Rumah Cemara Umumkan Skuat Timnas Indonesia Untuk HWC 2014
Wednesday, 13 August 2014 | 18:44
Rumah Cemara sebagai national organizer di Indonesia untuk Homeless World Cup, sudah menyelesaikan proses seleksi pemain. Hari ini, tim pelatih dan manajer mengumumkan 8 pemain inti yang rencananya akan diberangkatkan ke Santiago, Chile, untuk HWC 2014 pada Oktober mandatang.
Pelatih Bonsu Hasibuan, pelatih fisik Bogiem Sofyan dan manajer Febby Arhemsyah, sudah melakukan roadshow ke 9 provinsi untuk menjaring pemain. Hasilnya, dari sekitar 350 peserta seleksi, tim panelis ini memanggil 25 pemain ke Bandung. Namun dari jumlah tersebut hanya 19 pemain yang memenuhi panggilan. Sisanya tidak bisa datang dengan alasan ketiadaan biaya.
Proses seleksi tahap 2 ini sudah dijalankan pada 6-12 Agustus. Hari ini, tim pelatih dan manajer mengumumkan 8 pemain inti tim nasional street soccer Indonesia untuk HWC 2014.
“Hampir 350 pemain ikut seleksi dengan kategori orang dengan HIV/Aids, pecandu atau mantan pecandu dan masyarakat miskin kota. Kita juga deg-degan memutuskan nama-nama ini karena kita juga belum fix aman untuk berangkat. Kita masih belum memenuhi kebutuhan biaya. Dari kebutuhan biaya 900 juta, sampai saat ini baru terkumpul 230 juta,” ucap Febby dalam konferensi pers di Warung Maicih, Rabu (13/8).
Ke-8 nama tersebut adalah:
1. Mudjuli Santoso – penjaga gawang (Bali)
2. Tommi Hartono – penjaga gawang (Jawa Barat)
3. Tommy Engelberth Serhalawan – pemain (Papua/seleksi di Nusa Tenggara Barat)
4. L Swananda Pradika – pemain (Nusa Tenggara Barat)
5. Yudi Ramanda – pemain (Sumatera Utara)
6. Akhmad Fauzi – pemain (DKI Jakarta)
7. Soni Nasirwan – pemain (Sumatera Barat/seleksi di Jawa Barat)
8. Rizal Saepuloh – pemain (Jawa Barat)
Saat ini tim sedang diberi libur pasca seleksi tahap dua. Delapan pemain ini akan kembali berkumpul dan melakukan pemusatan latihan atau training center di Bandung pada 25 Agustus-10 Oktober.
“Tahun ini tidak setiap wilayah mewakili, tapi tim pelatih melihat secara objektif atas kemampuan pemain di lapangan,” sambung Febby.
Ada beberapa kriteria yang menjadi bahan pertimbangan dan penilaian terhadap penentuan skuat “Merah Putih” ini. Penilaian dilakukan berdasarkan kemampuan di lapangan, yaitu skill, teknik dan fisik (60 %) dan kemampuan di luar lapangan, yakni tingkah laku, semangat untuk perubahan, mental dan visi misi rencana kehidupan setelah kegiatan (40 %).

Rumah Cemara sebagai national organizer di Indonesia untuk Homeless World Cup, sudah menyelesaikan proses seleksi pemain. Hari ini, tim pelatih dan manajer mengumumkan 8 pemain inti yang rencananya akan diberangkatkan ke Santiago, Chile, untuk HWC 2014 pada Oktober mandatang.
Pelatih Bonsu Hasibuan, pelatih fisik Bogiem Sofyan dan manajer Febby Arhemsyah, sudah melakukan roadshow ke 9 provinsi untuk menjaring pemain. Hasilnya, dari sekitar 350 peserta seleksi, tim panelis ini memanggil 25 pemain ke Bandung. Namun dari jumlah tersebut hanya 19 pemain yang memenuhi panggilan. Sisanya tidak bisa datang dengan alasan ketiadaan biaya.
Proses seleksi tahap 2 ini sudah dijalankan pada 6-12 Agustus. Hari ini, tim pelatih dan manajer mengumumkan 8 pemain inti tim nasional street soccer Indonesia untuk HWC 2014.
“Hampir 350 pemain ikut seleksi dengan kategori orang dengan HIV/Aids, pecandu atau mantan pecandu dan masyarakat miskin kota. Kita juga deg-degan memutuskan nama-nama ini karena kita juga belum fix aman untuk berangkat. Kita masih belum memenuhi kebutuhan biaya. Dari kebutuhan biaya 900 juta, sampai saat ini baru terkumpul 230 juta,” ucap Febby dalam konferensi pers di Warung Maicih, Rabu (13/8).
Ke-8 nama tersebut adalah:
1. Mudjuli Santoso – penjaga gawang (Bali)
2. Tommi Hartono – penjaga gawang (Jawa Barat)
3. Tommy Engelberth Serhalawan – pemain (Papua/seleksi di Nusa Tenggara Barat)
4. L Swananda Pradika – pemain (Nusa Tenggara Barat)
5. Yudi Ramanda – pemain (Sumatera Utara)
6. Akhmad Fauzi – pemain (DKI Jakarta)
7. Soni Nasirwan – pemain (Sumatera Barat/seleksi di Jawa Barat)
8. Rizal Saepuloh – pemain (Jawa Barat)
Saat ini tim sedang diberi libur pasca seleksi tahap dua. Delapan pemain ini akan kembali berkumpul dan melakukan pemusatan latihan atau training center di Bandung pada 25 Agustus-10 Oktober.
“Tahun ini tidak setiap wilayah mewakili, tapi tim pelatih melihat secara objektif atas kemampuan pemain di lapangan,” sambung Febby.
Ada beberapa kriteria yang menjadi bahan pertimbangan dan penilaian terhadap penentuan skuat “Merah Putih” ini. Penilaian dilakukan berdasarkan kemampuan di lapangan, yaitu skill, teknik dan fisik (60 %) dan kemampuan di luar lapangan, yakni tingkah laku, semangat untuk perubahan, mental dan visi misi rencana kehidupan setelah kegiatan (40 %).
