Robert Akui Kesulitan Jaga Ritme Latihan
Tuesday, 19 November 2019 | 21:14
Sedang dalam performa terbaiknya, Robert Alberts mengaku kesulitan menjaga ritme latihan. Itu tersebab sulitnya tim mendapatkan jadwal lapangan latihan sesuai yang ia inginkan. Selama ini Persib menggunakan lapangan Stadion Si Jalak Harupat yang juga dipakai saat pertandingan kandang.
“Sulit bagi Persib Bandung untuk menjaga ritme latihan. Karena sangat penting untuk mengatur kapan latihan pagi dan kapan latihan sore sesuai dengan intensitas latihannya dan berhitung soal waktu recovery pemain,” papar Robert.
Kendati demikian ia tahu bahwa konsekuensi melatih tim di Indonesia punya rintangan kondisi seperti itu. Tak ada satu pun klub di Indonesia yang punya pusat latihan dan kebugaran sendiri. Penuh dengan keterbatasan itu, Robert selalu berusaha untuk mengatasinya.
“Seperti kemarin, kami dapat kabar (hari ini) tidak bisa berlatih sore hari. Sebagai klub yang profesional tentu itu adalah masalah karena kami tidak bisa berlatih dengan cara yang kami inginkan. Ini masalah yang semua orang tahu soal lapangan di Bandung. Tapi sejauh ini kami bisa mengatasinya,” katanya.
Memang menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi Persib musim ke musim hingga tahun 2019 ini soal lapangan latihan. Sempat datang wacana pembangunan kompleks latihan di Gede Bage, namun hal tersebut belum sedikit pun tunjukkan perkembangan.
Alasan Robert tetus memakai Si Jalak Harupat karena tim berkandang di sana. Ia pula tak bisa melakukan apapun ketika lapangan tersebut dipakai secara umum. Kondisi itu yang menyulitkan perihal pemeliharaan.
“Hanya (Jalak) Harupat adalah markas kami tapi ini dipakai oleh banyak orang yang akhirnya membuat kondisi lapangannya tidak bagus. Bukan karena kami selalu berlatih di sini karena kami paham bagaimana memeliharanya. Tapi ini karena dipakai banyak orang dan banyak event, jadi itu yang menyulitkan,” bebernya.

Sedang dalam performa terbaiknya, Robert Alberts mengaku kesulitan menjaga ritme latihan. Itu tersebab sulitnya tim mendapatkan jadwal lapangan latihan sesuai yang ia inginkan. Selama ini Persib menggunakan lapangan Stadion Si Jalak Harupat yang juga dipakai saat pertandingan kandang.
“Sulit bagi Persib Bandung untuk menjaga ritme latihan. Karena sangat penting untuk mengatur kapan latihan pagi dan kapan latihan sore sesuai dengan intensitas latihannya dan berhitung soal waktu recovery pemain,” papar Robert.
Kendati demikian ia tahu bahwa konsekuensi melatih tim di Indonesia punya rintangan kondisi seperti itu. Tak ada satu pun klub di Indonesia yang punya pusat latihan dan kebugaran sendiri. Penuh dengan keterbatasan itu, Robert selalu berusaha untuk mengatasinya.
“Seperti kemarin, kami dapat kabar (hari ini) tidak bisa berlatih sore hari. Sebagai klub yang profesional tentu itu adalah masalah karena kami tidak bisa berlatih dengan cara yang kami inginkan. Ini masalah yang semua orang tahu soal lapangan di Bandung. Tapi sejauh ini kami bisa mengatasinya,” katanya.
Memang menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi Persib musim ke musim hingga tahun 2019 ini soal lapangan latihan. Sempat datang wacana pembangunan kompleks latihan di Gede Bage, namun hal tersebut belum sedikit pun tunjukkan perkembangan.
Alasan Robert tetus memakai Si Jalak Harupat karena tim berkandang di sana. Ia pula tak bisa melakukan apapun ketika lapangan tersebut dipakai secara umum. Kondisi itu yang menyulitkan perihal pemeliharaan.
“Hanya (Jalak) Harupat adalah markas kami tapi ini dipakai oleh banyak orang yang akhirnya membuat kondisi lapangannya tidak bagus. Bukan karena kami selalu berlatih di sini karena kami paham bagaimana memeliharanya. Tapi ini karena dipakai banyak orang dan banyak event, jadi itu yang menyulitkan,” bebernya.

GBLA kumaha, jadi museum…?
GBLK
tontolang nangka 🎹🎶📯
Kanggo minijimin…tong leha²…msalah na smi sareng abah gomez…
Lapangan latihan..
Geura atuh d bangun komplek na…lapangan, t4 fitnes, sareng sagala rupi anu ngarojong kanggo kbugaran tim…supados langkung ti tim nu sanes..!!!
Tong nyinggung2 tempat latihan bisi di sebat kurang atitude keh
enya ah ke nasibna abah Obet sarua jeung abah Gomes deuih, hadeeeeh
Kang Emil, kumaha tah persib cik pang mikirankeun tong kalahkah ngadamel kolam renang pribadi.
Yang penting sudah buligir terus dilanjut jd gobernor hihihi
waduhh…kumaha iyeu manajemen pang mikirkeun
pan cenah klub professional???
sok ath udunan bobotoh sa alam dunya sugan mh, ngumpulkn koin kr ngabangun stadion persib, sugan tina Rp 1.000 x 1jt bobotoh, moal kot teu ngawujud meureun
sugan ath aya hastag #koinuntukstadionpersib
tak tea ge, ari pamaen,palatih,hasil ahir kudu profesional… tapi nu boga kawajiban nyadiakn fasilitas tdk profesional.. heuheuyy aya ku lucu maenbola di urang. tatitut we di ggede
GBLA tragiss.. jadi kandang lalai, jiga stadion Palaran jeung Stadion Riau
Lieur ngabandungan mslh klasik mh euweuh ujungna…kitu jeung kitu weh
Biasana lamun deukeut deukut aya Pemilihan Gubernur atawa Pemilihan Walikota para calon sok ngajual PERSIB tapi lamun tujuan jeung kahayangna tos kalaksanakeun sok poho kana jangji-jangjina heuheuy deuh
Termasuk yg buligir itu ya? Kayaknya dia lagi sibuk membangun jaringan buat RI hiji hihihi