Samsul Nikmati Persaingan di Lini Depan Persib
Tuesday, 09 August 2016 | 22:01
Peta persaingan di lini depan Maung Bandung begitu ketat karena terdapat banyak juru gedor berkualitas wahid. Hampir di setiap pertandingan, pelatih menurunkan komposisi trio penyerang yang berbeda dari laga sebelumnya. Bahkan sang pelatih, Jajang Nurjaman juga sudah terang-terangan membuka peluang bagi setiap pemain yang mau bekerja keras untuk mendapat menit bermain. Itu artinya tidak ada satupun amunisi yang tempatnya aman di tim utama.
Penyerang Persib, Samsul Arif pun paham betul beratnya perebutan satu tempat di lini depan timnya. Dia juga menyebut rotasi pemain yang kerap dilakukan oleh Janur merupakan wewenang pelatih. Sebagai pemain Samsul harus bisa menghormati semua kebijakan pelatih karena semua keputusan tujuannya adalah mencari yang terbaik.
“Setiap pelatih punya kriteria sendiri untuk memilih pemainnya. Saya menghormati semua keputusan pelatih, itu kan yang terbaik buat tim,” kata Samsul.
Pemain berusia 31 tahun tersebut mengatakan bahwa persaingan di lini depan bukan kali ini saja dia alami. Posisi dia saat masih bermain di Persibo Bojonegoro memang tidak tergantikan. Tapi hal itu perlahan dia rasakan ketika memilih untuk hijrah ke Persela Lamongan dan Arema Cronus. Bahkan ketika bermain di Arema, dia harus rela berbagi tempat dengan penyerang lain yang sama-sama berkualitas.
“Dari dulu (saya mengalami) persaingan ketat. Persaingan itu biasa dalam dinamika sepakbola. Kalau mau jadi pemain hebat ya harus melewati persaingan,” ucapnya.
Striker yang dikenal punya kecepatan di atas rata-rata itu justru menyebut kemampuan terbaiknya semakin muncul ketika ada persaingan di tim. Samsul menjadi lebih terangsang untuk terus membenahi kekurangan yang dia miliki dan mengasah lagi naluri golnya. “Saya suka dengan persaingan yang ketat. Saya rasa tim sebesar Persib harus memiliki (persaingan) tim yang seperti ini,” jelas Samsul.

Peta persaingan di lini depan Maung Bandung begitu ketat karena terdapat banyak juru gedor berkualitas wahid. Hampir di setiap pertandingan, pelatih menurunkan komposisi trio penyerang yang berbeda dari laga sebelumnya. Bahkan sang pelatih, Jajang Nurjaman juga sudah terang-terangan membuka peluang bagi setiap pemain yang mau bekerja keras untuk mendapat menit bermain. Itu artinya tidak ada satupun amunisi yang tempatnya aman di tim utama.
Penyerang Persib, Samsul Arif pun paham betul beratnya perebutan satu tempat di lini depan timnya. Dia juga menyebut rotasi pemain yang kerap dilakukan oleh Janur merupakan wewenang pelatih. Sebagai pemain Samsul harus bisa menghormati semua kebijakan pelatih karena semua keputusan tujuannya adalah mencari yang terbaik.
“Setiap pelatih punya kriteria sendiri untuk memilih pemainnya. Saya menghormati semua keputusan pelatih, itu kan yang terbaik buat tim,” kata Samsul.
Pemain berusia 31 tahun tersebut mengatakan bahwa persaingan di lini depan bukan kali ini saja dia alami. Posisi dia saat masih bermain di Persibo Bojonegoro memang tidak tergantikan. Tapi hal itu perlahan dia rasakan ketika memilih untuk hijrah ke Persela Lamongan dan Arema Cronus. Bahkan ketika bermain di Arema, dia harus rela berbagi tempat dengan penyerang lain yang sama-sama berkualitas.
“Dari dulu (saya mengalami) persaingan ketat. Persaingan itu biasa dalam dinamika sepakbola. Kalau mau jadi pemain hebat ya harus melewati persaingan,” ucapnya.
Striker yang dikenal punya kecepatan di atas rata-rata itu justru menyebut kemampuan terbaiknya semakin muncul ketika ada persaingan di tim. Samsul menjadi lebih terangsang untuk terus membenahi kekurangan yang dia miliki dan mengasah lagi naluri golnya. “Saya suka dengan persaingan yang ketat. Saya rasa tim sebesar Persib harus memiliki (persaingan) tim yang seperti ini,” jelas Samsul.

Sok ayena mah bangun tim lebih solid dan tangguh.. juara mah nuturkeun geus maen harade mah