
Kehadiran sosok striker asing selalu menjadi kewajiban bagi suatu tim untuk bisa bersaing dengan klub lain di kompetisi. Postur, kualitas dan naluri golnya tentu lebih baik dari apa yang dimiliki oleh pemain lokal. Maka dari itu pemain asing berposisi penyerang selalu diharapkan bisa menjadi mesin gol dan alat pendulang poin.
Persib mulai memakai jasa domber asing sejak Maciej Dolega tiba di Bandung. Setelah itu giliran invasi striker asal impor dari Amerika Latin yang datang mulai dari Rodrigo Sanhueza hingga duet Osvaldo Moreno dan Cristian Molina. Tidak sampai disitu, Persib juga mulai mencoba servis dari pemain-pemain asal Afrika.
Ternyata tidak sedikit bomber asal Afrika yang direkrut Persib dan mayoritas ketajaman mereka cukup membuat Bobotoh puas. Dari musim 2005 hingga 2020, tercatat ada 8 striker Afrika yang pernah direkrut. Kenangan manis juga ditorehkan beberapa pemain meskipun hanya satu pemain yang sukses mempersembahkan trofi liga bagi Persib.
Berikut adalah beberapa striker Afrika yang punya kesan positif di Persib:
1. Ekene Michael Ikenwa

Ekene Ikenwa. Foto: Pikiran Rakyat
Si spesialis gol kandang. Ekene Ikenwa adalah striker asing pertama yang didaratkan Persib sejak meninggalkan idealisme selalu pemain lokal. Dia juga adalah striker asing pertama yang sanggup menyarangkan dua digit gol untuk Maung Bandung selama satu musim. Sebelumnya meski Persib sempat merekrut pemain bintang seperti Julio Lopez, catatan golnya tidak sebagus Ikenwa.
Pemain kelahiran Lagos, Nigeria, 14 September 1077 itu didatangkan Persibpada Liga Indonesia 2005. Ikenwa sebelumnya pernah bermain untuk Pelita Jaya dan Persik sebelum berlabuh di Kota Kembang. Memakai kostum bernomor punggung 10, Ikenwa menjadi predator berbahaya di lini depan Persib.
Uniknya ketajaman Ikenwa hanya muncul ketika Persib bertindak sebagai tuan rumah. Memang tak tanggung-tanggung, sekalinya mencetak gol, dia bisa melesakan hattrick hingga quattrick. Hattrick pertama dia lahir di pekan keempat ketika melawan Deltras di Stadion Siliwangi. Setelah itu Ikenwa mencetak hattrcik kedua di pekan kedelapan kala menjamu Semen Padang.
Lucunya Ikenwa bukan bomber yang reguler mencetak gol. Ada masanya dia mengalami paceklik di beberapa laga. Seperti di awal-awal putaran kedua musim 2015. Namun sekembalinya dia mencetak gol, gawang lawan pasti menjadi bulan-bulanan. Bomber jangkung ini juga sukses mencetak empat gol dalam satu laga ketika meladeni PSDS Deli Serdang dan membawa tim unggul 4-1. Namun satu musim saja kebersamaan Ikenwa bersama Persib.
2. Redouane Barkaoui

Redouane Barkaoui. Foto: Galamedia News
Kepergian Ikenwa dari Persib dijawab Persib dengan merekrut striker asal Afrika lain untuk musim 2006. Adalah Redouane Barkaoui yang didaratkan untuk menjadi tumpuan Persib di barisan depan menemani Zaenal Arif, Gendut Dony dan Boy Jati Asmara. Pemain asal Maroko ini datang bergabung saat Maung Bandung terseok-seok di awal musim. Aksinya pun langsung menuai decak kagum.
Gol debut langsung ditorehkan Barkaoui ketika menjamu Arema Malang di pekan keenam. Tampil sebagai starter, sebuah gol cantik dipersembahkan kepada Bobotoh yang gerah karena timnya tak bertaji di empat laga awal liga. Selebrasi ikonik juga dilakukannya dengan memanjat pagar tribun Siliwangi dan merayakan bersama dengan Bobotoh.
Di musim pertamanya bersama Persib, memang Barkaoui hanya mencetak 5 gol dan Persib nyaris terdegradasi. Tapi Arcan Iurie tetap mempercayakan dia untuk terus bersama di musm berikutnya. Koleksi gol Barkaoui pun meningkat di Liga Indonesia 2007, dia mencetak 9 gol selama satu musim meski akhirnya Persib tetap gagal dibawa berprestasi.
Barkaoui dan kolega sebenarnya sukses membawa tim menjuarai paruh musim wilayah Barat. Tapi ada penurunan performa di putaran kedua dan Persib gagal menembus babak 8 besar karena hanya bercokol di peringkat lima klasemen. Barkaoui juga terkenal dengan selebrasi ikonik berikutnya yaitu goyang jaipong, tarian khas yang merupakan budaya Sunda.
3. Cristian Bekamenga

Christian Bekamenga. Foto ANTARA/Andika Wahyu
Salah satu bomber asing paling berkualitas yang pernah didatangkan dalam sejarah Persib Bandung. Pemain berkebangsaan Kamerun ini punya atribut lengkap sebagai mesin gol. Cerdas, punya tehnik mumpuni, postur ideal melakukan duel udara, finishing touch mematikan dan naluri gol yang tinggi. Bekamenga sendiri merupakan kapten dari timnas Kamerun U-23.
Pemain kelahiran Yaounde, 9 Mei 1986 tersebut direkrut Persib setelah sebelumnya membela klub Malaysia, PKNS Negeri Sembilan. Bersama Zainal Arif dan striker sesama Afrika, Redouane Barkaoui, Bekamenga menjadi tridente mau Maung Bandung. Meskipun bermain bergantian karena pola dua striker yang dipakai, tapi trio ini selalu kompak ketika bermain.
Putaran pertama Liga Indonesia 2007 dilalui Persib dengan manis dan status juara paruh musim di wilayah Barat diraih. Bekamenga menjadi pemain paling subur dengan koleksi 10 golnya, dan tentu yang paling diingat adalah brace-nya ke gawang Persija Jakarta di Siliwangi di akhir paruh pertama. Akan tetapi situasi berbalik 180 derajat di paruh kedua.
Keputusan Persib melepas Nyeck Nyobe dengan status pinjaman ke Persela untuk memberi tempat pada Leo Chitescu kabarnya jadi alasan Bekamenga ‘pundung’. Kehilangan rekan senegaranya lantas membuatnya ngambek. Hanya satu gol yang bisa dicetaknya di putaran kedua. Hingga akhrinya dia memutuskan untuk pergi karena mendapat tawaran membela klub Prancis, Nantes.
4. Djibril Coulibaly

Satu-satunya bomber asing yang pernah membawa Persib menjadi juara kompetisi kasta teratasi di tanah air. Djibril merupakan rekrutan Persib di ISL 2014, dia merupakan pemain yang paling dibidik oleh Jajang Nurjaman di awal musim. Catatan menawannya bersama Barito Putera di musim 2013 yang mendasarinya berkat torehan 21 gol selama satu musim.
Datang bersama Konate Makan yang sama-sama berasal dari Mali, mereka disiapkan untuk menjadi tulang punggung Persib. Sayang Djibril mempunyai cedera bawaan di bagian tulang metatarsal-nya, dia akhirnya dicoiret dari tim. Namun karena Persib tidak punya pengganti sepadan, Djibril direkrut kembali meski masih dalam proses pemulihan.
Djibril baru bisa diturunkan di pekan keempat melawan Persik. Datang sebagai pengganti, dirinya mampu mencetak gol debut bersama Persib. Setelah itu kran golnya mengalir deras, pada tiga laga berikutnya, pemilik nomor punggung 21 tersebut mencetak empat gol. Namun sayang, ketajaman dia hanya sampai disitu.
Kepercayaan dirinya terus menurun seiring sulitnya mendapat menit bermain dan mencetak gol. Di sisi lain, Ferdinand Sinaga sedang moncer dipasang sebagai ujung tombak Persib. Hingga akhirnya Djibril hanya mampu mengoleksi 8 gol bersama Persib dan terdepak di akhir musim. Namun sejarah mencatat, dia adalah striker asing pertama yang menjadi juara bersama Persib di liga.
5. Ezechiel N’douassel

Pemain sekaligus bomber asing berpaspor Afrika terakhir yang pernah dimiliki Persib hingga saat ini. Kapten tim nasional Chad ini didatangkan Persib pada transfer window musim 2017 menggantikan Carlton Cole yang jadi pesakitan di Bandung. Kehadiran Ezechiel sendiri memberi angin segar sebab dia punya masuk dalam tipe striker yang komplit. Perpaduan kecepatan dan power khas pemain asal Afrika.
Jumlah golnya memang terbilang minim di musim debutnya. Namun di Liga 2018 di bawah asuhan Mario Gomez, ketajaman Ezechiel melonjak tajam, dia sukses menyarangkan 17 gol dalam semusim. Namun di sisi lain, Ezechiel juga merupakan tipe pemain temperamental, emosinya sulit dikontrol, sanksi larangan bermain dari komdis atau akumulasi kartu pun kerap mengintai.
Karakter tersebut memang sulit diubah, Ezechiel masih saja kerap berkutat dengan hukuman, alih-alih fokus mencetak gol dan membawa Persib meraih kemenangan. Di musim 2019, meski dirinya sukses menyarangkan 15 gol tapi kontribusinya kurang maksimal bersama Persib. Selama 2,5 musim Ezechiel membela Persib, dia sukses menyumbangkan 36 gol di liga. Kini Eze sudah hijrah membela Bhayangkara FC untuk kompetisi 2020.
Berikut adalah lima striker asing asal Afrika yang cukup memberikan kontribusi untuk Persib sejak liga era 2000-an. Persib juga beberapa kali pernah merekrut bomber dari Benua Hitam namun tak sesuai ekspektasi. Brahima Traore (Burkina Faso), Moses Sakyi (Ghana) dan Herman Dzumafo (Kamerun) adalah deretan transfer flop Persib dari Afrika.
Komentar Bobotoh