnya beban berat mesti dipangku pelatih kepala.
“Seorang Pelatih itu pasti orang pintar karena dia harus per-sekian detik mikir apa yang harus dibuat untuk tim ini. Kita hanya 90 menit fokus di lapangan. Tapi Satu hari satu malam belum cukup untuk memikirikan apa yang harus dilakukan besok. Belum kalau lawannya kuat, belum kalau tim ini kalah, stres,” beber pemain asal Pekan Baru itu.
Pemain 34 tahun yang terakhir kali memperkuat Tim Nasional Indonesia tahun 2014 itu, lanjut megatakan jika dirinya sampai meminta maaf kepada Syamsuddin Umar–asisten pelatih Ivan Kolev di Timnas. Kala ditukanginya, ia sering mengeluh karena terus digenjot fisik.
“Aku sampai ngomog sama, Pak Syamsuddin Umar-dia asistennya Kolev di timnas 2007–kemarin ngambil bareng kita. Dia sudah tua tapi semangat belajarnya masih ada. Saya bilang, Sam (mas) saya minta maaf, dulu kalau latihan fisik ngeluh-ngeluh. Saya baru tahu jadi pelatih itu susah,” bebernya.
Supardi kini tinggal menunggu hasil untuk mendapatkan status pemain yang memiliki lisensi kepelatihan C AFC guna melanjutkan langkahnya kelak mengambil lisensi B hingga A AFC. Butuh beberapa bulan untuk mendapat sertifikat tersebut, Supardi yakin bisa lulus.
“Pengumumannya biasanya beberapa bulan (setelah selesai kursus), Insya Allah kalau masih C peluangnya besar lulus. Sebenarnya lebih ke public speaking, kita bisa ngomong, kita bisa utarakan. Kita bisa cari jawaban kita, kita harus punya itu. Kita harus bisa mepresentasikan. Penilaian pertama itu seusatu yang kita sampaikan harus mudah dimengerti,” paparnya.

Bek Persib, Supardi telah kembali dari masa kursus kepelatihan C AFC-nya pada Senin (4/12/2017) kemarin. Kini ia berada di Bandung menemani sang isteri check-up, sembari menunggu pengumuman klub guna mengarungi musim baru dibawah kepemimpinan pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.
Supardi menceritakan bagaimana pengalamannya melaksanakan pelatihan sebagai peserta selama 14 hari bersama pemain-pemain lain yang masih aktif bermain. Hamka Hamza, Zulkifli Syukur, Maman Abdulrahman, Arif Suyono dan Markus Horison adalah beberapa pemain yang mengikuti kursus itu.
Tidak semudah yang dibayangkan, Supardi mengatakan tak mudah untuk menjadi pelatih. Jika pemain hanya dituntut konsentrasi sepanjang 90 menit pertandingan, namun bagi pelatih harus berpikir setiap hari dan setiap saat. Dialah orang yang akan paling bertanggungjawab soal performa timnya di lapangan.
“Enggak gampang jadi pelatih. Jadi jangan menghujat pelatih. Aku sadar baru sekarang, kalau dulu mikirnya jadi pelatih itu gampang,” buka Supardi menceritakan kesannya usai menyelesaikan kursus tersebut.
Pelatih adalah orang yang mampu mengatur dan memanej program latihan setiap hari. Memikirkan skema yang akan dipakai, jeli memilih pemain, hingga mengatasi kekuatan lawan. Oleh sebabnya beban berat mesti dipangku pelatih kepala.
“Seorang Pelatih itu pasti orang pintar karena dia harus per-sekian detik mikir apa yang harus dibuat untuk tim ini. Kita hanya 90 menit fokus di lapangan. Tapi Satu hari satu malam belum cukup untuk memikirikan apa yang harus dilakukan besok. Belum kalau lawannya kuat, belum kalau tim ini kalah, stres,” beber pemain asal Pekan Baru itu.
Pemain 34 tahun yang terakhir kali memperkuat Tim Nasional Indonesia tahun 2014 itu, lanjut megatakan jika dirinya sampai meminta maaf kepada Syamsuddin Umar–asisten pelatih Ivan Kolev di Timnas. Kala ditukanginya, ia sering mengeluh karena terus digenjot fisik.
“Aku sampai ngomog sama, Pak Syamsuddin Umar-dia asistennya Kolev di timnas 2007–kemarin ngambil bareng kita. Dia sudah tua tapi semangat belajarnya masih ada. Saya bilang, Sam (mas) saya minta maaf, dulu kalau latihan fisik ngeluh-ngeluh. Saya baru tahu jadi pelatih itu susah,” bebernya.
Supardi kini tinggal menunggu hasil untuk mendapatkan status pemain yang memiliki lisensi kepelatihan C AFC guna melanjutkan langkahnya kelak mengambil lisensi B hingga A AFC. Butuh beberapa bulan untuk mendapat sertifikat tersebut, Supardi yakin bisa lulus.
“Pengumumannya biasanya beberapa bulan (setelah selesai kursus), Insya Allah kalau masih C peluangnya besar lulus. Sebenarnya lebih ke public speaking, kita bisa ngomong, kita bisa utarakan. Kita bisa cari jawaban kita, kita harus punya itu. Kita harus bisa mepresentasikan. Penilaian pertama itu seusatu yang kita sampaikan harus mudah dimengerti,” paparnya.

Tribun jabar news : platih gomes trnyata msih brmasalh dgn bkas klub ny d malaysia msh gugat mng gugat ! Kmaha tah Lur?
Baca nu benerrr jang… didinya sok provokator wae… nua aya nu bermasalahna teh si klub malaysiana… nyaeta can mayar kabeuh gaji ka Gomez…
http://m.tribunnews.com/superskor/2017/12/05/pelatih-baru-persib-bandung-akan-tuntut-mantan-klubnya-soalnya-bayarannya-belum-lunas
Geus neangan deui palatih nu lain masih pabalatak … Rea keneh tong hariwang
Pabalatak runtahnya..
Jigana gagal nyimak. Kudu dibaca kabeh ulah sapotong sapotong atuuhhh..
Tah geuning tos aya calon pengganti bah Gomez teh emang supardi 🙌