Sanksi FIFA Buat Janur Terancam Batal Ikuti Lisensi A AFC
Saturday, 20 June 2015 | 17:11
Gara-gara kisruh sepak bola Indonesia antara PSSI dan Menpora hingga terjadi pembekuan dan berbuntut sanksi dari FIFA, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman harus harap-harap cemas mengenai target pribadinya. Janur, sapaan akrab Jajang, tahun ini memiliki rencana melanjutkan kursus kepelatihan untuk mengantongi lisensi A AFC.
Hingga kini, Janur masih berbekal lisensi kepelatihan B AFC, ia pun menargetkan lisensi A AFC didapatnya tahun ini. Namun apa daya, karena semua itu belum bisa dipastikan berhubung PSSI yang sedang kena suspend FIFA. “Itu rencana saya (ikuti kursus kepelatihan lisensi A AFC) pasti itu adalah target individu yang sangat rugi, rugi banget itu yang dirasakan,” ungkapnya belum lama ini.
Rencananya Janur akan mengikuti jadwal kursus kepelatihannya di bulan Agustus 2015. Bila FIFA masih belum mencabut suspend terhadap induk sepak bola Indonesia, bisa saja target pelatih asal Majalengka itu harus tertunda. “Karena saya sebenarnya harus mengikuti kursus bulan Agustus ini, ternyata dengan adanya sanksi FIFA harus tidak jadi,” katanya.
Lebih lanjut, Janur hanya bisa menunggu federasi sepak bola dunia melepaskan hukumannya terhadap PSSI. Diiringi dengan semakin membaiknya kondisi sepak bola tanah air. Bila mengusahakan untuk mendapat lisensi A AFC di luar Indonesia pun Janur mengungkapkan tidak bisa. Menurutnya sanksi FIFA terhadap Indonesia berlaku pula hubungan sepak bola Indonesia dengan internasional tertutup.
“Satu-satunya jalan saya harus menunggu sanksi FIFA selesai baru saya bisa bergerak lagi. Karena saya usaha pergi ke luar negeri misalnya, saya tetap tidak boleh. Misal saya mengambil sendiri kursus kepelatihan lisensi A AFC dengan pergi kemana, ikut yang di luar negeri, itu juga enggak bisa,” terangnya.
Janur berkeinginan untuk memeiliki lisensi A AFC karena berkaitan dengan aturan AFC dimana klub yang berkiprah di level Asia harus mengantongi lisensi tersebut. Hal itu yang membuat Janur tidak bisa terdaftar sebagai pelatih kepala Persib di kualifikasi Liga Champions Asia dan AFC Cup 2015. Peran pelatih kepala didapuk Emral Abus yang sudah memiliki lisensi A AFC. Pun dengan aturan kompetisi nasional, pelatih klub Indonesia Super League semestinya pelatih yang berlisensi A AFC, namun hingga musim lalu masih diberi keringanan.


Gara-gara kisruh sepak bola Indonesia antara PSSI dan Menpora hingga terjadi pembekuan dan berbuntut sanksi dari FIFA, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman harus harap-harap cemas mengenai target pribadinya. Janur, sapaan akrab Jajang, tahun ini memiliki rencana melanjutkan kursus kepelatihan untuk mengantongi lisensi A AFC.
Hingga kini, Janur masih berbekal lisensi kepelatihan B AFC, ia pun menargetkan lisensi A AFC didapatnya tahun ini. Namun apa daya, karena semua itu belum bisa dipastikan berhubung PSSI yang sedang kena suspend FIFA. “Itu rencana saya (ikuti kursus kepelatihan lisensi A AFC) pasti itu adalah target individu yang sangat rugi, rugi banget itu yang dirasakan,” ungkapnya belum lama ini.
Rencananya Janur akan mengikuti jadwal kursus kepelatihannya di bulan Agustus 2015. Bila FIFA masih belum mencabut suspend terhadap induk sepak bola Indonesia, bisa saja target pelatih asal Majalengka itu harus tertunda. “Karena saya sebenarnya harus mengikuti kursus bulan Agustus ini, ternyata dengan adanya sanksi FIFA harus tidak jadi,” katanya.
Lebih lanjut, Janur hanya bisa menunggu federasi sepak bola dunia melepaskan hukumannya terhadap PSSI. Diiringi dengan semakin membaiknya kondisi sepak bola tanah air. Bila mengusahakan untuk mendapat lisensi A AFC di luar Indonesia pun Janur mengungkapkan tidak bisa. Menurutnya sanksi FIFA terhadap Indonesia berlaku pula hubungan sepak bola Indonesia dengan internasional tertutup.
“Satu-satunya jalan saya harus menunggu sanksi FIFA selesai baru saya bisa bergerak lagi. Karena saya usaha pergi ke luar negeri misalnya, saya tetap tidak boleh. Misal saya mengambil sendiri kursus kepelatihan lisensi A AFC dengan pergi kemana, ikut yang di luar negeri, itu juga enggak bisa,” terangnya.
Janur berkeinginan untuk memeiliki lisensi A AFC karena berkaitan dengan aturan AFC dimana klub yang berkiprah di level Asia harus mengantongi lisensi tersebut. Hal itu yang membuat Janur tidak bisa terdaftar sebagai pelatih kepala Persib di kualifikasi Liga Champions Asia dan AFC Cup 2015. Peran pelatih kepala didapuk Emral Abus yang sudah memiliki lisensi A AFC. Pun dengan aturan kompetisi nasional, pelatih klub Indonesia Super League semestinya pelatih yang berlisensi A AFC, namun hingga musim lalu masih diberi keringanan.

Bila Menpora sama PSSI gak mau duduk bersama..keukeuh pada Egonya masing masing.alamat sepak bola negeri ini tinggal cerita.
Solusinya..seluruh komponen masarakat bola.suporter..seluruh klub diindonesia..berkumpul bersatu..terus datangi Menpora Rame Rame..
Awal 22 pemain skrg 23 kang… jgn naik dulu beritanya klo blm ok.tadi apat was-was dgn 22 pemain (bisa zulham atau vlado)
stlh baca konfirmasi jadi 23. baru teg-teg.
satuju…..menpora masukan daftar prioritas reshufel kabinet jilid baru, ngarah nyaho……
Duduk bersama pssi ama mempora.cari solusi biar ada jalan keluarnya lepas ego msing2,biar tidak ada kejadian kurnia sandi yg kedua kalinya.masyarakat akan selalu mendukung yg terbaik.
.