Sasar 3 Poin, Persib Acuhkan Kondisi Mitra Kukar
Wednesday, 16 March 2016 | 17:48
Duel sengit akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (17/3) besok, dalam laga pembuka Piala Bhayangkara 2016. Jawara Piala Presiden, Persib Bandung, akan menjamu kampiun Jenderal Sudirman Cup, Mitra Kukar, dalam laga yang akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Maung Bandung yang ingin membuktikan taringnya terus berbenah di bawah asuhan Dejan Antonic. Beberapa pemain bintang pun terus didaratkan ke Bandung.
Namun tidak demikian dengan Mitra Kukar. Setelah mengejutkan di PJS, performa Naga Mekes malah menukik tajam. Di Piala Gubernur Kaltim mereka gagal lolos dari fase grup, pelatih dan beberapa pemain bintangnya pun memilih hijrah seperti Rudolf Yanto Basna dan Rizky Pellu. Meski begitu Dejan Antonic enggan terlena dengan kondisi Mitra Kukar yang compang-camping dan tetap fokus menata kekuatan timnya.
“Saya dengar ada pemain pergi dari sana tapi menurut saya, saya tidak lihat itu. Semua pertandingan kita harus serius, saya hanya lihat tim kita,” ujar pria asal Serbia tersebut.
Dejan pun langsung menyasar poin penuh di partai pembuka Piala Bhayangkara. Raihan 3 angka otomatis mengerek Maung Bandung di urutan atas klasemen grup A. Kemenangan juga tentu akan menjadi bekal berharga Persib dalam menatap laga-laga berikutnya karena mental Atep dan kawan-kawan akan terangkat. Menurutnya untuk merebut hasil positif, pemain Persib tidak perlu menguras energi dengan mencari peta kekuatan lawan.
“Dan ini pertandingan pertama penting sekali dan harus dapat 3 poin. Kita harus serius dan tidak lihat kualitas tim lawan dan hanya lihat bagaimana kita main,” terangnya.
Mengenai kualitas Mitra Kukar yang mampu menjadi juara Jenderal Sudirman Cup, Dejan mengaku buta dengan kekuatan lawan. Apalagi ketika tim yang masih diasuh Jafri Sastra itu mengguncang Indonesia, pelatih berusia 47 tahun itu tengah mengikuti kursus kepelatihan di Eropa. Yang terpenting baginya Persib tetap bermain sesuai dengan skema yang dia instruksikan ketika berada di lapangan.
“Saya tidak lihat turnamen di Indonesia, karena tidak ada disini. Saya hanya lihat final Mitra dan Padang cukup oke. Tapi pemain sudah pindah itu sedikit beda itu, tapi itu tergantung dari dia,” tukasnya.

Duel sengit akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (17/3) besok, dalam laga pembuka Piala Bhayangkara 2016. Jawara Piala Presiden, Persib Bandung, akan menjamu kampiun Jenderal Sudirman Cup, Mitra Kukar, dalam laga yang akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Maung Bandung yang ingin membuktikan taringnya terus berbenah di bawah asuhan Dejan Antonic. Beberapa pemain bintang pun terus didaratkan ke Bandung.
Namun tidak demikian dengan Mitra Kukar. Setelah mengejutkan di PJS, performa Naga Mekes malah menukik tajam. Di Piala Gubernur Kaltim mereka gagal lolos dari fase grup, pelatih dan beberapa pemain bintangnya pun memilih hijrah seperti Rudolf Yanto Basna dan Rizky Pellu. Meski begitu Dejan Antonic enggan terlena dengan kondisi Mitra Kukar yang compang-camping dan tetap fokus menata kekuatan timnya.
“Saya dengar ada pemain pergi dari sana tapi menurut saya, saya tidak lihat itu. Semua pertandingan kita harus serius, saya hanya lihat tim kita,” ujar pria asal Serbia tersebut.
Dejan pun langsung menyasar poin penuh di partai pembuka Piala Bhayangkara. Raihan 3 angka otomatis mengerek Maung Bandung di urutan atas klasemen grup A. Kemenangan juga tentu akan menjadi bekal berharga Persib dalam menatap laga-laga berikutnya karena mental Atep dan kawan-kawan akan terangkat. Menurutnya untuk merebut hasil positif, pemain Persib tidak perlu menguras energi dengan mencari peta kekuatan lawan.
“Dan ini pertandingan pertama penting sekali dan harus dapat 3 poin. Kita harus serius dan tidak lihat kualitas tim lawan dan hanya lihat bagaimana kita main,” terangnya.
Mengenai kualitas Mitra Kukar yang mampu menjadi juara Jenderal Sudirman Cup, Dejan mengaku buta dengan kekuatan lawan. Apalagi ketika tim yang masih diasuh Jafri Sastra itu mengguncang Indonesia, pelatih berusia 47 tahun itu tengah mengikuti kursus kepelatihan di Eropa. Yang terpenting baginya Persib tetap bermain sesuai dengan skema yang dia instruksikan ketika berada di lapangan.
“Saya tidak lihat turnamen di Indonesia, karena tidak ada disini. Saya hanya lihat final Mitra dan Padang cukup oke. Tapi pemain sudah pindah itu sedikit beda itu, tapi itu tergantung dari dia,” tukasnya.

Kostum latihan persib ganti dong, jgn biru putih muluu..
Sm pemain u-19 d rekrut
Crnya masuk diklat persib gmn?
cik atuh euy ka kostum2 latihan oge meni diprotes, keun we antepkeun da geus garede
Bobotoh sugan aya pak president langsung katinggali jg kabaca coba nulis cabut pembekuan pssi ngarah liga bergulir bener dui.ngarah pemain bungah urang anteng dui
Menpora vs pssi. Presidenna labil
ulah ketang keun bae antepkeun dibekukeun heula salila si nyala masih keneh nyepeng pssi mah
bener,satuju!!
satuju lur, eneuk urang oge ka pssi teh
jug we maneh olangan nulis, ngengeunaheun atuh pssi bisa ngeruk deui duit rakyat
cerdas satuju lurd!, ari prestasi eweuh.niat na oge neangan untung mungkul paduli prestasi mah no.5 meren,nu penting duit ngalir
naha sinarieun areling euy,,aneh
karak nyadar meureun..
Saur legenda sepak bola ge..kita liat j dan biakan seleksi alam yg merubahnya..da hese bray saur anggota dpr ge iyeu gsjah lawan gajah,tim sekelas apapun teu bisa nanaon..
Mun bisa mah di piala bhayangkara jarsey na ganti kunu leuwih hade ulah eta wae bosen..piraku teu bs nyieu model jarsey nu lwih mantap mah…
Beja na nahrawi jeng la nyala rek di aduken di ring? Sgan rek nurutan si boy nya?
ningali diberita mah beunang kasus cnah la nyala nage lur, sugan teh heueuh rek diadu diring
mang lebarkeun pisan ges meli pemaen anu top markotop euy. mun bener La Nyala jd tersangka korupsi mah, aya bahan moal jd atuh ISC teh ..?
La elah aya2 wae
La piyee toh..
La gmn dong…
La Ilaha IllAllah Muhammadur Rasulullah..
La Haula wa la Quwwata illa billah..
La paarr..
Nya ditetapkan jadi tersangka,nyaaala langsung nuduh nahrowi….teu saladar wae,kudu di hypnotis heula suganmah lur.
Diaz angga pecat