Robert Bangkitkan Mental Ezechiel yang Sedang Terpuruk
Friday, 20 September 2019 | 20:13
Robert Rene Alberts serta Ezechiel N’douassel terlibat dalam perbincangan serius seusai sesi latihan di Si Jalak Harupat. Mereka berbicara empat mata cukup lama. Dia mencoba memberikan motivasi untuk Ezechiel yang dianggap sebagai pesakitan ketika melawan Semen Padang.
Dalam laga tersebut Ezechiel menjadi sorotan karena dia gagal membawa timnya menang. Selain penampilan yang dianggap egois, bomber asal Chad itu gagal mengeksekusi penalti hingga partai berujung imbang. Akhirnya teriakan ‘Eze out’ pun bergema di stadion setelah pertandingan.
“Ezechiel dia mengalami kekecewaan tentunya terhadap dirinya karena dia gagal penalti. Kemudian reaksi dari beberapa orang juga membuat dia bingung,” kata Robert ketika diwawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (20/9) pagi.
Robert mengakui kondisi mental sang pemain kini sedang cukup terpuruk atas kejadian itu. Maka dari itu sang pelatih mencoba untuk memulihkan psikologis striker andalannya itu agar tetap tegar dan kembali tajam di lapangan. Dia berharap Eze sanggup melupakan hari buruk itu dan bangkit melawan Persipura.
“Jadi saya bicara padanya untuk memastikan dia tak terpengaruh dengan apapun yang terjadi di luar lapangan, karena kami semua tahu Ezechiel itu kuat dan bisa melupakan itu. Jika saja bisa memanfaatkan penalti itu, dia pasti akan jadi pahlawan,” ujar Robert.
Baginya hal yang wajar saat ada pemain yang gagal menuntaskan kesempatan dari titik putih. “Tapi inilah sepakbola, saat dia melepaskan peluang itu maka dia harus menerima konsekuensinya. Tetapi dia adalah profesional, jika mencetak gol dia juga akan menjadi pahlawan,” jelasnya.
Kegagalan mengeksekusi penalti dikatakan Robert pernah dialami oleh pemain besar di dunia. Namun mereka bisa bangkit dan tak lantas terpuruk karena kegagalan itu. Robert ini Ezechiel bisa mengambil pelajaran dari pemain top untuk mengembalikan lagi kepercayaan dirinya.
“Itu bisa terjadi pada siapapun termasuk Maradona, Messi atau Ronaldo juga pernah gagal penalti dan setelah itu orang-orang tetap mendukungnya. Saya bicara pada Ezechiel bahwa dia harus punya mental yang kuat,” jelas pelatih asal belanda tersebut.
“Ambil contoh dari pemain top di dunia yang tidak terpengaruh dengan kondisi seperti itu, mereka segera bangkit dan percaya diri untuk mengambil penalti lainnya,” tutup Robert.

Robert Rene Alberts serta Ezechiel N’douassel terlibat dalam perbincangan serius seusai sesi latihan di Si Jalak Harupat. Mereka berbicara empat mata cukup lama. Dia mencoba memberikan motivasi untuk Ezechiel yang dianggap sebagai pesakitan ketika melawan Semen Padang.
Dalam laga tersebut Ezechiel menjadi sorotan karena dia gagal membawa timnya menang. Selain penampilan yang dianggap egois, bomber asal Chad itu gagal mengeksekusi penalti hingga partai berujung imbang. Akhirnya teriakan ‘Eze out’ pun bergema di stadion setelah pertandingan.
“Ezechiel dia mengalami kekecewaan tentunya terhadap dirinya karena dia gagal penalti. Kemudian reaksi dari beberapa orang juga membuat dia bingung,” kata Robert ketika diwawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (20/9) pagi.
Robert mengakui kondisi mental sang pemain kini sedang cukup terpuruk atas kejadian itu. Maka dari itu sang pelatih mencoba untuk memulihkan psikologis striker andalannya itu agar tetap tegar dan kembali tajam di lapangan. Dia berharap Eze sanggup melupakan hari buruk itu dan bangkit melawan Persipura.
“Jadi saya bicara padanya untuk memastikan dia tak terpengaruh dengan apapun yang terjadi di luar lapangan, karena kami semua tahu Ezechiel itu kuat dan bisa melupakan itu. Jika saja bisa memanfaatkan penalti itu, dia pasti akan jadi pahlawan,” ujar Robert.
Baginya hal yang wajar saat ada pemain yang gagal menuntaskan kesempatan dari titik putih. “Tapi inilah sepakbola, saat dia melepaskan peluang itu maka dia harus menerima konsekuensinya. Tetapi dia adalah profesional, jika mencetak gol dia juga akan menjadi pahlawan,” jelasnya.
Kegagalan mengeksekusi penalti dikatakan Robert pernah dialami oleh pemain besar di dunia. Namun mereka bisa bangkit dan tak lantas terpuruk karena kegagalan itu. Robert ini Ezechiel bisa mengambil pelajaran dari pemain top untuk mengembalikan lagi kepercayaan dirinya.
“Itu bisa terjadi pada siapapun termasuk Maradona, Messi atau Ronaldo juga pernah gagal penalti dan setelah itu orang-orang tetap mendukungnya. Saya bicara pada Ezechiel bahwa dia harus punya mental yang kuat,” jelas pelatih asal belanda tersebut.
“Ambil contoh dari pemain top di dunia yang tidak terpengaruh dengan kondisi seperti itu, mereka segera bangkit dan percaya diri untuk mengambil penalti lainnya,” tutup Robert.

Striker galau mintul sarua nu anyar ti belanda oge !
Ternyata pemilihan pelatih GAGAL.
Robert mengecewakan strategi acak acakan. Cari pelatih lokal yang bagus.
Menir OUT….BUTUTT…
Cuma pinter nge less…banyak alasan banyak janji sarua jng anggota dewan ..
Kenyataan nya NOL.BESAR.
Cukup untuk taun ini saja pelatih nya karena nggak bisa ngangkat prestasi .Musim depan harus rombak total pemain juga pelatih yg handal. Management harus sudah rencana untuk musim depan. Dengan Mbah Obet cukup posisi ke 10 aja nggak usah ngalamun hayang 5 besar …da moal bisa atuh ..ripuhhh
Kbelinger/Blunder awl musim RD lamar latih persib ko ditolak?
geus puguh ngajodo na jeung gomez kadon dipiceun.., minijimin egois
Satuju
Butut mah butut we lah,kamri alus teh pedah aya bauman we saacan bauman asup ge jaman janur ngalatih jeung emral abus sarua w hapeuk,bah obet ge ayeuna mah geus t bsa ngeles deui kamari sidik pemaen bukan pilihan saya,sy baru seminggu masuk sbgai pelatih Persib,lah ieu pan geus satengah musim mener! Ningan pemaen pilihan didinya ge can aya perubahan ning,anggeur w ambyar,acak kadut teu puguh nenjona ge,geus teu kedah loba ngabudah lah,bau jigong,buktos! Sanes waos!!
Sapanjang PERSIB dilatih pelatih asing ngan Gomez hungkul nu bisa mawa PRRSIB juara paruh musim. Pelatih asing lainna mah Ambyar
Baru abah gomes sbg pltih asing yg bs bw Persib juara paruh musim.
Mungkin saja pelatih asing ini yg bs bw Persib juara ahir musim. Meski di taun depan…
teu oge, jaman Arcan Iurie ge juara paruh musim mah, tp blunder ngasupkeun Chitescu dituker Nyeck Nyobe… jd bolay juara
Sanes masalah pinaltina… Eta egoisna sareng sok parotes kamalinaan ditambih diving….dina gol na oge era ari pinalti tinu divingmah….. Abdimah kangen ka striker sekuat bekamengga,sekalem zaenal arief sareng seloyal sutiono lamso nu terakhir teu kaalaman ketang
Lieur ah…
Nu jelas Eze teu sesuai jeung bagug…d dupak ku nu leutuk ge jujurangkilan…ulah ngaharep keun hadiah ti wasit…ngerakeun.
Kmari ge wajar pmaen smn pdang protes…da teu layak pnalti.
Bukan salah eze. Hampir semua pemain lain juga bermain jelek.
Berarti formasi, taktik, stretegi gak matang.
Skema permainan juga menentukan bagaimana cara pemain bermain. Asa play maker itu beda dgn tdk ada playmaker. Satu dengan dua striker itu tentu beda. Dst
Hanya abah gomes dengan pemain sisa bisa mendapatkan hasil luar biasa.yang jadi pertanyaan abah gomes bisa mamprang di borneo…atitutna bagus gak ya diborneo…salut buat bah gomes..buat manajemen belekok.pelatih alus dipiceun…persib memble jadi alat dagang menejemen.manejemen perlahan ngarusak persib..tiap tahun ganti pelatih.ganti pemaen…manajemen untung banyak dapat cash back dari tiap agen pelatih.dan agen pemaen…duit nu penting mah…ceuk manajemen mah
Aw aw…
Kuat ka teges kieu komenna Mang.
Haihai