Regulasi Pemain Muda Memberatkan Semua Klub, Termasuk Persib
Friday, 17 March 2017 | 18:25
PSSI telah ketuk palu soal regulasi pemain muda di Kompetisi Liga 1 Indonesia yang akan mulai kick-off 15 April nanti dibawah operator PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Setiap tim mesti mendaftarkan lima pemain U-23 dengan tiga pemain harus bermain di setiap pertandingan minimum 45 menit.
“Wajib mendaftarkan minimum 5 pemain U-23 (3 pemain dimainkan dengan minimum 45 menit bermai),” begitu bunnyi regulasi yang disepakati Kamis kemarin (16/3/2017) dala sosialisasi Liga 1 dengan 18 klub di Markas Komando Kostrad, Jakarta Pusat.
Ditanggapi pelatih Persib Jajang Nurjaman regulasi tersebut yang merasa mengganjal bagi dirinya, bahkan seluruh kontestan. Ditambah beberapa pemainnya harus dipanggil Timnas U-22 yang mempersiapkan diri lewat training center menuju SEA Games 2017 di Malaysia.
Pemain-pemain senior di Persib pun dikatakannya musim ini lebih matang dan cukup bagus untuk menyelesaikan musim kompetisi 2017. Kondisi demikian diprediksi akan mengganjal penerapan strategi terbaik untuk setiap pelatih.
“Itu yang cukup berat karena punya pemain senior cukup bagus-bagus sementara terganjal itu dengan regulasi, apalagi kalau dipanggil dua pemain muda oleh Timnas. Pastinya memusingkan, tapi tidak hanya saya pelatih lain pun pasti sama pusing,” beber Jajang pada Jumat (17/3/2017).
Janur pun akan segera bertindak cepat dengan mencari pemain muda tambahan. Pasalnya tanpa Gian Zola, dan Febri Hariyadi yang terpanggil Timnas menyisakan Henhen Herdiana (FB), Ahmad Baasit (MDF), dan Angga Febriyanto (CF).
“Kita dengan segera mencari pemain muda, untuk bergabung dengan latihan. Karena tanpa dua pemain itu kita tinggal tiga pemain,” sebutnya.
Pelatih 58 tahun itupun memprioritaskan sumbangsih dari Diklat Persib yang tak dragukan lagi sebagai distributor pemain muda lewat pendidikannya. “Prioritas di situ. Saya komunikasi dengan Diklat. Kalau ada ya kita ambil. Baru akan komunikasi sejauh ini,” ucap Janur.

PSSI telah ketuk palu soal regulasi pemain muda di Kompetisi Liga 1 Indonesia yang akan mulai kick-off 15 April nanti dibawah operator PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Setiap tim mesti mendaftarkan lima pemain U-23 dengan tiga pemain harus bermain di setiap pertandingan minimum 45 menit.
“Wajib mendaftarkan minimum 5 pemain U-23 (3 pemain dimainkan dengan minimum 45 menit bermai),” begitu bunnyi regulasi yang disepakati Kamis kemarin (16/3/2017) dala sosialisasi Liga 1 dengan 18 klub di Markas Komando Kostrad, Jakarta Pusat.
Ditanggapi pelatih Persib Jajang Nurjaman regulasi tersebut yang merasa mengganjal bagi dirinya, bahkan seluruh kontestan. Ditambah beberapa pemainnya harus dipanggil Timnas U-22 yang mempersiapkan diri lewat training center menuju SEA Games 2017 di Malaysia.
Pemain-pemain senior di Persib pun dikatakannya musim ini lebih matang dan cukup bagus untuk menyelesaikan musim kompetisi 2017. Kondisi demikian diprediksi akan mengganjal penerapan strategi terbaik untuk setiap pelatih.
“Itu yang cukup berat karena punya pemain senior cukup bagus-bagus sementara terganjal itu dengan regulasi, apalagi kalau dipanggil dua pemain muda oleh Timnas. Pastinya memusingkan, tapi tidak hanya saya pelatih lain pun pasti sama pusing,” beber Jajang pada Jumat (17/3/2017).
Janur pun akan segera bertindak cepat dengan mencari pemain muda tambahan. Pasalnya tanpa Gian Zola, dan Febri Hariyadi yang terpanggil Timnas menyisakan Henhen Herdiana (FB), Ahmad Baasit (MDF), dan Angga Febriyanto (CF).
“Kita dengan segera mencari pemain muda, untuk bergabung dengan latihan. Karena tanpa dua pemain itu kita tinggal tiga pemain,” sebutnya.
Pelatih 58 tahun itupun memprioritaskan sumbangsih dari Diklat Persib yang tak dragukan lagi sebagai distributor pemain muda lewat pendidikannya. “Prioritas di situ. Saya komunikasi dengan Diklat. Kalau ada ya kita ambil. Baru akan komunikasi sejauh ini,” ucap Janur.

sabenerna mah kurang setuju min,untuk perkembangan sepak bola indonesia seharusnya sistem usia muda yang berjenjang yang harus dilakukan,seperti liga atau kompetisi dari usia dini mulai dari 6-9 thn,11- 15 thn dan 17-19 thn,seperti di liga2 eropa,jika dipaksakan untuk liga tertinggi,resiko bermainnya kurang malah jadi penurunan mental,karna hanya sebatas 3 pemain yang dipakai,Menghadirkan regulasi yang mewajibkan pemain muda bermain di level senior memang bisa menghadirkan efek instan, tapi untuk kepentingan jangka panjang, ini belum tentu hal yang bagus,sebaiknya pssi untuk perkembangan bibit muda di bikin sistem untuk kompetisi usia dini,trus ditayangkan di tv-tv nasional,sekedar saran aja min,jadi cenderung saat terlalu dipaksakan karna tidak semua pemain muda memiliki mental sebaik febri rx bow….hidup persib
Loba teuing 3 mah,stidak na 2 ath lah,..kan pergantian pemain teh 3,jd ke eta deui we nu di ganti teh…..hadeuhhhj…kacau
Kurang setuju. Kalau memang pemain muda sudah siap secara skill & mental, pelatih juga pasti mainkan pemain tsb. Liga utama adalah liga yang diisi dengan pemain-pemain terbaik. Kalau dipaksakan gini, yang ada malah menurunkan kualitas liga.
Kalau masih kekeuh, 1 pemain cukup. 3 pemain berlebihan
Setuju pisan
..tenang wa jajang kabeh tim ge sarua iyeh