
Tengah pekan lalu semua klub Liga 1 2020 melakukan pertemuan virtual dengan PSSI. Dalam pertemuan tersebut, mayoritas klub-klub tersebut condong memilih agar liga musim ini dihentikan. Kondisi tersebut didasari situasi pandemi yang hingga saat ini masih melanda Indonesia.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts pun angkat bicara mengenai banyaknya penolakan klub untuk melanjutkan liga. Dia memang cenderung ingin melanjutkan liga dengan protokol keselamatan yang lebih ketat dan jadwal kompetisi yang diubah. Menurutnya, banyak klub ingin liga dihentikan lantaran memang tidak siap untuk menatap kompetisi 2020.
“Saya tidak tahu pasti mereka ingin menghentikan liga. Tetapi saya pikir banyak klub melihat dari lingkungannya. Kami harus jujur juga soal itu, karena banyak klub yang tidak melakukan persiapan dengan bagus di musim ini,” kata Robert lewat pesan elektronik, Minggu (1/6).
“Dan mereka sudah banyak mengajukan gaji yang luar biasa pada pemainnya atau uang muka untuk mereka. Jadi menurut saya itu menjadi salah satu alasan banyak klub yang ingin liga berhenti. Tapi semua harus melihat gambaran lebih besar ke depan, bukan hanya untuk klub sendiri tetapi untuk sepakbola Indonesia dan tim nasional. Ini soal bagaimana tim dalam mengikuti kompetisi Asia,” jelasnya.
Menurutnya bisa saja kompetisi dihentikan tapi karena pihak pemerintah yang tidak mengizinkan sepakbola digelar. Semisal kompetisi di Belanda yang dianggap selesai karena pemerintah memberlakukan lockdown hingga September. Lain halnya dengan Bundesliga Jerman yang tetap diizinkan bergulir dan semua klub maupun sponsor tentu senang dengan keputusan itu.
“Jika menghentikan liga sebagaimana yang terjadi di Belanda, itu karena pemerintah tidak mengizinkan olahraga dengan kontak fisik hingga September dan sepakbola masuk dalam kategori itu sehingga harus mengikuti perintah dari Kementrian Olahraga,” jelasnya.
“Sedangkan di negara lain, dengan situasi yang mirip, katakanlah di Jerman, mereka memilih memulai lagi liga dan semuanya merasa bagus dengan keputusan itu. Pemain senang dan sponsor pun senang dengan kebijakan itu. Bisa dilihat, tidak ada masalah sampai saat ini. Stadion juga tetap kosong dan itu yang memang harus dipelajari karena akan terlalu beresiko menyebarkan virus atau bakteri,” jelasnya.
Menurutnya ada banyak manfaat andai liga bisa bergulir kembali dengan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Karena dampaknya positif terutama jika format kalender kompetisinya mengikuti Eropa. Yang artinya liga dimulai pada tengah tahun, dan berakhir di tengah tahun berikutnya.
Dengan begitu Piala Indonesia bisa dihidupkan kembali dengan memperhatikan letak geografis untuk menekan biaya perjalanan. Tim nasional juga jadi tetap kompetitif karena para pemainnya tetap berlatih dan bertanding bersama klub. Imbasnya tentunya akan berdampak positif untuk negara.
“Saya dalam opini yang sama dengan manajemen dan pemain bahwa liga tidak perlu dihentikan, kami bisa bermain seperti yang mereka katakan pada Juli. Tetapi mungkin dengan kondisi saat ini, di beberapa tempat masih ada PSBB dan mereka mengeluarkan statement 4,8 dan 12 Juni ada beberapa tempat yang dibuka normal lagi.” jelasnya.
“Jadi kamu mungkin bisa segera berlatih lagi di suatu tempat pada Juni dan liga mungkin akan mulai lagi pada Agustus. Kami bisa ikuti sistem di Eropa soal jadwal. Jadi jika jika klub ingin menghentikan liga, mereka harus memiliki alasan jelas, apalah misalnya mengenai kesehatan. Tapi silakan lihat di banyak negara kompetisi tetap bisa dilanjutkan, jadi itu bukan satu-satunya alasan,” tukasnya.
Mamang Djaja Mihardja
03/06/2020 at 15:14
acisna bah bakal nerekel hebat pangaruhna keur kleub atanapi regulator mun dilakukeun protokol kasehatan super ketat mah, saha nu bakal ngahendelna, mayar pamaen oge teu apal ngan kuat nepi ka iraha…