
PSSI kembali membolehkan para klub peserta Liga Super Indonesia untuk menerima dana dari Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Daerah (APBD). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini, klub hanya boleh menerima dana maksimal 12 Miliar rupiah. Konsep ini diharapkan PSSI dapat mengurangi kecurangan dan potensi korupsi yang dilakukan oleh oknum manajemen klub.
Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mengatakan bahwa PSSI akan ikut mengatur pembiayaan klub yang didanai APBD dan akan melakukan audit terhadap klub-klub tersebut.
“Kami harus mengatur pembiayaan klub yang dananya datang dari APBD. Mereka tidak boleh melebihi jumlah anggaran yang sudah diputuskan itu. Tapi, pembiayaan klub yang non-APBD tidak dibatasi, karena mengacu, kepada prinsip industri sepakbola,” kata Nurdin.
“Idealnya klub tak lagi jor-joran memanfaatkan APBD. Anggaran dikunci pada nilai Rp12 miliar untuk memenuhi akuntabilitas klub dan parameter audit. Klub pun akan diaudit oleh Liga pada akhir musim kompetisi. Mereka yang terbukti melanggar aturan tersebut, akan dikenai sanksi administrasi,” tambah Nurdin.
Untuk beberapa tim, berita ini merupakan berita yang cukup melegakan. Bukan rahasia lagi, sebagian besar bahkan hamper seluruh peserta LSI masih menginginkan adanya kucuran dana dari pemerintah daerah, termasuk Persib Bandung. Bahkan Umuh Muhtar sendiri, sebagai manajer Persib dan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) menyambut gembira hal ini.

”Dengan demikian, beban klub biasa terbantu oleh bantuan APBD tersebut. Meski begitu, PT PBB tetap berusaha mendapatkan sponsor,” kata Umuh.
Perjalanan Persib Bandung pasca LSI musim lalu sangat tidak mulus. Setelah Pemkot Bandung dan PT PBB lama tak sanggup lagi memegang kemudi, maka pak Umuh datang menyelamatkan Persib dan membentuk kepengurusan PT PBB yang baru, dan Persib pun dipastikan bisa bertanding di LSI 2009/2010 dan beberapa pemain bahkan telah menerima uang muka untuk kontrak mereka.
PT PBB dan Pak Umuh bekerja sangat keras untuk mendapatkan dana untuk Persib. Beberapa rencana programpun dicanangkan, misalnya membangun café Persib, mengeluarkan Persib Card, dan menurut berita terakhir, PT PBB akan merilis program-program mereka selama 5 tahun ke depan. Tentu ini sangat menggembirakan dan membanggakan khususnya bagi para bobotoh Persib Bandung.
Kemudian tanpa diduga dan entah mendapat bisikan darimana, PSSI mengeluarkan ijin penggunaan APBD tersebut. Dan tentu saja ini merupakan langkah mundur rencana sepakbola industri Indonesia.
Idealnya, berita bahwa klub boleh menerima APBD dengan nilai maksimal 12 Milyar rupiah tidak melenakan dan membuat PT PBB kembali mengharapkan kucuran dana dari APBD daerah. Pak Umuh dan PT PBB harus terus menggali potensi yang ada di Persib Bandung, karena jika sudah tergali dan Persib berubah menjadi klub industri yang mandiri. Jika sudah mandiri, maka akan mudah bagi Persib untuk melangkah dan maju di tahun-tahun kompetisi berikutnya. Bisa jadi Persib akan menjadi pionir sepakbola industri di Indonesia dengan dukungan bobotohnya yang sangat luar biasa itu.
Penulis pribadi hanya berharap, semoga PT PBB tidak lagi menerima APBD sepeserpun, khususnya dari Pemkot Bandung. Biarlah APBD dialirkan ke pos-pos yang semestinya. Marilah kita dukung Persib menjadi klub yang mandiri.
Wassalam
mr Panam
18/08/2009 at 19:50
Setuju untuk PT.PBB diharapkan tidak menggunakan APBD.Walau tahun ini APBD kembali di perbolehkan akan tetapi saya YAKIN, suatu saat APBD akan benar2 tertutup untuk Tim SpkBola.dengan begitu,jika Mulai skarang persib Benar2 tidak menggunakan APBD,itu nantinya akan menjadi keuntungan tersendiri bagi PT.PBB ( PERSIB) karena sudah menjadi Tim yang berdiri sendiri.
cHa boboToh sejati
19/08/2009 at 11:19
Teu konsisten
zatnika
19/08/2009 at 12:41
Negeri ini memang negeri kompromistis. tidak konsisten! Ditekan sedikit kebijakan berubah. Saya menyerankan dan berharap Persib MENOLAK pemberian dana APBD! biarkan mereka tidak konsisten tetapi persib harus tetap pada visinya menjadi klub sepak bola mandiri.
Akhirnya kebanggaan itu semoga dapat diraih oleh segenap insa bola di tanah pasundan, bahwa kita adalah kaum yang mandiri dan merdeka menentukan hidupnya, tidak tergantung pada siapapun termasuk pemerintah karena kita hidup untuk kehormatan kita.
vebry
17/04/2010 at 09:47
Walaupun PERSIB S’lalu kalah dlm partai tandang tTP PERSIB s’lalU main fair play N ITU smw mBWT boboTOH SENANG N bahagia.. “POKOK_NY bwt persib mAJU TERUS utk jadi YANG terbaik!”