Robert Bingung Persib Tampil Loyo dan Minim Determinasi
Tuesday, 03 December 2019 | 21:49
Maung Bandung tampil ompong saat menjamu Persela dan skor 2-0 menjadi keunggulan tim tamu. Skuat asuhan Robert Rene Alberts begitu majal ketika menyerang karena begitu sulit meruntuhkan pertahanan lawan. Bahkan meski Persela bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 65 tapi tetap tak ada gol tercipta.
Sang pelatih pun mengatakan dirinya heran kenapa timnya seolah tidak punya cara untuk melancarkan serangan. Penguasaan bola begitu mudah hilang terutama ketika memasuki final third kubu tamu. Transisi dari bertahan ke menyerang pun begitu lambat sehingga Persela selalu bisa menjalin organisasi di belakang.
“Saya juga masih kebingungan kenapa kami bisa bermain seperti tadi, kami tak kuat memegang bola, tidak agresif dalam melaju ke depan. Jadi itu membuat tugas lawan menjadi mudah karena mereka tidak mendapat perlawanan yang agresif,” jelas Robert di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12).
Selain itu Robert mengatakan timnya rapuh di lini pertahanan. Karena dua gol lawan bisa datang dengan mudah dari situasi set piece. Gol pertama lahir dari tendangan bebas Kei Hirose yang dituntaskan Rafael Oliviera. Sedangkan peluang kedua memaksa Achmad Jufriyanto melakukan gol bunuh diri.
“Gol mereka juga terlalu mudah, baru berjalan 12 menit, dengan bebas menyundul bola dan gol kedua kembali dari gol bunuh diri. Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri. Memang tak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun,” kata Robert.

Maung Bandung tampil ompong saat menjamu Persela dan skor 2-0 menjadi keunggulan tim tamu. Skuat asuhan Robert Rene Alberts begitu majal ketika menyerang karena begitu sulit meruntuhkan pertahanan lawan. Bahkan meski Persela bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 65 tapi tetap tak ada gol tercipta.
Sang pelatih pun mengatakan dirinya heran kenapa timnya seolah tidak punya cara untuk melancarkan serangan. Penguasaan bola begitu mudah hilang terutama ketika memasuki final third kubu tamu. Transisi dari bertahan ke menyerang pun begitu lambat sehingga Persela selalu bisa menjalin organisasi di belakang.
“Saya juga masih kebingungan kenapa kami bisa bermain seperti tadi, kami tak kuat memegang bola, tidak agresif dalam melaju ke depan. Jadi itu membuat tugas lawan menjadi mudah karena mereka tidak mendapat perlawanan yang agresif,” jelas Robert di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12).
Selain itu Robert mengatakan timnya rapuh di lini pertahanan. Karena dua gol lawan bisa datang dengan mudah dari situasi set piece. Gol pertama lahir dari tendangan bebas Kei Hirose yang dituntaskan Rafael Oliviera. Sedangkan peluang kedua memaksa Achmad Jufriyanto melakukan gol bunuh diri.
“Gol mereka juga terlalu mudah, baru berjalan 12 menit, dengan bebas menyundul bola dan gol kedua kembali dari gol bunuh diri. Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri. Memang tak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun,” kata Robert.

Jiga eleh dihaja ah. aya keneh kitu mafia.
Terima jasa paket juara..terima paket terhindar degradasi…murah meriah gol..menit 55 dan 56…bisa bisa…teu baleg micen bola oge..kalah ka gawang sorangan..karopl## …pelatihna teu bermasalah ceuk manajemen mah.mun nu taun kamari bermasalah cenah
Obet=”sy bingung+tdk mngerti cra prsib main” lah tong jdi platih atuh ..taktik nol bsr blunder ganti fret si kevin btut kkeuh wse main full ?
Katipu ku permainan s kevin di youtube.
Nu ges pasti weh. Artina nu ges katingali maenna alus di indo.
Degradasi mengangah deui, cara main game zuma…
Kamana manager teu nyarios….