RD: Kebugaran Pemain Kami Menurun Di Babak 2
Wednesday, 22 October 2014 | 19:11
Persebaya Surabaya mesti tertunduk lesu setelah dihajar Persib Bandung dengan skor 3-1 dalam laga perdana mereka di leg kedua babak 8 besar kompetisi Indonesia Super League. Sang pelatih, Rahmad Darmawan pun mengaku dirinya sudah mencoba menerapkan skema bertahan untuk meredam produktifitas lini gedor Persib. Namun faktor stamina pemainnya yang tidak prima membuat anak asuhnya sulit mengimbangi militansi performa Konate Makan dan kawan-kawan.
“Saya ucapkan selamat untuk Persib atas kemenangan mereka. Di babak pertama tim sudah bermain sabar dan beberapa situasi counter attack bisa menyerang Persib tapi kita gagal manfaatkan 2 peluang emas. Di babak 2 kebugaran pemain cenderung menurun karena 3 pemain dipaksakan karena keterbatasan pemain. Tapi ini bukan excuse dan anak-anak sudah kerja keras,” ujarnya dalam jumpa pers seusai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (22/10) sore.
Persebaya sendiri memang begitu kerepotan menahan gempuran pasukan Maung Bandung terutama pergerakan Konate Makan yang mempunyai banyak ruang untuk mengkreasi serangan tanpa bisa dihadang oleh duo gelandang bertahannya. Ketika disinggung timnya telat mengganti pemain untuk menjaga kedalaman timnya, pelatih yang akrab disapa RD tersebut mengatakan bahwa dirinya memang memaksakan pemain yang tidak fit sehingga staminanya mudah menurun.
“Sebetulnya Zaenal Haq tidak main jelek, dia bisa diharapkan untuk kontrol pemain Persib yang masuk ke pertahanan kita sama (Manahati) Lestusen, tapi Lestusen yang belum fit dipaksakan untuk main sehingga Zaenal harus kerja keras. Kita ketinggalan karena kita ingin menyerang, jadi bukan masalah telat memasukan (Hisam) Tole,” sambungnya.
Mengenai kans timnya melaju ke babak semifinal, RD mengatakan bahwa kemenangan demi kemenangan harus diraih lantaran kini posisi mereka semakin terjepit. Bajul Ijo kini terpuruk di dasar klasemen karena baru mengoleksi 3 poin dari 4 laga. “Kuncinya kalau bicara semifinal harus menang dan buat saya ga ada yg impossible karena lawan bukan tidak bisa kalah di kandangnya. Kita akan menata lagi pertandingan ke depan,” tutupnya.

Persebaya Surabaya mesti tertunduk lesu setelah dihajar Persib Bandung dengan skor 3-1 dalam laga perdana mereka di leg kedua babak 8 besar kompetisi Indonesia Super League. Sang pelatih, Rahmad Darmawan pun mengaku dirinya sudah mencoba menerapkan skema bertahan untuk meredam produktifitas lini gedor Persib. Namun faktor stamina pemainnya yang tidak prima membuat anak asuhnya sulit mengimbangi militansi performa Konate Makan dan kawan-kawan.
“Saya ucapkan selamat untuk Persib atas kemenangan mereka. Di babak pertama tim sudah bermain sabar dan beberapa situasi counter attack bisa menyerang Persib tapi kita gagal manfaatkan 2 peluang emas. Di babak 2 kebugaran pemain cenderung menurun karena 3 pemain dipaksakan karena keterbatasan pemain. Tapi ini bukan excuse dan anak-anak sudah kerja keras,” ujarnya dalam jumpa pers seusai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (22/10) sore.
Persebaya sendiri memang begitu kerepotan menahan gempuran pasukan Maung Bandung terutama pergerakan Konate Makan yang mempunyai banyak ruang untuk mengkreasi serangan tanpa bisa dihadang oleh duo gelandang bertahannya. Ketika disinggung timnya telat mengganti pemain untuk menjaga kedalaman timnya, pelatih yang akrab disapa RD tersebut mengatakan bahwa dirinya memang memaksakan pemain yang tidak fit sehingga staminanya mudah menurun.
“Sebetulnya Zaenal Haq tidak main jelek, dia bisa diharapkan untuk kontrol pemain Persib yang masuk ke pertahanan kita sama (Manahati) Lestusen, tapi Lestusen yang belum fit dipaksakan untuk main sehingga Zaenal harus kerja keras. Kita ketinggalan karena kita ingin menyerang, jadi bukan masalah telat memasukan (Hisam) Tole,” sambungnya.
Mengenai kans timnya melaju ke babak semifinal, RD mengatakan bahwa kemenangan demi kemenangan harus diraih lantaran kini posisi mereka semakin terjepit. Bajul Ijo kini terpuruk di dasar klasemen karena baru mengoleksi 3 poin dari 4 laga. “Kuncinya kalau bicara semifinal harus menang dan buat saya ga ada yg impossible karena lawan bukan tidak bisa kalah di kandangnya. Kita akan menata lagi pertandingan ke depan,” tutupnya.

Justru RD kudu bersyukur, situasi pemain2 nu cedera bisa dijadikan tameng alasan mun RD gagal mawa timna lolos ka semifinal hehe..