Robert Abaikan Catatan Minor Persela di Masa Pramusim
Thursday, 27 February 2020 | 16:08
Maung Bandung akan menjamu Persela di laga pembuka mereka di Liga 1 2020. Lawan yang akan dihadapi sendiri sebenarnya pada masa pramusim kurang mendapat hasil yang baik terutama dalam keikutsertaan mereka di Piala Gubernur Jatim. Namun demikian, Robert Rene Alberts tidak peduli dengan catatan tersebut.
Tergabung di grup B, Persela kalah dua kali ketika menghadapi Arema dan Persija. Satu-satunya poin yang mereka dapat adalah ketika menghadapi tim asal Malaysia, Sabah FA. Namun di mata Robert, hasil minor pada pramusim bukan menjadi acuan Persela akan dengan mudah mereka taklukan.
“Hasil di pramusim tidak dihitung, maksud saya, sekali lagi, pramusim bukan soal hasil tetapi bagaimana membangun tim dan terkadang justru bagus ketika menelan kekalahan di pramusim,” kata Robert ketika diwawancara di Stadion GBLA, Kamis (27/2).
Menurutnya justru menjadi hal positif ketika ada tim menelan kekalahan di pramusim. Karena itu bisa menjadi bahan evaluasi pelatih guna dibenahi saat memulai kompetisi yang sesungguhnya. Terkadang rentetan kemenangan di pramusim malah bisa menjadi bumerang karena pemain mengemban ekspektasi tinggi.
“Karena bisa jadi pembelajaran dari kesalahan yang dilakukan. Jika terus mendapat hasil bagus di pramusim, bisa saja ketika memulai liga tim tersebut malah menelan kekalahan dan orang-orang sudah punya ekspektasi tinggi,” kata Robert.
“Sering kali melihat ada klub besar kalah di pramusim, karena mereka melakukan banyak percobaan, seperti formasi yan baru, pemain baru dan memang butuh waktu membangun itu. Itu kenapa saya tidak pernah melihat hasil saat masa pramusim, baik untuk tim kami maupun tim lain,” tukasnya.

Maung Bandung akan menjamu Persela di laga pembuka mereka di Liga 1 2020. Lawan yang akan dihadapi sendiri sebenarnya pada masa pramusim kurang mendapat hasil yang baik terutama dalam keikutsertaan mereka di Piala Gubernur Jatim. Namun demikian, Robert Rene Alberts tidak peduli dengan catatan tersebut.
Tergabung di grup B, Persela kalah dua kali ketika menghadapi Arema dan Persija. Satu-satunya poin yang mereka dapat adalah ketika menghadapi tim asal Malaysia, Sabah FA. Namun di mata Robert, hasil minor pada pramusim bukan menjadi acuan Persela akan dengan mudah mereka taklukan.
“Hasil di pramusim tidak dihitung, maksud saya, sekali lagi, pramusim bukan soal hasil tetapi bagaimana membangun tim dan terkadang justru bagus ketika menelan kekalahan di pramusim,” kata Robert ketika diwawancara di Stadion GBLA, Kamis (27/2).
Menurutnya justru menjadi hal positif ketika ada tim menelan kekalahan di pramusim. Karena itu bisa menjadi bahan evaluasi pelatih guna dibenahi saat memulai kompetisi yang sesungguhnya. Terkadang rentetan kemenangan di pramusim malah bisa menjadi bumerang karena pemain mengemban ekspektasi tinggi.
“Karena bisa jadi pembelajaran dari kesalahan yang dilakukan. Jika terus mendapat hasil bagus di pramusim, bisa saja ketika memulai liga tim tersebut malah menelan kekalahan dan orang-orang sudah punya ekspektasi tinggi,” kata Robert.
“Sering kali melihat ada klub besar kalah di pramusim, karena mereka melakukan banyak percobaan, seperti formasi yan baru, pemain baru dan memang butuh waktu membangun itu. Itu kenapa saya tidak pernah melihat hasil saat masa pramusim, baik untuk tim kami maupun tim lain,” tukasnya.

Bener bah setuju kana pamikiran bah obet, lamun prinsip eta nu di tekenkeun ka pemain insya allah mudah mudahan para pemain bisa terus berjuang tanpa melihat dan menilai kekuatan lawan. Kekalahan lawan di pertandingan sebelumnya bukan tolak ukur bahwa mereka lemah dan kemenangan lawan di pertandingan sebelumnya bukan tolak ukur bahwa mereka sulit dikalahkan. GOOOD coach.
Kadng aneh tim nu lwan prsib sok bebeakan nya ksetanan maen na ya