Robert Beri Masukan untuk Timnas U-20 Jelang Piala Dunia
Friday, 26 June 2020 | 20:43
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts memberi dukungan bagi tim nasional U-20 yang akan berpartisipasi pada Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Garuda Muda akan menjadi tuan rumah dalam gelaran bergengsi tersebut tahun depan. Demi mendapatkan hasil terbaik, Robert pun memberi masukan untuk PSSI.
Dari pengalaman yang dimilikinya, tim nasional butuh agenda pemusatan latihan yang banyak. Begitu pula dengan partai uji tanding yang melibatkan timnas Indonesia U-20 dengan negara lainnya. Bukan uji coba melawan klub karena levelnya berbeda, dan fokus pemain pun berbeda.
“Jadi saya ada di posisi mendukung tim nasional guna melakukan persiapan timnas menghadapi Piala Dunia U-20. Saya juga ingin membantu timnas melalui pengalaman saya. Ketika liga berhenti untuk melakukan persiapan tim nasional untuk Piala Dunia, itu artinya pemain dalam konsentrasi yang tinggi untuk menghadapi Piala Dunia bersama tim nasional, bukan bersama klub,” terang Robert
Robert berkaca pada pengalaman dia di Piala Dunia 2002 lalu. Saat itu dia sedang berada di Korea Selatan untuk menangani skuat U-19 dan memantau persiapan tim senior Taeguk Warriors asuhan Guus Hiddink. Menurutnya lebih baik timnas melakukan pemusatan jangka panjang seperti Korea Selatan saat itu.
“Saya berpikir kami menghadapi situasi yang serupa, kami tahu Piala Dunia akan dimainkan Mei-Juni tahun depan di Indonesia, dan menjadi keuntungan bagi pemain untuk melakukan pemusatan latihan sebanyak mungkin. Memainkan laga menghadapi lawan tim nasional lainnya,” jelasnya.
Ketimbang memaksakan pemain U-20 ikut bertanding di kompetisi dan secara mental belum siap, lebih baik mereka dikumpulkan untuk menggelar TC. Dalam TC itu lalu digelar banyak uji coba melawan negara lainnya untuk mengembangkan permainan anak-anak muda tersebut.
“Ini adalah pengalaman saat menjadi Direktur Tehnik Malaysia ketika membawa timnas Malaysia pergi ke luar negeri sehingga kami bisa mengukur kekuatan tim. Tapi kami juga tidak pernah bertanding melawan klub, kami bertanding melawan timnas lain, sehingga bisa membandingkan standar tim yang dibutuhkan,” kata Robert.
“Saya juga pernah bekerja sebagai pelatih timnas junior Korea Selatan, saya tahu apa kebutuhan untuk bisa bersaing di Piala Dunia. Saya juga pernah mempersiapkan timnas Malaysia U-19 di kejuaraan dunia,” lanjut pelatih berusia 65 tahun tersebut.
“Jadi saya tahu, memaksakan pemain turun di liga bukan solusi yang bagus dan malah menghentikan perkembangan pemain karena mereka malah bisa hilang kepercayaan dirinya. Jadi saya rasa banyaknya pemusatan latihan dengan banyak memainkan uji coba internasional lebih direkomendasikan menurut saya,” tukasnya.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts memberi dukungan bagi tim nasional U-20 yang akan berpartisipasi pada Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Garuda Muda akan menjadi tuan rumah dalam gelaran bergengsi tersebut tahun depan. Demi mendapatkan hasil terbaik, Robert pun memberi masukan untuk PSSI.
Dari pengalaman yang dimilikinya, tim nasional butuh agenda pemusatan latihan yang banyak. Begitu pula dengan partai uji tanding yang melibatkan timnas Indonesia U-20 dengan negara lainnya. Bukan uji coba melawan klub karena levelnya berbeda, dan fokus pemain pun berbeda.
“Jadi saya ada di posisi mendukung tim nasional guna melakukan persiapan timnas menghadapi Piala Dunia U-20. Saya juga ingin membantu timnas melalui pengalaman saya. Ketika liga berhenti untuk melakukan persiapan tim nasional untuk Piala Dunia, itu artinya pemain dalam konsentrasi yang tinggi untuk menghadapi Piala Dunia bersama tim nasional, bukan bersama klub,” terang Robert
Robert berkaca pada pengalaman dia di Piala Dunia 2002 lalu. Saat itu dia sedang berada di Korea Selatan untuk menangani skuat U-19 dan memantau persiapan tim senior Taeguk Warriors asuhan Guus Hiddink. Menurutnya lebih baik timnas melakukan pemusatan jangka panjang seperti Korea Selatan saat itu.
“Saya berpikir kami menghadapi situasi yang serupa, kami tahu Piala Dunia akan dimainkan Mei-Juni tahun depan di Indonesia, dan menjadi keuntungan bagi pemain untuk melakukan pemusatan latihan sebanyak mungkin. Memainkan laga menghadapi lawan tim nasional lainnya,” jelasnya.
Ketimbang memaksakan pemain U-20 ikut bertanding di kompetisi dan secara mental belum siap, lebih baik mereka dikumpulkan untuk menggelar TC. Dalam TC itu lalu digelar banyak uji coba melawan negara lainnya untuk mengembangkan permainan anak-anak muda tersebut.
“Ini adalah pengalaman saat menjadi Direktur Tehnik Malaysia ketika membawa timnas Malaysia pergi ke luar negeri sehingga kami bisa mengukur kekuatan tim. Tapi kami juga tidak pernah bertanding melawan klub, kami bertanding melawan timnas lain, sehingga bisa membandingkan standar tim yang dibutuhkan,” kata Robert.
“Saya juga pernah bekerja sebagai pelatih timnas junior Korea Selatan, saya tahu apa kebutuhan untuk bisa bersaing di Piala Dunia. Saya juga pernah mempersiapkan timnas Malaysia U-19 di kejuaraan dunia,” lanjut pelatih berusia 65 tahun tersebut.
“Jadi saya tahu, memaksakan pemain turun di liga bukan solusi yang bagus dan malah menghentikan perkembangan pemain karena mereka malah bisa hilang kepercayaan dirinya. Jadi saya rasa banyaknya pemusatan latihan dengan banyak memainkan uji coba internasional lebih direkomendasikan menurut saya,” tukasnya.
