
Sejumlah penyesuaian dilakukan dalam jendela transfer di kompetisi Indonesia. Salah satunya adalah tidak ada strata minimal dari liga asal pemain asing sebelum direkrut tim Liga 1 2020. Dikatakan Robert Rene Alberts, keputusan yang ada di regulasi baru Liga 1 2020 itu sungguh aneh.
Sebelumnya ada batasan dari kasta ke berapa pemain asing tersebut boleh membela klub Indonesia. Seperti pemain yang bermain untuk tim divisi ketiga liga Belanda tidak bisa membela klub Indonesia. Namun lain halnya jika pemain itu direkrut dari tim kasta ketiga Liga Inggris.
“Kami mendengar kabar yang menurut saya sangat aneh, hal aneh lainnya adalah sebelum ada sejumlah aturan tertentu di transfer window ini, kami hanya bisa merekrut pemain dari level liga tertentu. Seperti dari Eropa, beberapa negara tertentu hanya bisa merekrut pemain dari Liga 1 dan 2, lalu dari Inggris itu bisa dari Liga 1 hingga 3, beberapa liga hanya dari Liga 1,” kata Robert ketika diwawancara.
Kebijakan tersebut disebut oleh Robert bukan pilihan yang bagus bagi sepakbola Indonesia. Karena kini setiap klub dengan bebas bisa merekrut pemain asing dari mana saja tanpa adanya batasan standar. Bahkan bisa saja mereka yang datang adalah bukan legiun asing dengan status pemain profesional.
“Tapi untuk sekarang, saya diberitahu, klub bisa merekrut pemain tanpa adanya standar liga asal. Kami bisa mengambil pemain sekalipun bukan pemain profesional atau dari liga yang sangat buruk, level yang sangat di bawah hanya untuk mengisi slot pemain asing,” tutur Robert.
Menurutnya lebih ideal jika memanfaatkan talenta lokal bagi tim-tim yang kehilangan pemain asingnya. Ketimbang merekrut pemain asing yang tidak jelas rekam jejaknya dan kualitasnya tentu lebih baik mengandalkan pemain yang ada. Atau bisa juga dengan mempromosikan amunisi dari tim junior.
“Saya rasa itu salah, jika tidak bisa menarik pemain baru, lebih baik melihat pemain yang ada. Atau cari pemain yang berasal dari daerah maupun lingkungan klub tersebut, beri mereka kesempatan. Tidak perlu mencari pemain baru yang didatangkan dari level yang tidak jelas,” ungkapnya.
“Mereka harus sesuai kualitasnya dengan standar yang ada di Indonesia. Jadi saya rasa ini adalah isu besar yang harus didiskusikan. Karena saya juga belum pernah berdiskusi soal ini, saya hanya mendengar kabar ini,” tutup pelatih berusia 65 tahun ini.
abah bandung
22/10/2020 at 19:32
lieur ah…..
mang ZAED
26/10/2020 at 13:45
sami Abah kami oge
lieurrr kieu nya…