
Persib Bandung sukses memutus tren negatif dalam laga el clasico Indonesia. Kali ini tim asuhan Robert Rene Alberts memetik kemenangan dua gol tanpa balas dari sang rival. Hasil positif ini didapat berkat dwigol David da Silva pada menit 15 dan 84.
Sang pelatih pun tentu harus berterima kasih untuk juru gedor asal Brasil tersebut. Menurutnya perlahan mantan pemain Persebaya itu bisa menemukan lagi ketajamannya. David memang sempat melempem di beberapa laga awal usai direkrut Persib pada bursa transfer paruh musim.
“Pertama-tama saya mengucapkan selamat untuk David yang berhasil mencetak dua gol. Dirinya nampak sudah kembali pada performa dan kepribadian yang sudah orang tahu di sepakbola Indonesia,” ujar Robert dalam jumpa pers usai laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (1/3).
Duel penuh gengsi ini juga banyak diwarnai peluang emas serta permainan agresif hingga menyebabkan pelanggaran. Namun di awal Robert menyebut baik Persib maupun Persija bermain dengan hati-hati. Pemain berusaha meminimalisir kesalahan yang bisa merugikan tim sendiri.
Laga baru berlangsung sengit ketika Persib bisa memecah kebuntuan dari situasi sepak pojok. Saling serang kedua kesebelasan terjadi karena sama-sama mencari gol. Namun Robert menilai timnya di laga ini lebih mematikan karena ada dua gol yang bisa dihasilkan.
“Saya rasa untuk pertandingan ini kedua tim agak berhati-hati, kedua tim takut melakukan kesalahan pada awal laga dan perlahan mulai menemukan kecepatannya di permainan. Permainan berjalan seimbang tetapi kami lebih berbahaya ketimbang Persija,” jelasnya.
“Kami mengakui bahwa Persija adalah tim bagus dan kami menaruh respek pada mereka tapi secara keseluruhan kami layak memenangkan pertandingan. Terutama di babak kedua kami sebenarnya memiliki beberapa peluang terbuka untuk menuntaskan permainan,” lanjutnya.
Sang pelatih tidak memungkiri bahwa Persija punya kans yang berbahaya. Seperti sundulan Riko Simanjuntak yang bisa ditepis Teja lalu disapu Bruno Cantahede di garis gawang. Jika itu menjadi gol, menurutnya jalannya laga bisa saja jadi berubah.
“Tapi mereka juga punya 2-3 peluang yang sebenarnya bisa menjadi momentum untuk membalikan keadaan. Jadi menurut saya ini performa yang tangguh meskipun hanya mempunyai waktu dua hari untuk persiapan laga ini,” tutup pelatih berusia 67 tahun tersebut.
Komentar Bobotoh