Robert Tanggapi Rekam Jejak Kelam Persib di Bali
Sunday, 13 October 2019 | 15:58
Persib terusir dari Bandung untuk beberapa laga kandang sebab pihak kepolisian tidak menerbitkan izin pertandingan. Alhasil manajemen Persib memilih stadion Kapten I wayan Dipta di Bali sebagai markas sementara. Laga melawan Persebaya pun nantinya akan dimainkan di stadion yang terletak di Gianyar tersebut.
Venue milik Bali United itu memang bukanlah tempat yang asing bagi Persib. Pasalnya di musim lalu Maung Bandung pernah juga memiliki Kapten I Wayan Dipta sebagai kandang ketika menerima sanksi dari Komdis PSSI. Hanya saja dalam catatan, rekam jejak Persib di stadion itu terbilang negatif.
Empat pertandingan usiran dimainkan Persib di Kapten I Wayan Dipta dan hasilnya tak ada satupun yang berakhir kemenangan. Masing-masing dua kekalahan dan dua hasil imbang didapat oleh Persib. Robert Rene Alberts pun sudah mengetahui catatan itu, dia juga sudah berbicara dengan pemainnya.
“Itu sudah kami bicarakan bersama pemain di ruang ganti, pada musim lalu mental dari pemain tidak terlalu kuat dan terlalu banyak hal menimpa tim ini,” terang Robert ketika diwawancara belum lama ini.
Saat itu kondisi mental awak Persib memang sedang tidak bagus karena merasa dicurangi federasi. Efek dari kekerasan Bobotoh pada suporter Persija hingga tewas membuat Komdis PSSI dengan tegas memberikan banyak sanksi. Mulai dari laga usiran hingga hukuman tidak boleh berlaga bagi beberapa pemain pilar.
Situasi itu membuat permainan Persib goyah hingga tidak mampu bermain lepas di Bali. Kini ketika menghadapi situasi nyaris sama, Robert percaya timnya tidak akan mengalami catatan yang buruk lagi. Pengalaman dari pemain yang mayoritas sudah jadi pemain Persib dari musim lalu bisa menjadi pegangannya.
“Hal bagusnya adalah masih banyak pemain dari musim lalu yang masih bertahan di sini dan mereka punya pengalaman dari musim lalu. Tentunya mereka tak ingin pengalaman itu dialami kembali karena sudah belajar dari itu,” lanjut Robert.
Faktor mental pun menurutnya menjadi kunci untuk tetap tampil all out meskipun harus menjamu lawannya di kandang klub lain. “Kami sudah berdiskusi di ruang ganti bagaimana mengatasi itu musim ini saat menghadapi masalah yang sama dengan musim lalu. Jadi tim secara mental harus lebih kuat kali ini,” tukasnya.

Persib terusir dari Bandung untuk beberapa laga kandang sebab pihak kepolisian tidak menerbitkan izin pertandingan. Alhasil manajemen Persib memilih stadion Kapten I wayan Dipta di Bali sebagai markas sementara. Laga melawan Persebaya pun nantinya akan dimainkan di stadion yang terletak di Gianyar tersebut.
Venue milik Bali United itu memang bukanlah tempat yang asing bagi Persib. Pasalnya di musim lalu Maung Bandung pernah juga memiliki Kapten I Wayan Dipta sebagai kandang ketika menerima sanksi dari Komdis PSSI. Hanya saja dalam catatan, rekam jejak Persib di stadion itu terbilang negatif.
Empat pertandingan usiran dimainkan Persib di Kapten I Wayan Dipta dan hasilnya tak ada satupun yang berakhir kemenangan. Masing-masing dua kekalahan dan dua hasil imbang didapat oleh Persib. Robert Rene Alberts pun sudah mengetahui catatan itu, dia juga sudah berbicara dengan pemainnya.
“Itu sudah kami bicarakan bersama pemain di ruang ganti, pada musim lalu mental dari pemain tidak terlalu kuat dan terlalu banyak hal menimpa tim ini,” terang Robert ketika diwawancara belum lama ini.
Saat itu kondisi mental awak Persib memang sedang tidak bagus karena merasa dicurangi federasi. Efek dari kekerasan Bobotoh pada suporter Persija hingga tewas membuat Komdis PSSI dengan tegas memberikan banyak sanksi. Mulai dari laga usiran hingga hukuman tidak boleh berlaga bagi beberapa pemain pilar.
Situasi itu membuat permainan Persib goyah hingga tidak mampu bermain lepas di Bali. Kini ketika menghadapi situasi nyaris sama, Robert percaya timnya tidak akan mengalami catatan yang buruk lagi. Pengalaman dari pemain yang mayoritas sudah jadi pemain Persib dari musim lalu bisa menjadi pegangannya.
“Hal bagusnya adalah masih banyak pemain dari musim lalu yang masih bertahan di sini dan mereka punya pengalaman dari musim lalu. Tentunya mereka tak ingin pengalaman itu dialami kembali karena sudah belajar dari itu,” lanjut Robert.
Faktor mental pun menurutnya menjadi kunci untuk tetap tampil all out meskipun harus menjamu lawannya di kandang klub lain. “Kami sudah berdiskusi di ruang ganti bagaimana mengatasi itu musim ini saat menghadapi masalah yang sama dengan musim lalu. Jadi tim secara mental harus lebih kuat kali ini,” tukasnya.

pelatih teh loba teory ieu mah nu ges jelas degradasi di ujung mata… obet
Persib persatuan sepakbola Bali
Naha teu di stadion Gelora Delta nya? Kan hasilnya bagus pas lawan persipura ge…