Sebab Aziz Selalu Ingat Jasa Jaino Matos
Monday, 11 May 2020 | 18:49
Jika Atep mengingat Jajang Nurjaman, Hariono memilih Jaya Hartono, maka kali ini kita akan membahas gelandang potensial Abdul Aziz soal pelatih yang berpengaruh untuknya sejauh kariernya kini bisa menjadi bagian dari Persib.
Abdul Aziz salah satu gelandang berbakat yang dipunyai Bandung Jawa Barat. Ia menjadi bagian Persib U-21 2013, dan masuk Diklat Persib 2014. Saat mendapatkan kesulitan menembus skuad utama ditambah lagi liga berhenti 2015, Aziz memutuskan berkarier di olahraga futsal profesional.
Ia sempat pasrah untuk jadi pesepakbola pro dan fokus ke olahraga futsal. Namun ketika kepasrahan itu ada, seorang pelatih asal Brasil Jaino Matos yang juga jadi pelatih Aziz di Diklat Persib memanggilnya guna gabung Persiba.
Persiba 2016 jadi titik balik Aziz mengembalikan kepercayaan diri menjadi pesepakbola yang tangguh. Pelatih Jaino sangat yakin dengan potensi yang dimiliki Aziz hingga tempat utama selalu diberikan di tim Beruang Madu.
Aziz tak tahu bagaimana ia kini andai pada saat itu Jaino tidak memanggil atau tak percaya kepada talentanya. Hingga saat itu Aziz akan selalu mengingat Jaino sebagai pelatih yang paling berpengaruh dalam hidupnya.
“Pelatih paling berpengaruh dalam karier Aziz itu coach Jaino Matos karena dia yang bawa Aziz ke Diklat Persib, dia juga yang mewujudkan cita-cita Aziz sebagai pemain sepakbola profesional bersama dia di Persiba Balikpapan,” tutur pemain bernomor punggung 8 ini.
Bukan hanya sekedar pelatih, Aziz sudah menganggap Jaino Matos sebagai orang tua sendiri. Eks. pemain Borneo FC dan PSMS ini juga masih menyempatkan berkomunikasi, Jaino dikatakan Aziz sering memberikan motivasi dan saran masukan saat dirinya berada di atas atau terpuruk.
“Selain itu beliau juga bukan cuman pelatih buat saya tapi sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri karena bagaimana pun keadaannya coach Jaino selalu memberikan motivasi terhadap saya bukan hanya sepakbola tapi juga tentang hidup,” bebernya.

Jika Atep mengingat Jajang Nurjaman, Hariono memilih Jaya Hartono, maka kali ini kita akan membahas gelandang potensial Abdul Aziz soal pelatih yang berpengaruh untuknya sejauh kariernya kini bisa menjadi bagian dari Persib.
Abdul Aziz salah satu gelandang berbakat yang dipunyai Bandung Jawa Barat. Ia menjadi bagian Persib U-21 2013, dan masuk Diklat Persib 2014. Saat mendapatkan kesulitan menembus skuad utama ditambah lagi liga berhenti 2015, Aziz memutuskan berkarier di olahraga futsal profesional.
Ia sempat pasrah untuk jadi pesepakbola pro dan fokus ke olahraga futsal. Namun ketika kepasrahan itu ada, seorang pelatih asal Brasil Jaino Matos yang juga jadi pelatih Aziz di Diklat Persib memanggilnya guna gabung Persiba.
Persiba 2016 jadi titik balik Aziz mengembalikan kepercayaan diri menjadi pesepakbola yang tangguh. Pelatih Jaino sangat yakin dengan potensi yang dimiliki Aziz hingga tempat utama selalu diberikan di tim Beruang Madu.
Aziz tak tahu bagaimana ia kini andai pada saat itu Jaino tidak memanggil atau tak percaya kepada talentanya. Hingga saat itu Aziz akan selalu mengingat Jaino sebagai pelatih yang paling berpengaruh dalam hidupnya.
“Pelatih paling berpengaruh dalam karier Aziz itu coach Jaino Matos karena dia yang bawa Aziz ke Diklat Persib, dia juga yang mewujudkan cita-cita Aziz sebagai pemain sepakbola profesional bersama dia di Persiba Balikpapan,” tutur pemain bernomor punggung 8 ini.
Bukan hanya sekedar pelatih, Aziz sudah menganggap Jaino Matos sebagai orang tua sendiri. Eks. pemain Borneo FC dan PSMS ini juga masih menyempatkan berkomunikasi, Jaino dikatakan Aziz sering memberikan motivasi dan saran masukan saat dirinya berada di atas atau terpuruk.
“Selain itu beliau juga bukan cuman pelatih buat saya tapi sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri karena bagaimana pun keadaannya coach Jaino selalu memberikan motivasi terhadap saya bukan hanya sepakbola tapi juga tentang hidup,” bebernya.
