Robby Mewanti-Wanti Pemain Untuk Tidak Emosional
Tuesday, 05 June 2012 | 13:09
Catatan buruk permainan Persib Bandung menghadapi Persisam Samarinda pada putaran satu lalu terletak pada emosional pemain. Pelatih Robby Darwis sudah menekankan kepada anak asuhnya untuk tidak mengulang hal serupa.
Menjelang akhir pertandingan melawan tim berjuluk Pesut Mahakam di Stadion Segiri Samarinda pada putaran satu lalu, terjadi baku hantam antara Muhammad Ilham dan bekas pemain Persib Eka Ramdani. Keduanya pun diusir dari lapangan oleh wasit dengan kartu merah. Pada pertandingan 17 Januari 2012 itu, Persisam menang 2-1.
Robby sudah membahas masalah emosi pemain di lapangan. Mantan pemain Persib era 90an ini pun mengharapkan kejadian itu tidak terulang kembali pada pertemuan kedua Persib dengan Persisam musim ini di Stadion Siliwangi, Rabu (6/6) sore.
“Emosional memang tadi juga dibicarakan. Tapi kita jangan melihat ke belakang. Namanya juga main bola, pasti ada lah sedikit emosi. Tapi jangan sampai terjadi lagi,” ungkap Robby usai memandu uji coba lapangan di Stadion Siliwangi, Selasa pagi tadi.
Robby mengaku bahwa masalah emosi ini menjadi satu kelemahan Persib ketika menghadapi Persisam di putaran satu lalu. Di luar aspek itu, Robby menilai dari segi strategi dan teknis, timnya tidak kalah.
“Kemarin kita cuma emosional aja. Strategi kita ga beda jauh. Mungkin saat itu ada pengaruh wasit, itu kan nonteknis,” ucapnya.

Catatan buruk permainan Persib Bandung menghadapi Persisam Samarinda pada putaran satu lalu terletak pada emosional pemain. Pelatih Robby Darwis sudah menekankan kepada anak asuhnya untuk tidak mengulang hal serupa.
Menjelang akhir pertandingan melawan tim berjuluk Pesut Mahakam di Stadion Segiri Samarinda pada putaran satu lalu, terjadi baku hantam antara Muhammad Ilham dan bekas pemain Persib Eka Ramdani. Keduanya pun diusir dari lapangan oleh wasit dengan kartu merah. Pada pertandingan 17 Januari 2012 itu, Persisam menang 2-1.
Robby sudah membahas masalah emosi pemain di lapangan. Mantan pemain Persib era 90an ini pun mengharapkan kejadian itu tidak terulang kembali pada pertemuan kedua Persib dengan Persisam musim ini di Stadion Siliwangi, Rabu (6/6) sore.
“Emosional memang tadi juga dibicarakan. Tapi kita jangan melihat ke belakang. Namanya juga main bola, pasti ada lah sedikit emosi. Tapi jangan sampai terjadi lagi,” ungkap Robby usai memandu uji coba lapangan di Stadion Siliwangi, Selasa pagi tadi.
Robby mengaku bahwa masalah emosi ini menjadi satu kelemahan Persib ketika menghadapi Persisam di putaran satu lalu. Di luar aspek itu, Robby menilai dari segi strategi dan teknis, timnya tidak kalah.
“Kemarin kita cuma emosional aja. Strategi kita ga beda jauh. Mungkin saat itu ada pengaruh wasit, itu kan nonteknis,” ucapnya.

bisa ngendaliin emosi itu yang paling utama,setiap pemaen wajar kalo emosi tapi jangan berlebihan,ka kang marcio sauza jangan mudah terpancing ah,,,,,,,,,,,,,,bravo persib
betol kang…jadi ga perwira kalo main emosional…
Sabar, emosi kontrol, tong nganggap sepele, insyaAlah persib main cantik dan menang lagi…
sok we maju tonk sieun di bantos do’a ku pribados,… kade tonk emosional teuing,…
Tong mung ngalawan Persisam hungkul kudu bisa ngontrol emosi teh, tiap pertandingan wajib eta mah. Basa ngalawan Persija jeung Kukar kamari, pamaen gampang pisan kapancing emosina. Mun geus make emosi mah, hararese hayang maen alus teh, lain neangan celah jang nyieun gol, kalah neangan celah jang nemprang batur. Jeung deuih pangaruhna teh lain ngan di jero lapang hungkul, nu di sisi lapang ge milu panas, matak teu aneh mun aya botol akua ngalayang teh. Sigana mah matak the jak ngaramuk oge, pedah kapanasan ku nu di tengah lapang.
Mun bisa mah aya latihan heuseus pikeun ngontrol emosi pamaen.
oke mang japra hahaha
Omat jaga emosi ,meunang maen ngotot keras tapi ulah kasar …pertahankeun performa…persib keur alus…buktikeun bahwa Persib tim terbaik