Connect with us

Breaking News

Satu Momen, Kenangan Berharga Eka Ramdani

Published

on

Eka Ramdani, Bandung, 2021

Kemenangan itu tiba, adalah gol sepakan keras Eka Ramdani yang membuka pesta kemenangan Maung Bandung di rumah sendiri melawan rival bergengsi mereka, Persija, dengan skor 3-0. Tendangannya menerpa tiang atas gawang sebelum akhirnya bola memantul tanah dan menyentuh jaring gawang yang dikawal Evgeny Khmaruk.

Momen gol yang terjadi pada 24 April 2007 tersebut abadi dikenang Bobotoh sebagai gol iconic selama beberapa tahun kemudian. Meski si pemain memberi luka dengan hengkang ke klub lain, tak ada yang menyangkal jika gol itu adalah memori terindah yang diberikan Eka Ramdani selama berkostum Persib. Mengingat ia tak berada di tim saat juara 2014.

Kepada SIMAMAUNG Eka menceritakan apa yang terjadi di lapangan saat detik-detik gol spektakuler itu ia cetak. Saat Salim Alaydrus dijegal pemain Persija di sebelah kiri, pemain bernomor punggung 7 itu dengan cepat mengambil bola dan menyodorkannya kepada Eka di tengah lapangan dalam keadaan lepas tak terkawal.

Dalam benaknya, ia harus segera mengambil keputusan. Dengan segenap kepercayaan diri Eka memilih melakukan tendangan percobaan jarak jauh dari luar kotak penalti mengarah gawang Khmaruk. Dengan sedikit peruntungan bola menyentuh jaring gawang setelah sebelumnya menerpa tiang gawang dan memantul tanah, Bobotoh bersorak, Eka merayakan.

“Ya memang kejadiannya itu lumayan cepat. Kalau tidak salah Salim Alaydrus dijegal dan dia cepat mengambil bola dan oper ke saya. Pada saat itu saya juga tidak ada dalam pressing lawan. Kan kalau dalam sepakbola istilahnya harus cepat ambil keputusan, ya ketika saya enggak ada pressing lawan, saya percaya punya kemampuan menendang bola untuk bisa cetak gol, saya coba. Ada peluang, saya ambil keputusan,” beber Eka.

Eka menyebutkan pada saat itu ia menendang dengan menggunakan punggung kaki. Dalam sebuah analisa, untuk menemukan sasaran sesuai maksud, melakukan teknik tendangan punggung kaki ini dipengaruhi oleh beberapa faktor posisi tubuh dan ayunan kenanya bola terhadap kaki.

Pada prinsipnya–seperti dituliskan dalam penelitian Ryan Wahyu Kresyawan di Universitas Negeri Semarang–kaki tumpu yang merupakan letak titik berat badan diletakkan di samping bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Lutut kaki tumpu harus sedikit ditekuk saat menendang, kemudian diluruskan seiring melepaskan bola sebagai kekuatan dorongan ke depan.

Eka Ramdani melakukan tendangan dalam laga eksebisi melawan Arema, Stadion GBLA, 2018

Kaki yang digunakan untuk menendang pula hendaknya dikuatkan selagi mengayunkannya. Saat mengenai bola, punggung kaki harus berada tepat di tengah-tengah sedikit bawah pada bagian bola. Hal ini yang membuat tendangan Eka sedikit melayang (tidak lurus) dan tepat menerpa tiang atas gawang Khmaruk.

“Itu sih shooting biasa pake punggung kaki, memang selama ini sering saya latih. Karena lapangan enggak rata bola (menggelinding) ke atas sedikit, itu kenanya pas banget (di tengah-tengah bola sedikit ke bawah),” kata Eka.

Sembari menguasai bola Eka juga melihat posisi kiper, Khmaruk berdiri tidak jauh dari gawang. Menurutnya, ketika itu kiper asal Moldova tersebut kurang siap dalam merespon datangnya bola.

“Saya lihat sih karena memang dia tidak nyangka akan di-shooting karena melihat jarak yang cukup jauh. Bisa saja si kiper berpikiran ‘ah moal asup ieu mah’, bisa saja seperti itu. Memang kalau saya di latihan menendang itu dulu dilatih gimana secepat mungkin kita menendang bola ngedorong (bola jalan) langsung tendang. Jadi tidak ada waktu kiper untuk antisipasi, untuk siap terima bola,” bebernya.

Satu dekade lebih dilewati. Jika mengenang aksi Eka Ramdani di lapangan, gol tersebut di atas akan jadi salah satu yang langsung terlintas di benak. Menjadi sebuah monumen yang Eka ciptakan dan akan selalu diingat Bobotoh, sekaligus jadi perjalanan terbaik Eka di Persib Bandung.

“Saya enggak berpikir ke situ. Artinya ya saat itu memenangkan pertandingan saja sudah sebuah kebahagian, memberi kemenangan untuk Bobotoh sudah senang. Enggak berpikir gol tersebut akan terus diingat Bobotoh sampai sekarang,” papar pemain yang biasa disapa Ebol ini.

Atmosfer Pertandingan
Laga sarat gengsi atau tensi tinggi sudah dirasakan Eka sebelum pertandingan. Bagaimana tekanan-tekanan itu hadir, bukan hanya untuk Persija sebagai tamu di Stadion Siliwangi, namun juga untuk Persib karena dituntut mengakhiri kutukan tak bisa menang atas Macan Kemayoran.

“Untuk pertandingan di 2007 lawan Persija itu sebelumnya tensinya sudah tinggi, bagaimana tekanan-tekanan mungkin untuk tim Persija dari Bobotoh juga tinggi. Kita juga sebagai pemain Persib dituntut bisa memenangkan pertandingan,” kata Eka.

Dalam benaknya saat itu adalah bagaimana timnya bisa keluar sebagai pemenang dan memenuhi ekspektasi Bobotoh yang hadir di tribun penonton. “Jadi sebisa mungkin kita waktu itu bisa memenangkan pertandingan untuk memuaskan Bobotoh yang datang ke Stadion Siliwangi, itu memang sangat penuh,” ingat Eka.

Eka Ramdani, Bandung, 2021

Eksposur media menyoroti laga Persib vs Persija 2007 adalah duel seru antara dua klub besar yang memiliki materi pemain terbaik di liga. Reputasi pertemuan kedua tim selalu dibumbui sebagai partai big match el-clasico Indonesia. Sebelum pertemuan di tahun itu, hasil cukup timpang karena Persib sulit menang.

“Memang di beberapa pertandingan lawan Persija tidak dapat memenangkan pertandingan salah satunya adalah (karena) materi pemain. Mungkin dengan faktor keuangan yang cukup, sebelumnya Persija bisa membeli pemain siapa pun, tapi waktu tahun 2007 itu Persib mempersiapkan hal itu, kita punya Bekamenga dan yang lainnya, jadi lebih seru.”

“Pertemuan kedua tim itu ketika diperkuat oleh pemain-pemain yang memang kualitasnya sama, jadi enggak timpang, tinggal bagaimana kondisi di lapangan. Ya itu pertandingn paling seru. Kenapa terlihat lebih percaya diri karena kita mempersiapkan betul-betul dan waktu itu pelatih Arcan Iuri seperti tahu apa yang jadi kekuatan Persija,” ceritanya.

Musim Terbaik dan Titik Terendah Eka sebagai Pemain
Musim 2007 dirasakan Eka Ramdani juga sebagai musim terbaiknya selama berkarir sebagai pemain. Ia menjadi pilar inti Persib, membawa Maung Bandung ke puncak klasemen (walau separuh musim). Tahun itu pula ia menjadi langganan Tim Nasional Indonesia.

The Dream Team, begitu rekan sekompatriot Eka, Suwita Pata, menyebutnya. Tim dengan materi pemain berkualitas juga berpengalaman, nyaris juara. Setiap momen dan setiap pertandingan satu per satu dilewati dengan motivasi menyudahi dahaga gelar. Sayang putaran kedua–yang sudah banyak orang membicarakannya–harus menelan pil pahit, performa menurun dan gagal masuk 8 besar.

“Pada 2007 di putaran pertama itu penampilan terbaik sepanjang saya memperkuat Persib. Karena beberapa pertandingan di luar (tandang) bisa kita menangkan, jadi ya itu mempengaruhi penampilan kita pada saat itu. Kepercayaan diri di tim muncul dengan sendirinya karena motivasi itu (peluang jadi juara),” tuturnya.

Ada hitam ada putih, Eka juga mengalami titik terendah ia menjadi pemain. Adalah saat ketika kembali ke Bandung di Stadion Siliwangi sebagai musuh. Pertandingan Persib vs Persisam Samarinda (6/6/2012). Pujian yang sebelumnya ia dapatkan di Siliwangi berubah 180 derajat menjadi cacian mengarah kepadanya.

Selain dihujani lemparan, ia pula mendapat tekel keras dari penyerang Persib asal Singapura Noh Alam Shah. Betapa murkanya Bobotoh waktu itu hingga Eka Ramdani harus melewati hari-hari kelam dengan penuh ratapan akan apa yang ia harus terima dan hadapi.

“Sebenarnya sama ketika saya memperkuat Persib diteriakin fans lawan. Cuma ini situasinya berbeda karena sebelumnya saya didukung sekarang mendapat caci maki. Saya pikir hal biasa di sepakbola,” kata pemain yang identik dengan nomor 8 ini.

Eka Ramdani latihan bersama rekannya di tim Persisam, 2012

“Tapi waktu itu pertama lagi saya ke sini lagi (ke Bandung) melawan Persib setelah saya keluar. Ini pertandingan pertama sangat kontra untuk saya pribadi, selama ini di Siliwangi dukungan Bobotoh luar biasa mendukung, ketika saya berbeda tim dan itu masih hangat-hangatnya, jadi kemarahan-kemarahan itu saya rasakan di pertandingan itu. Betul jadi titik terendah saya sebagai pemain,” paparnya.

Ditulis oleh Adil Nursalam, jurnalis Simamaung, berakun Twitter @yasseradil dan Instagram @yasser_adil.

Advertisement
Mangga Komentar di Dieu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Persib

Kehadiran Tyronne del Pino di Mata Beckham

Avatar photo

Published

on

Lini tengah Persib Bandung semakin berwarna dengan beberapa tipe gelandang berbeda. Adalah kehadiran Tyronne del Pino gelandang tipe playmaker akan membuat pelatih Luis Milla punya banyak opsi dalam menjalankan rencananya.

Beckham Putra gelandang muda milik Persib menyambut positif kehadiran pemain asal Spanyol itu. Menurutnya kehadiran Tyronne bisa membuat Persib lebih kuat dapat mendukung kerja David da Silva top skor klub musim lalu.

“Ya tentunya ini kekuatan lebih untuk Persib karena kita ingin bisa lebih kuat lagi di musim depan. Dan semoga bisa lebih baik lagi,” kata Beckham.

Tyronne del Pino adalah pemain asing baru Persib dalam memenuhi slot 5+1 di Liga 1 2023/2024. Ia dikenalkan Persib pada Minggu (28/5/2023) kemarin. Pria 32 tahun itu musim lalu memperkuat Nakhon Ratchasima di kasta tertinggi Liga Thailand.

Beckham sendiri menantikan duet bersama Tyronne di musim baru. Namun sebelum itu, ia memaksimalkan waktu libur saat ini bersama keluarga. Etam sapaan akrabnya mendapatkan libur tambahan dari Luis Milla usai mempersembahkan emas SEA Games Kamboja 2023.

Jika Persib akan berlatih pada 5 Juni, Beckham diberi libur hingga 12 Juni. “Ya tentunya Beckham memanfaatkan dengan fokus bersama keluarga setelah itu Beckham minta program juga buat latihan mandiri,” tuturnya.

Lanjut Membaca

Berita Persib

Perubahan Komposisi Staf Pelatih Jadi Keputusan Milla

Avatar photo

Published

on


Komposisi staf pelatih Persib menyambut Liga 1 2023/2024 mengalami perubahan. Budiman yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih sejak 2019 lalu dilepas. Untuk menggantikan posisinya, Bayu Eka Sari ditunjuk oleh Luis Milla sebagai asisten pelatih dan penerjemah.

Teddy Tjahjono selaku Deputi CEO Persib menyebut bahwa perubahan susunan tim pelatih ada di wilayah head coach. Jadi keputusan yang diambil itu mutlak keinginan Luis Milla. Seperti diketahui Bayu Eka Sari merupakan tangan kanan pria asal Spanyol ini saat menukangi tim nasional Indonesia.

“Iya pasti, pokoknya yang berkaitan dengan teknis pasti dari wilayah pelatih. Jadi meskipun tadi, menggantikan Budiman dengan Bayu, itu juga merupakan keputusan mutlak dari pelatih,” terang Teddy Tjahjono ketika diwawancara oleh wartawan di Graha Persib.

Budiman sendiri sebenarnya sudah punya banyak andil bagi Persib baik itu sebagai pemain maupun pelatih. Dia juga sempat mengantarkan Persib U-19 menjadi juara Liga 1 U-19 pada 2018 lalu. Teddy mengakui, Budiman mempunyai tangan dingin terutama dalam menangani pemain muda.

Saat ini, rencananya akan kembali digelar kompetisi usia muda, Elite Pro Academy di beberapa kelompok umur. Event ini juga rencananya akan dimainkan dalam kurun waktu yang lebih panjang dari gelaran sebelumnya. Namun dia tidak menjelaskan detil apakah Budiman akan kembali diminta menukangi tim junior di ajang EPA.

“Ya Budiman juga kan sejarahnya itu dari akademi, dari Diklat dan apakah nanti, karena EPA jiga formatnya akan berubah. Jadi informasi yang saya terima akan berjalan dalam waktu yang lama untuk musim kompetisinya. Jadi ya kita tunggu keputusan resminya dari LIB,” ujarnya.

“Belum tahu, karena kita kan nunggu regulasi dan aturan dan lain-lain. Supaya apabila regulasi dan jadwal sudah bisa diterbitkan maka kita sudah bisa lakukan persiapan,” tukasnya.

Lanjut Membaca

Berita Persib

Komentar Teddy Terkait Satu Slot Pemain Asing Tersisa

Avatar photo

Published

on


Tersisa satu slot pemain asing di skuat Persib setelah Tyronne del Pino resmi didatangkan. Dengan bertambahnya kuota menjadi 5+1, maka sudah ada lima nama yang mengisi tempat tersebut. Mereka adalah Nick Kuipers, Ciro Alves, David da Silva, Tyronne del Pino dan Daisuke Sato.

Deputi CEO Persib, Teddy Tjahono memastikan bahwa akan hadir satu pemain asing lagi yang membela Persib. Namun dirinya masih menutup rapat siapa sosok tersebut. “Satu lagi, iya ditunggu saja lah,” ujarnya saat diwawancara oleh awak media.

Saat ini sendiri kekuatan Persib sudah berisikan 31 nama dan ini terbilang gemuk. Jumlah tersebut juga tentu saja akan bertambah jika satu pemain asing tambahan merapat. Sedangkan sebelumnya Luis Milla pernah berkata idealnya tim hanya berisikan 24-25 pemain untuk satu musim.

Ditanya mengenai akan diberlakukan opsi peminjaman untuk pemain yang kini masih ada di dalam tim, Teddy menyebut bahwa itu merupakan kewenangan penuh dari pelatih kepala. “Putusan pemain dan tim ada di tangan pelatih kan,” ujar pria berkacamata ini.

Milla juga sempat berbicara mengenai rencana tim senior yang akan memberi kesempatan promosi bagi pemain muda. Teddy mendukung ide dari pelatih yang punya visi untuk mengorbitkan jebolan dari akademi. Kebijakan ini tentu bagus untuk melahirkan talenta baru seperti Robi Darwis, Kakang Rudianto dan beberapa pemain muda lainnya.

“Yang pasti ini wilayah tim pelatih, bahwa kita selalu mempunyai visi untuk selalu mengorbitkan pemain-pemain muda, dan rencananya akan ada 2-3 pemain muda yang kita orbitkan ke tim senior,” tandas Teddy.

Lanjut Membaca
Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending