Robert Hormati Pelatih Timnas yang Abaikan Pemain Persib
Sunday, 29 September 2019 | 18:46
Tim nasional Indonesia sudah memanggil 25 nama terpilih yang akan diterjunkan pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun tak ada pemain Persib yang mendapat lirikan dari Simon McMenemy. Biasanya selalu ada perwakilan dari Maung Bandung untuk ikut dalam daftar pemain yang dipanggil tim Merah Putih.
Robert Rene Alberts pun angkat bicara mengenai keputusan dari Simon yang mengabaikan pemain Persib. Menurutnya itu merupakan hak dari pelatih dan bukan masalah jika pemainnya tidak masuk dalam rencana. Pelatih punya skema dan sistem yang disiapkan, dan pemain yang dipanggil harus bisa mengakomodir taktiknya.
“Saya pikir itu hak dari pelatih timnas untuk memilih pemain terbaik yang cocok untuk sistem yang digunakannya. Dan seperti yang banyak dibicarakan orang-orang, kami punya banyak talenta tapi belum cukup untuk masuk ke timnas,” kata Robert pada awak media.
Persib pun harus menghormati keputusan dari Simon yang memilih memanggil pemain Persib. Menurutnya bukan soal kualitas pemain Persib yang ada di bawah rata-rata. Namun semua berdasarkan apa yang dibutuhkan pelatih untuk menerapkan strateginya. Karakter bermain seseorang yang lebih berperan dalam situasi ini.
“Kami harus respek pada pelatih timnas. Kami punya pemain yang bagus dan bertalenta tapi pemain lain punya tipe bermain yang berbeda dan itu jadi wewenang pelatih timnas. Tapi kami tetap mendukung timnas dan mendoakan hasil terbaik untuk Indonesia,” jelasnya.
Keputusan dari Simon pun tak dipandang sebagai keuntungan atau kerugian bagi Persib. Dia hanya berusaha untuk membuat pemain yang diacuhkan timnas untuk tetap dalam kondisi psikologis yang terjaga. Karena dia paham pemain seperti Febri Hariyadi yang sebelumnya rutin dipanggil mengalami kekecewaan.
“Yang penting pemain-pemain yang pernah dipanggil, Jupe pernah dipanggil dan Febri juga pernah dipanggil lalu mereka kini tak mendapat panggilan, saya harus bekerja dengan mereka agar tidak merasa kecewa,” jelasnya.
“Karena setiap pemain pasti termotivasi untuk masuk ke timnas dan jika setelahnya mereka tidak lagi dipanggil karena pelatih menilai mereka tidak sesuai level yang diinginkan lalu merasa down, tugas saya untuk langsung mengatasi situasi tersebut,” tandasnya.

Tim nasional Indonesia sudah memanggil 25 nama terpilih yang akan diterjunkan pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun tak ada pemain Persib yang mendapat lirikan dari Simon McMenemy. Biasanya selalu ada perwakilan dari Maung Bandung untuk ikut dalam daftar pemain yang dipanggil tim Merah Putih.
Robert Rene Alberts pun angkat bicara mengenai keputusan dari Simon yang mengabaikan pemain Persib. Menurutnya itu merupakan hak dari pelatih dan bukan masalah jika pemainnya tidak masuk dalam rencana. Pelatih punya skema dan sistem yang disiapkan, dan pemain yang dipanggil harus bisa mengakomodir taktiknya.
“Saya pikir itu hak dari pelatih timnas untuk memilih pemain terbaik yang cocok untuk sistem yang digunakannya. Dan seperti yang banyak dibicarakan orang-orang, kami punya banyak talenta tapi belum cukup untuk masuk ke timnas,” kata Robert pada awak media.
Persib pun harus menghormati keputusan dari Simon yang memilih memanggil pemain Persib. Menurutnya bukan soal kualitas pemain Persib yang ada di bawah rata-rata. Namun semua berdasarkan apa yang dibutuhkan pelatih untuk menerapkan strateginya. Karakter bermain seseorang yang lebih berperan dalam situasi ini.
“Kami harus respek pada pelatih timnas. Kami punya pemain yang bagus dan bertalenta tapi pemain lain punya tipe bermain yang berbeda dan itu jadi wewenang pelatih timnas. Tapi kami tetap mendukung timnas dan mendoakan hasil terbaik untuk Indonesia,” jelasnya.
Keputusan dari Simon pun tak dipandang sebagai keuntungan atau kerugian bagi Persib. Dia hanya berusaha untuk membuat pemain yang diacuhkan timnas untuk tetap dalam kondisi psikologis yang terjaga. Karena dia paham pemain seperti Febri Hariyadi yang sebelumnya rutin dipanggil mengalami kekecewaan.
“Yang penting pemain-pemain yang pernah dipanggil, Jupe pernah dipanggil dan Febri juga pernah dipanggil lalu mereka kini tak mendapat panggilan, saya harus bekerja dengan mereka agar tidak merasa kecewa,” jelasnya.
“Karena setiap pemain pasti termotivasi untuk masuk ke timnas dan jika setelahnya mereka tidak lagi dipanggil karena pelatih menilai mereka tidak sesuai level yang diinginkan lalu merasa down, tugas saya untuk langsung mengatasi situasi tersebut,” tandasnya.

Anda baik banget coach salut masih mendo’akan timnas menang. Menurut saya level simon masih dibawah djanur jadi akan sngat berat sekali untuk bisa menang lawan UEA nanti apalagi pemilihan pemainnya bukan atas kualitas dan performa pemain saat ini tapi berdasarkan atas suka2 dia aja so KEKALAHAN cuma menunggu waktu. Thank U All
Klub calon degradasi mana ada dipanggil timnas
Aya alusna oge, ambeh pamaen fokus ka Persib… Buktina kamari ge Si Bow maen alus waktu lawan Persipura.
satuju
Masih mending simon mh masih pernah manggil pamaen persib sok sanajan reana mh angger we kumaha bhayangara fc,,, nu parah sentimen ka persib mh SYAFRI,, pan 2 taun berturut-turut persib u-19, u-21 jdi finalis liga bahkan taun kamari mh juara, sugan aya nu dilirik ku Syafri… Aya manggil backham oge billy status pamaen persela-bfc (pinjaman).
Nu objektif ka persib iwal Fakhri Huseni we platih timnas mh…
Seueur pemaen titipan mrn mang hoho
Ambil hikmahna. Teu d panggil timnas pemain konsen pikiran dan tenaga sama club. Bagus jg buat psikologi supaya tidak manja. Klo udah level timnas biasana kontrak hayang gede.
Kiper timnas Andritani=kapten=raja blunder kn aneh kriteria simon ?
Biarin aja kang, semau maunya dia aja… menang Alhamdulillaah… kalah Alhamdulillaah…
mending ge kitu lur….
Yakin keok dei lawan asean wae keok komo lawana badag n panjang.
Wios, dan Timnas Senior mah geus eweh harepan, memble.
Ges bae timnas mah
Karma ti menghambat fabiano. Imam nahrrawi teaa pendukung madura
Biarpun persib lagi dibawah nih tapi kalau untuk lawan timnas cbg yg sekarang mh saya yakin bakal menang persib 3-0. Karena timnas yg sekarang pemainnya sebagian besar jelek2 termasuk pelatihnya ga bermutu