Robert Sebut Jadwal Baru Liga 1 2020 Menyiksa Timnya
Friday, 04 September 2020 | 19:46
PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sudah merilis jadwal Liga 1 2020 yang baru. Dimulai pada 1 Oktober, kompetisi kasta teratas Indonesia tersebut akan berakhir pada 28 Oktober 2021. Klub pun sudah menerima jadwal pertandingan yang akan dihadapi di sisa musim ini.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts angkat bicara soal jadwal yang diberlakukan pada restart Liga 1 2020. Menurutnya agenda yang harus dilalui oleh Persib dan kontestan lainnya terbilang berat karena harus bermain 31 kali dalam kurun waktu lima bulan saja. Ditambah adanya regulasi soal pembatasan transportasi ketika memainkan laga tandang.
Menurutnya dengan larangan tim memakai pesawat atau kereta ke kandang lawan dan harus menggunakan bus, tentu stamina pemain akan lebih terkuras. Kini dengan jadwal yang dipadatkan, maka situasi itu tentu akan menyulitkan awak tim untuk mendapatkan pretasi tertinggi.
“Tentunya ada kesulitan dari jadwal liga yang terbaru, dengan dahsyatnya perjalanan darat, saya pribadi mempunyai pendapat berbeda soal itu, saya tidak mendukung jadwal ini. Saya tahu orang-orang berusaha untuk membuat liga ini berjalan lagi dan memikirkan banyak aspek, tetapi dari jadwal ini kenapa harus selesai pada Februari,” terang Robert di Stadion GBLA, Jumat (4/9).
Dengan kepastian kompetisi selesai pada akhir Februari, maka kompetisi menurutnya akan dijalankan secara terburu-buru. Dia juga sebagai pelatih merasa tidak dilibatkan untuk memberikan masukan untuk perancangan jadwal. Padahal mereka sebagai orang teknis di lapangan mengerti situasi yang dihadapi tim.
“Itu akan membuat kompetisi berjalan terburu-buru. Ada banyak pertanyaan di benak saya terkait jadwal ini. Kami harus patuh terhadap peraturan dari PSSI, sayangnya, kami sebagai pelatih dan orang yang paham teknis tidak diminta masukan sebagai input membuat keputusan yang diambil,” jelas Robert.
“Saya rasa itu tidak benar, orang-orang di lapangan seharusnya menjadi bagian besar dari pengambilan keputusan seperti jadwal di liga ini. Saya punya pandangan berbeda. Saya pernah menjadi Direktur Teknik di Malaysia dan Korea Selatan dan saya menangani ini dengan cara yang berbeda,” lanjutnya.
Jika para pelatih diberi kesempatan untuk memberikan masukan, Robert yakin penjadwalan laga bisa dibuat lebih baik. Sekarang semua tim hanya bisa mengikuti perintah dari PSSI dan PT. LIB dengan jadwal yang ada. Tapi dia mengakui, situasi ini sangat menyiksa anak asuhnya.
“Menurut saya kami bisa memulai lagi liga ini dengan cara yang lebih baik. Sejak kami tidak ditanya dan opini kami pun tidak didengar, sulit untuk mengubah jadwal ini. Kami harus patuh dengan dan berusaha bisa berkompromi dengan jadwal ini. Tapi bisa saya katakan, ini menyiksa bagi kami,” tukasnya.

PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sudah merilis jadwal Liga 1 2020 yang baru. Dimulai pada 1 Oktober, kompetisi kasta teratas Indonesia tersebut akan berakhir pada 28 Oktober 2021. Klub pun sudah menerima jadwal pertandingan yang akan dihadapi di sisa musim ini.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts angkat bicara soal jadwal yang diberlakukan pada restart Liga 1 2020. Menurutnya agenda yang harus dilalui oleh Persib dan kontestan lainnya terbilang berat karena harus bermain 31 kali dalam kurun waktu lima bulan saja. Ditambah adanya regulasi soal pembatasan transportasi ketika memainkan laga tandang.
Menurutnya dengan larangan tim memakai pesawat atau kereta ke kandang lawan dan harus menggunakan bus, tentu stamina pemain akan lebih terkuras. Kini dengan jadwal yang dipadatkan, maka situasi itu tentu akan menyulitkan awak tim untuk mendapatkan pretasi tertinggi.
“Tentunya ada kesulitan dari jadwal liga yang terbaru, dengan dahsyatnya perjalanan darat, saya pribadi mempunyai pendapat berbeda soal itu, saya tidak mendukung jadwal ini. Saya tahu orang-orang berusaha untuk membuat liga ini berjalan lagi dan memikirkan banyak aspek, tetapi dari jadwal ini kenapa harus selesai pada Februari,” terang Robert di Stadion GBLA, Jumat (4/9).
Dengan kepastian kompetisi selesai pada akhir Februari, maka kompetisi menurutnya akan dijalankan secara terburu-buru. Dia juga sebagai pelatih merasa tidak dilibatkan untuk memberikan masukan untuk perancangan jadwal. Padahal mereka sebagai orang teknis di lapangan mengerti situasi yang dihadapi tim.
“Itu akan membuat kompetisi berjalan terburu-buru. Ada banyak pertanyaan di benak saya terkait jadwal ini. Kami harus patuh terhadap peraturan dari PSSI, sayangnya, kami sebagai pelatih dan orang yang paham teknis tidak diminta masukan sebagai input membuat keputusan yang diambil,” jelas Robert.
“Saya rasa itu tidak benar, orang-orang di lapangan seharusnya menjadi bagian besar dari pengambilan keputusan seperti jadwal di liga ini. Saya punya pandangan berbeda. Saya pernah menjadi Direktur Teknik di Malaysia dan Korea Selatan dan saya menangani ini dengan cara yang berbeda,” lanjutnya.
Jika para pelatih diberi kesempatan untuk memberikan masukan, Robert yakin penjadwalan laga bisa dibuat lebih baik. Sekarang semua tim hanya bisa mengikuti perintah dari PSSI dan PT. LIB dengan jadwal yang ada. Tapi dia mengakui, situasi ini sangat menyiksa anak asuhnya.
“Menurut saya kami bisa memulai lagi liga ini dengan cara yang lebih baik. Sejak kami tidak ditanya dan opini kami pun tidak didengar, sulit untuk mengubah jadwal ini. Kami harus patuh dengan dan berusaha bisa berkompromi dengan jadwal ini. Tapi bisa saya katakan, ini menyiksa bagi kami,” tukasnya.

Kami merindukan PERSIB,main menang dan juara ini sbagai hadiah atau pelipur lara dan penyemangat di saat pandemi Covid-19.Bravo PERSIBKU.