Robert Bingung Liga Dilarang tapi Unjuk Rasa Dibolehkan
Sunday, 11 October 2020 | 19:28
Nasib kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 masih belum jelas. Semua liga akan dilanjutkan kembali pada 1 Oktober tetapi PSSI memutuskan membatalkan itu secara mendadak. Alasannya adalah pihak kepolisian tidak memberikan izin pertandingan mengingat situasi pandemi yang belum terkendali.
Namun Robert Rene Alberts mengaku heran kenapa alasan itu yang digunakan untuk membatalkan restart Liga 1 2020. Dia bingung laga sepakbola dan basket yang digelar tertutup tanpa penonton tidak direstui. Namun di sisi lain, aksi demonstrasi bisa digelar dengan kondisi banyaknya kerumunan.
“Secara pribadi saya sangat kebingungan, liga basket juga dihentikan meskipun penontonnya sedikit. Tapi demonstrasi diizinkan oleh polisi, demonstrasi dibolehkan di Indonesia padahal ada ribuan orang yang datang bersamaan. Sedangkan sepakbola yang dimainkan tanpa penonton di stadion tidak diizinkan,” ujar Robert ketika diwawancara.
Pelatih tim Maung Bandung ini ingin meminta kejelasan dari pihak berwenang kenapa sepakbola dilarang tapi unjuk rasa diperbolehkan. Menurunya ada inkonsistensi dari jajaran pengambil keputusan dalam menyikapi situasi pandemi virus covid-19 ini.
“Jadi bisakah ada orang yang mampu menjelaskan, logika di balik semua ini karena saya sangat kebingungan dan begitu pula pemain. Jika ada rumor liga dimulai November, semua tetap akan kebingungan terhadap konsistensi para pengambil keputusan, maupun konsistensi atas tindak lanjut kompetisi yang harusnya digelar lagi 1 Oktober tapi dibatalkan H-2 Jadi itu sangat membingungkan,” katanya.
Persib dan Robert juga akan tetap menyerahkan keputusan kepada PSSI terkait masa depan liga. Karena sejak awal pun pihak klub sudah melakukan itu. “Sejak sebelumnya juga kami melakukan itu aat kepolisian tidak memberikan izin, benar kan? ini fakta, saya bicara soal fakta. Seperti yang saya katakan, ini sangat membuat saya kebingungan,” jelasnya.
“Demonstrasi bisa berjalan izin padahal ada banyak orang, ribuan orang ada di sana. Ada banyak potensi terpaparnya corona di sana. Sedangkan kami bermain dalam stadion yang kosong tanpa penonton dengan protokol kesehatan yang ketat juga. Saya sangat bingung,” tukasnya.

Nasib kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 masih belum jelas. Semua liga akan dilanjutkan kembali pada 1 Oktober tetapi PSSI memutuskan membatalkan itu secara mendadak. Alasannya adalah pihak kepolisian tidak memberikan izin pertandingan mengingat situasi pandemi yang belum terkendali.
Namun Robert Rene Alberts mengaku heran kenapa alasan itu yang digunakan untuk membatalkan restart Liga 1 2020. Dia bingung laga sepakbola dan basket yang digelar tertutup tanpa penonton tidak direstui. Namun di sisi lain, aksi demonstrasi bisa digelar dengan kondisi banyaknya kerumunan.
“Secara pribadi saya sangat kebingungan, liga basket juga dihentikan meskipun penontonnya sedikit. Tapi demonstrasi diizinkan oleh polisi, demonstrasi dibolehkan di Indonesia padahal ada ribuan orang yang datang bersamaan. Sedangkan sepakbola yang dimainkan tanpa penonton di stadion tidak diizinkan,” ujar Robert ketika diwawancara.
Pelatih tim Maung Bandung ini ingin meminta kejelasan dari pihak berwenang kenapa sepakbola dilarang tapi unjuk rasa diperbolehkan. Menurunya ada inkonsistensi dari jajaran pengambil keputusan dalam menyikapi situasi pandemi virus covid-19 ini.
“Jadi bisakah ada orang yang mampu menjelaskan, logika di balik semua ini karena saya sangat kebingungan dan begitu pula pemain. Jika ada rumor liga dimulai November, semua tetap akan kebingungan terhadap konsistensi para pengambil keputusan, maupun konsistensi atas tindak lanjut kompetisi yang harusnya digelar lagi 1 Oktober tapi dibatalkan H-2 Jadi itu sangat membingungkan,” katanya.
Persib dan Robert juga akan tetap menyerahkan keputusan kepada PSSI terkait masa depan liga. Karena sejak awal pun pihak klub sudah melakukan itu. “Sejak sebelumnya juga kami melakukan itu aat kepolisian tidak memberikan izin, benar kan? ini fakta, saya bicara soal fakta. Seperti yang saya katakan, ini sangat membuat saya kebingungan,” jelasnya.
“Demonstrasi bisa berjalan izin padahal ada banyak orang, ribuan orang ada di sana. Ada banyak potensi terpaparnya corona di sana. Sedangkan kami bermain dalam stadion yang kosong tanpa penonton dengan protokol kesehatan yang ketat juga. Saya sangat bingung,” tukasnya.

Meneer harus maklum dan siap dengan keadaan keadaan yang aneh di negeri kami ini, persib harus juara walaupun mungkin tinggal harapan