Respek Pada SFC, Vlado Tidak Sengaja Lepas Badge Jupe
Monday, 02 May 2016 | 21:25
Kerasnya duel antara Persib kontra Sriwijaya FC berbuntut pada ramainya perdebatan antara suporter masing-masing tim. Pasalnya di laga tersebut Vladimir Vujovic kedapatan memegang badge tim lawan yang sebelumnya menempel di baju Achmad Jufriyanto. Kejadian itu bermula ketika keduanya hendak berduel udara dalam situasi sepak pojok untuk Persib yang bisa dikonversi menjadi gol oleh Tantan.
Jufriyanto sendiri mencoba menghalau pergerakan Vujovic yang maju untuk membantu serangan karena timnya dalam posisi tertinggal. Bek berpaspor Montenegro itu pun menyebut bahwa dirinya tidak sengaja melepas logo di dada mantan rekan setimnya itu. Dia menegaskan bentrokan tersebut bisa terjadi sebagai bentuk profesionalitas mereka terhadap klub yang dibela saat ini.
“Saya tidak sengaja mengambilnya, itu hal biasa dalam sepakbola, kita suka saling dorong atau memegang jersey. Saya tidak sengaja melepasnya, saya dengan Jupe (Jufriyanto), Supardi, Ridwan atau Firman adalah teman baik. Tapi di dalam lapangan kita berjuang untuk klub masing-masing,” terang Vlado kepada wartawan, Senin(2/5).
Pemain yang akrab disapa Vlado itu pun menegaskan kejadian kemarin bukan merepresentasikan rasa benci dia kepada Laskar Wong Kito. Dia tetap menaruh respek kepada tim dengan prestasi yang banyak meski baru lahir pada 2004 lalu. Tragedi yang melibatkan dia dengan Jufrianto itu pun terjadi bukan karena disengaja. Banyak orang menuding aksi Vlado sudah menginjak harga diri identitas warga Palembang.
“Saya menghormati Borneo, Sriwijaya dan tim lainnya. Sriwijaya tim besar dan saya menghormati mereka, orang lain tidak punya hak bilang saya tidak suka Sriwijaya, saya menghormati mereka sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia selain Persib,” tegasnya.
Vlado dan Jupe memang mempunyai kedekatan emosional yang sangat erat. Karena keduanya merupakan duet tangguh di jantung pertahanan Persib selama 2 tahun terakhir. Mereka juga begitu dekat di luar lapangan karena kini meski sudah berbeda kubu namun tetap intens berkomunikasi sambil sesekali bercanda. Di laga kemarin juga ada kejadian ketika Jupe mengangkat jersey Vlado hingga menutupi kepalanya.
“Seperti Jupe melakukan kepada saya (menutupkan jersey) kita tidak akan marah, karena teman baik, tapi di lapangan kita beratarung maksimal. Saya juga bertemu Jupe pagi tadi, seperti sebelumnya kami saling bercanda. Mereka tahu sikap saya di lapangan,” tuturnya.

Kerasnya duel antara Persib kontra Sriwijaya FC berbuntut pada ramainya perdebatan antara suporter masing-masing tim. Pasalnya di laga tersebut Vladimir Vujovic kedapatan memegang badge tim lawan yang sebelumnya menempel di baju Achmad Jufriyanto. Kejadian itu bermula ketika keduanya hendak berduel udara dalam situasi sepak pojok untuk Persib yang bisa dikonversi menjadi gol oleh Tantan.
Jufriyanto sendiri mencoba menghalau pergerakan Vujovic yang maju untuk membantu serangan karena timnya dalam posisi tertinggal. Bek berpaspor Montenegro itu pun menyebut bahwa dirinya tidak sengaja melepas logo di dada mantan rekan setimnya itu. Dia menegaskan bentrokan tersebut bisa terjadi sebagai bentuk profesionalitas mereka terhadap klub yang dibela saat ini.
“Saya tidak sengaja mengambilnya, itu hal biasa dalam sepakbola, kita suka saling dorong atau memegang jersey. Saya tidak sengaja melepasnya, saya dengan Jupe (Jufriyanto), Supardi, Ridwan atau Firman adalah teman baik. Tapi di dalam lapangan kita berjuang untuk klub masing-masing,” terang Vlado kepada wartawan, Senin(2/5).
Pemain yang akrab disapa Vlado itu pun menegaskan kejadian kemarin bukan merepresentasikan rasa benci dia kepada Laskar Wong Kito. Dia tetap menaruh respek kepada tim dengan prestasi yang banyak meski baru lahir pada 2004 lalu. Tragedi yang melibatkan dia dengan Jufrianto itu pun terjadi bukan karena disengaja. Banyak orang menuding aksi Vlado sudah menginjak harga diri identitas warga Palembang.
“Saya menghormati Borneo, Sriwijaya dan tim lainnya. Sriwijaya tim besar dan saya menghormati mereka, orang lain tidak punya hak bilang saya tidak suka Sriwijaya, saya menghormati mereka sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia selain Persib,” tegasnya.
Vlado dan Jupe memang mempunyai kedekatan emosional yang sangat erat. Karena keduanya merupakan duet tangguh di jantung pertahanan Persib selama 2 tahun terakhir. Mereka juga begitu dekat di luar lapangan karena kini meski sudah berbeda kubu namun tetap intens berkomunikasi sambil sesekali bercanda. Di laga kemarin juga ada kejadian ketika Jupe mengangkat jersey Vlado hingga menutupi kepalanya.
“Seperti Jupe melakukan kepada saya (menutupkan jersey) kita tidak akan marah, karena teman baik, tapi di lapangan kita beratarung maksimal. Saya juga bertemu Jupe pagi tadi, seperti sebelumnya kami saling bercanda. Mereka tahu sikap saya di lapangan,” tuturnya.

Di tim yg sportif pemain cengeng begini tidak akan laku…
Saha mang nu cengeng…??!!?!
Komen teu nyambung euy
Dejan….! stretegimu hanya cocok untuk tim medioker yang hanya bermodal semangat dengan pemain terbatas, PERSIB bertabur bintang beri mereka ruang kreatif dengan pola yang lebih teknikal dan taktis, ketika seorang Robertinho Pugliara saja tidak berkembang maka anda harus introspeksi diri, cara mengganti pemainpun spekulatif, maap gol tantan kita sambut gembira tapi itu syarat keberuntungan atau sebaiknya anda mundur sebelum gagal total.
Naon atuh mang….
Hmmmm rada masuk akal komen na…. memang persib babak 1 teu lepas maenna kaku bingung siga nu di plot. Teu aya kreatifitas… tp semangat babak 2. Aya pembeda jadi serasa ngeusi… mudah mudahan kapayuna lewih alus
Persib atau barca sekalipun hese lamun maen jeung lawan anu nerapkeun stategi pressing ketat..
Coba lihat kemarin SFC, pressingnya ketat banget, disiplin tinggi.
Belencoso mungkin harus di parkir dulu. soalnya gampang terbaca lawan
Nah loh, kan..
asa lalebay suporter nu koneng ih,
meni rame komentar di instagram,
pertanyaan besar buat kualitas JOMA, naha gampang leupas,
di bordir weh kituh geura logo sriwijaya na, munte di sablon, meh te leupas,
arera ih, leupas kitu,
Butut jersay na
Badge na teu di kaput eta mah..ngan di tempelkeun make aibon wungkul..
Si plado tea galak maenkoet untung teu di gegel oge ceulina
matak tong macem macem jeung saya mah .. !!
Kadang aya keneh bobotoh nu komen asbun..hahahah
Berita kamana komen kamana
Kutu kupret euy.. saha.. kutu kampret enteeee
Cumak kacok saha… ngigis.. teu bakalakar….
enya sok lah raribut koment tapi ulah nyampe adu gebug,,,rugi eweuh duitna,,eweuh asuransina,,rugi pokonamah,,jang
Untung lain kolorna anu di lepaskeun…kabayang lamun kolorna gubal gabel meureun…
Terus nojos nya Mang,kana bujur ente…