
Foto: Dok. Persib Bandung
Tersisa waktu 90 menit bagi Persib untuk mewujudkan ambisi menuntaskan Piala Menpora dengan titel juara. Misi meraih kemenangan lebih dari dua gol pun diusung Maung Bandung di final leg kedua ini. Jika mengacu laga pertama, gol cepat menjadi hal krusial untuk memenangkan pertandingan.
Dua gol Persija di menit-menit awal menghukum Persib yang terlambat panas. Disinggung mengenai kemungkinan membalas lawan dengan gebrakkan di awal, Robert angkat bicara. Dia menyebut bahwa di sepakbola, kapan gol tercipta itu tidak bisa direncanakan dan datang di waktu yang tidak terduga.
“Di sepakbola kamu tidak bisa berkata di menit berapa gol akan dicetak. Dalam sepakbola kami hanya tahu kami seakan tertidur di awal laga pertama. Dan alasannya, kami sudah menganalisa bahwa kami tidak cukup waktu untuk recovery,” jelas Robert dalam jumpa pers jelang laga, Sabtu (24/4).
“Persija punya waktu recovery 24 jam lebih banyak dan itu sangat penting di tahap turnamen seperti ini. Kami sudah tinggal di hotel hampir dua pekan dan melakukan perjalanan, jadi bagi saya kami tidak bereaksi secepat biasanya, itu alasan yang jelas,” lanjutnya.
Menurutnya yang kini dirasakan timnya adalah ingin menang dan berusaha mencetak gol untuk membalikkan keadaan. Dia hanya memastikan, semua pemain punya tekad untuk mencetak gol dan mengejar defisit angka. Namun tidak menentu kapan gol tersebut akan hadir.
“Sekarang kami menghadapi waktu recovery yang berbeda dan kami ingin mencetak gol. Tapi saya tak bisa meminta pemain mencetak gol di menit pertama, di menit 30 atau 45,” ujar pelatih yang punya rekam jejak ciamik sebagai pelatih di kawasan Asia Tenggara ini.
Mungkin saja gol-gol tersebut justru hadir di menit akhir saat pemain-pemain lawan sudah lengah. Seperti yang pernah terjadi di final Liga Champions Eropa musim 1998/1999 saat Manchester United mengalahkan Bayern Muenchen dengan skor 2-1. Dua gol di injury time dari Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer meruntuhkan keunggulan tim lawan.
Bagi Robert yang terpenting anak asuhnya berjuang sebisa mungkin selama wasit belum meniup peluit panjang. Dia tak peduli di menit berapa gol tercipta, yang penting Persib mampu memecah kebuntuan dan mengejar ketertinggalan agar menjadi juara.
“Kamu bisa mencetak dua gol pada injury time, itu pernah terjadi sebelumnya di sepakbola saat tim terbesar di dunia sempat tertinggal tapi berhasil membalikkan keadaan. Kamu tak boleh menyerah hingga wasit mengakhiri pertandingan,” tutup dia.
Mang eep
24/04/2021 at 21:54
Tong loba alasan couch, eleh mah eleh we, panyakitna piceun atuh, daek nyerang teh kudu geus eleh heula wae