Robby: Urusan Timnas Merupakan Wewenang Manajemen Persib
Saturday, 14 April 2012 | 11:48PSSI sebagai badan otoritas sepakbola tertinggi di Indonesia memanggil beberapa pemain Liga Super Indonesia (LSI) untuk mengikuti seleksi dalam waktu dekat. Seleksi ini dimaksudkan untuk memilih pemain yang akan berlaga di turnamen Al-Nakbah di Palestina dan Sea Games 2013 di Myanmar.
Badan Tim Nasional (BTN) memanggil tiga pemain dari tim Maung Bandung. Mereka adalah M Ilham, M Nasuha, dan Zulkifli Sukur. Caretaker pelatih Persib Robby Darwis mengatakan bahwa hal ini merupakan urusan manajemen, dan pelatih hanya bisa memberi masukan saja.
“Sebenarnya berat ditinggal oleh ketiga pemain tersebut, tapi ini urusan manajemen. Kita hanya bisa meminta tidak usah saja atau misalnya lebih baik mereka berkonsentrasi ke klub. Tapi kalau manajemen menyuruh, apa boleh buat, mungkin nanti akan ada alternatif lain,” ujar Robby di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (14/4) pagi.
Robby yang juga merupakan mantan pemain timnas Indonesia era 80-90 an ini mengharapkan ada solusi terbaik untuk masalah ini. “Saya pernah mengalaminya. Di sisi lain, Apapun untuk bangsa, kita harus mempersilahkan. Tapi di sisi lainnya, klub juga membutuhkan. Harus ada solusi untuk masalah ini,” tegas Robby.

PSSI sebagai badan otoritas sepakbola tertinggi di Indonesia memanggil beberapa pemain Liga Super Indonesia (LSI) untuk mengikuti seleksi dalam waktu dekat. Seleksi ini dimaksudkan untuk memilih pemain yang akan berlaga di turnamen Al-Nakbah di Palestina dan Sea Games 2013 di Myanmar.
Badan Tim Nasional (BTN) memanggil tiga pemain dari tim Maung Bandung. Mereka adalah M Ilham, M Nasuha, dan Zulkifli Sukur. Caretaker pelatih Persib Robby Darwis mengatakan bahwa hal ini merupakan urusan manajemen, dan pelatih hanya bisa memberi masukan saja.
“Sebenarnya berat ditinggal oleh ketiga pemain tersebut, tapi ini urusan manajemen. Kita hanya bisa meminta tidak usah saja atau misalnya lebih baik mereka berkonsentrasi ke klub. Tapi kalau manajemen menyuruh, apa boleh buat, mungkin nanti akan ada alternatif lain,” ujar Robby di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (14/4) pagi.
Robby yang juga merupakan mantan pemain timnas Indonesia era 80-90 an ini mengharapkan ada solusi terbaik untuk masalah ini. “Saya pernah mengalaminya. Di sisi lain, Apapun untuk bangsa, kita harus mempersilahkan. Tapi di sisi lainnya, klub juga membutuhkan. Harus ada solusi untuk masalah ini,” tegas Robby.

hanyakal pamaen muda persib teu aya nu kapanggil k timnas, pedah jarang dipaenken padahal aralus. Duka pedah pelatihna ti ipl meren teuapalen maung ngora aralus.
ALUSNAMAH PELATIH TIMNAS AYENA ANU NETRAL BUKAN TI ISL ATAWA IPL, da ari katingalina nil maizar berat ka ipl milih pamaena ti islnamah saeutik. Eta pamaen naturalisasi kumaha nasibna?
mending fokus ka klub heula da eta mah lain kapentingan negara tapi kapentingan hawa nafsu pengurus pssi johar..ke lamun pssi na tos beres karek maen di timnas deui upami ayeuna mah asa teu ridho mun klub dirugikeun gara2 pamaen na ka timnas nu teu puguh
Bwt timnas gmslh,sbge bb0toh saya menyarankan supaya r0bby mencari pemain muda biar dapat pengalaman,gag perlu pemain luar negri. .
Kang robby ulah sieunn pan aya jajang sukmara,wildansyah buat belakang.aya agung juga buat tengah jd 4-4-2 kesempatan buat pemain lain tampil kang..
buat roby darwis ulah teing sieun da pemain muda ge loba kneh nu aralus asal bs ngaracikna…
Buat yg dpanggil timnas,mendingan pikir2 dl deh sblm masuk timnas,timnas sekrg kan beda sm timnas yg dl,,,timnas nu ayena mah bau politik,,
maenya rek aya 2 timnas,,mun timnas aya 2,,negara indonesia ge bisa2 jd aya dua ath…
cing kuring nanya ayeuna pssi nu bener tur legal nu mana, naha make nyeiun deui pssi, barinage anteru heula weh nu ayeuna percayakeun, mun kabukti hasilna selama iyeu goreng karak pe petok oge, duh karunya ka persib aink dina jawarana ge geus we eta hungkul, moal bisa maen champ asia…. asa jadi kieu yeu teh gara2 johar dan nurdin kampret nu korban club aink sateh njinx
Tong melang tong hariwang lini belakangmah masih ada pemain binaan persib rian permana, jajang sukmara, anggi indra, aldi rinaldi, budiawan. Mun nudicandakna along sareung souza persib bakal rada puyeung.