Robert Akui Persib Kehilangan Energi di Babak Kedua
Monday, 12 April 2021 | 21:38
Maung Bandung tampil impresif sejak kick off hingga babak pertama usai ketika menghadapi Persebaya. Mereka bermain dengan dominan, jumlah kans mencetak gol begitu banyak dan tiga bersarang di gawang lawan. Bahkan gol pemecah kebuntuan sudah hadir ketika laga belum berlangsung satu menit.
Namun selepas turun minum, keperkasaan itu seolah hilang. Justru Persebaya yang memegang kendali permainan. Peluang diciptakan hingga dua gol bisa dihasilkan padahal mereka hanya bermain dengan sepuluh pemain. Itu karena di akhir babak pertama, Satria Tama dikartu merah.
Robert Rene Alberts pun bicara soal loyonya Persib seusai turun minum. “Dari sudut pandang teknis, dua babak yang berbeda. Jika melihat di babak pertama Persib tampil bagus, mencetak gol yang bagus dan mendominasi,” kata Robert dalam wawancara, Senin (12/4).
“Lalu di jeda usai babak pertama saya berkata ‘jika kalian berada di ruang ganti lawan, kalian akan keluar bertanding dengan mental bahwa kalian bermain untuk dua orang’ karena mereka kekurangan satu pemain. Setiap tim yang kekurangan jumlah pemain itu mencetak gol melalui serangan balik atau set piece,” ujarnya.
Semula Persib masih bisa menjaga stabilitas permainan di awal babak kedua. Namun perlahan Persebaya bisa memegang kendali dan intensif memberikan tekanan. Sebaliknya, awak Maung Bandung mulai kehilangan energi mereka hinga membuat pelanggaran yang akhirnya dimanfaatkan Arif Satria mencetak gol yang menipiskan kedudukan.
“Jadi kami harus menjaga konsentrasinya tetap tinggi, dan keluar bertanding dengan pemikiran laga masih 0-0. Pemain sebenarnya memulai babak kedua seperti di babak pertama, tapi terkadang kami kehilangan energi dan tim lain sukses mencetak gol melalui set piece,” kata dia.
Dari gol itu Persebaya mendapat momentum untuk mengejar ketertinggalan karena semangatnya bangkit. Kondisi malah berbalik untuk Persib karena Wander Luiz juga diusir wasit keluar lapangan. Jumlah pemain yang sama-sama sepuluh pun makin membuat skuat asuhan Robert kerepotan. Satu gol lagi dari lawan pun lahir di injury time babak kedua.
“Itu mengangkat spirit mereka. Dan satu pemain kami juga harus dikartu merah. Itu membuat spiritnya menjadi lebih tinggi lagi karena merasa punya peluang dan itu normal di sepakbola,” lanjut pelatih berpaspor Belanda ini.
Menurutnya situasi seperti ini lumrah terjadi di sepakbola dan menimpa klub-klub elit Eropa. Dia mencontohkan hasil mengejutkan yang diterima Manchester City ketika dihajar dengan skor 1-2 oleh lawan yang tidak diunggulkan, Leeds United.
“Tak ada yang salah dengan itu karena pernah dialami juga oleh tim besar dunia. Yang terbaru, tim dengan persiapan yang bagus seperti Manchester City bisa dikalahkan Leeds United contohnya. Menchester City punya 29 kesempatan dan hanya mencetak satu gol. Tetapi Leeds hanya mempunyai dua peluang namun keduanya bisa menjadi gol untuk memenangkan pertandingan,” tukasnya.

Maung Bandung tampil impresif sejak kick off hingga babak pertama usai ketika menghadapi Persebaya. Mereka bermain dengan dominan, jumlah kans mencetak gol begitu banyak dan tiga bersarang di gawang lawan. Bahkan gol pemecah kebuntuan sudah hadir ketika laga belum berlangsung satu menit.
Namun selepas turun minum, keperkasaan itu seolah hilang. Justru Persebaya yang memegang kendali permainan. Peluang diciptakan hingga dua gol bisa dihasilkan padahal mereka hanya bermain dengan sepuluh pemain. Itu karena di akhir babak pertama, Satria Tama dikartu merah.
Robert Rene Alberts pun bicara soal loyonya Persib seusai turun minum. “Dari sudut pandang teknis, dua babak yang berbeda. Jika melihat di babak pertama Persib tampil bagus, mencetak gol yang bagus dan mendominasi,” kata Robert dalam wawancara, Senin (12/4).
“Lalu di jeda usai babak pertama saya berkata ‘jika kalian berada di ruang ganti lawan, kalian akan keluar bertanding dengan mental bahwa kalian bermain untuk dua orang’ karena mereka kekurangan satu pemain. Setiap tim yang kekurangan jumlah pemain itu mencetak gol melalui serangan balik atau set piece,” ujarnya.
Semula Persib masih bisa menjaga stabilitas permainan di awal babak kedua. Namun perlahan Persebaya bisa memegang kendali dan intensif memberikan tekanan. Sebaliknya, awak Maung Bandung mulai kehilangan energi mereka hinga membuat pelanggaran yang akhirnya dimanfaatkan Arif Satria mencetak gol yang menipiskan kedudukan.
“Jadi kami harus menjaga konsentrasinya tetap tinggi, dan keluar bertanding dengan pemikiran laga masih 0-0. Pemain sebenarnya memulai babak kedua seperti di babak pertama, tapi terkadang kami kehilangan energi dan tim lain sukses mencetak gol melalui set piece,” kata dia.
Dari gol itu Persebaya mendapat momentum untuk mengejar ketertinggalan karena semangatnya bangkit. Kondisi malah berbalik untuk Persib karena Wander Luiz juga diusir wasit keluar lapangan. Jumlah pemain yang sama-sama sepuluh pun makin membuat skuat asuhan Robert kerepotan. Satu gol lagi dari lawan pun lahir di injury time babak kedua.
“Itu mengangkat spirit mereka. Dan satu pemain kami juga harus dikartu merah. Itu membuat spiritnya menjadi lebih tinggi lagi karena merasa punya peluang dan itu normal di sepakbola,” lanjut pelatih berpaspor Belanda ini.
Menurutnya situasi seperti ini lumrah terjadi di sepakbola dan menimpa klub-klub elit Eropa. Dia mencontohkan hasil mengejutkan yang diterima Manchester City ketika dihajar dengan skor 1-2 oleh lawan yang tidak diunggulkan, Leeds United.
“Tak ada yang salah dengan itu karena pernah dialami juga oleh tim besar dunia. Yang terbaru, tim dengan persiapan yang bagus seperti Manchester City bisa dikalahkan Leeds United contohnya. Menchester City punya 29 kesempatan dan hanya mencetak satu gol. Tetapi Leeds hanya mempunyai dua peluang namun keduanya bisa menjadi gol untuk memenangkan pertandingan,” tukasnya.

Sudah biasa seperti itu dalam sepak bola, babak pertama bagus, babak kedua melehoy diobrak abrik, tidak ada yg salah..
teu bisa nyimpen energi lila awakna para pamaen teh, energina kaluar sacara ekplosif terus mejus, cobaan atuh konsumsi sampeu, beas beureum, gandum nu bisa ngamenej energi jiga mesin diesel, sok lah hakulyaqin jeung pss, asal tong nganggap enteng lawan…