Regulasi Anyar ISL Digodok, Janur Enggan Komentar
Friday, 14 August 2015 | 21:36
Seiring kemenangan PSSI atas gugatannya kepada Menpora melalui Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), induk sepak bola tertinggi Indonesia itupun langsung gerak cepat melakukan rapat Exco PSSI bersama PT. Liga Indonesia (PT. LI) untuk persiapan penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) 2016. Rencananya ISL bakal kembali bergulir minggu ketiga bulan Oktober.
Dalam persiapan kompetisi tertinggi sepak bola tanah air itu, PT. LI sedari dini melakukan pembahasan dengan pemilik maupun pelatih klub mengenai regulasi yang akan dipakai nanti. Regulasi yang sudah masuk tahap penggodokan dan pertimbangan adalah masalah keuangan klub.
Tempo lalu sudah dibahas melalu pertemuan dengan seluruh klub ISL mengenai pengelolaan uang tim yang mempengaruhi transfer pemain. Financial Fair Play, Budgeting Cap, dan Salary Cap, menjadi penggodokan regulasi.
Selanjutnya adalah pembicaraan soal pertemuan tim. Jika musim sebelumnya klub bakal melakoni laga dua kali kandang dan dua kali tandang, maka regulasi baru akan dimodifikasi menjadi satu kali kandang, satu kali tandang. Hal ini diajukan untuk dipertimbangkan, karena PT. LI ingin menjungjung nilai fairnes guna mengurangi tekanan psikologi pemain. Namun, kondisi seperti itu, bakal membuat akomodasi keuangan klub membengkak.
Beberapa regulasi anyar dari PT. LI itu rencananya akan dibicarakan dalam beberapa waktu mendatang bersama manajer dan pelatih klub. Pelatih Persib, Jajang Nurjaman pun belum mau mengomentari perihal regulasi-regulasi anyar tersebut.
“Nanti katanya mau dibahas waktu pelatih dipanggil, jadi nanti saja, memang pelatih mau dipanggil tapi tanggalnya bukan di tanggal 22 dan 23 (Agustus), itu memang yang mau dibicarakan, jadi jangan dulu komen sekarangmah, nanti saja kalau sudah pasti,” tuturnya pada Jumat (14/8).
Janur sapaan akrab Jajang pun juga enggan mengomentari mengenai regulasi kontrak pemain. Menurutnya ketiga aturan transfer yang diajukan–Financial Fair Play, Budgeting Cap, dan Salary Cap, harus dibicarakan pula bersama elemen pemain. “Dibicarakan dulu mungkin sama pelatih, klub sama pemain sama manajer mungkin nanti, sekarang keputusan kan belum final,” pungkasnya.

Seiring kemenangan PSSI atas gugatannya kepada Menpora melalui Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), induk sepak bola tertinggi Indonesia itupun langsung gerak cepat melakukan rapat Exco PSSI bersama PT. Liga Indonesia (PT. LI) untuk persiapan penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) 2016. Rencananya ISL bakal kembali bergulir minggu ketiga bulan Oktober.
Dalam persiapan kompetisi tertinggi sepak bola tanah air itu, PT. LI sedari dini melakukan pembahasan dengan pemilik maupun pelatih klub mengenai regulasi yang akan dipakai nanti. Regulasi yang sudah masuk tahap penggodokan dan pertimbangan adalah masalah keuangan klub.
Tempo lalu sudah dibahas melalu pertemuan dengan seluruh klub ISL mengenai pengelolaan uang tim yang mempengaruhi transfer pemain. Financial Fair Play, Budgeting Cap, dan Salary Cap, menjadi penggodokan regulasi.
Selanjutnya adalah pembicaraan soal pertemuan tim. Jika musim sebelumnya klub bakal melakoni laga dua kali kandang dan dua kali tandang, maka regulasi baru akan dimodifikasi menjadi satu kali kandang, satu kali tandang. Hal ini diajukan untuk dipertimbangkan, karena PT. LI ingin menjungjung nilai fairnes guna mengurangi tekanan psikologi pemain. Namun, kondisi seperti itu, bakal membuat akomodasi keuangan klub membengkak.
Beberapa regulasi anyar dari PT. LI itu rencananya akan dibicarakan dalam beberapa waktu mendatang bersama manajer dan pelatih klub. Pelatih Persib, Jajang Nurjaman pun belum mau mengomentari perihal regulasi-regulasi anyar tersebut.
“Nanti katanya mau dibahas waktu pelatih dipanggil, jadi nanti saja, memang pelatih mau dipanggil tapi tanggalnya bukan di tanggal 22 dan 23 (Agustus), itu memang yang mau dibicarakan, jadi jangan dulu komen sekarangmah, nanti saja kalau sudah pasti,” tuturnya pada Jumat (14/8).
Janur sapaan akrab Jajang pun juga enggan mengomentari mengenai regulasi kontrak pemain. Menurutnya ketiga aturan transfer yang diajukan–Financial Fair Play, Budgeting Cap, dan Salary Cap, harus dibicarakan pula bersama elemen pemain. “Dibicarakan dulu mungkin sama pelatih, klub sama pemain sama manajer mungkin nanti, sekarang keputusan kan belum final,” pungkasnya.
