Rayakan 17 Agustus, Taufiq Kecil Suka Ikuti Perlombaan
Sunday, 17 August 2014 | 18:42
Tepat hari ini, Minggu (17/8) Republik Indonesia merayakan hari kemerdekaanya yang ke-69. Seluruh warna Indonesia pun turut bersimpati dengan pengorbanan para pejuang untuk membebaskan tanah air dari jajahan negara asing terutama Belanda yang selama 3,5 abad mengekang kebabasan warga Indonesia. Tidak terkecuali gelandang Persib, M. Taufiq. Dia pun mengatakan sangat menghargai perjuangan pahlawan dan tidak lupa memanjatkan doa bagi para pendahulu.
“Mengenang pejuang dan pahlawan, paling kita berharap bangsa ini lebik baik, besar. Kita selalu berdoa buat jasa pahlawan,” ujar Taufiq saat diwawancara di Mess Persib.
Mengenai perayaan 17-an yang identik dengan perlombaan, gelandang bertubuh mungil itu mengaku kerap mengikuti lomba dan tidak jarang memenangi lomba yang diikutinya. Pemilik nomor punggung 8 itu juga mengaku kerap teringat dengan masa kecilnya ketika menonton kegiatan 17-an.
“Sering ikut lomba. Balap karung, makan kerupuk, dapat hadiah juga. Pernah panjat pinang naik terus jatuh. Maraton juara 1 antar RT waktu masih SD. Kadang kangen juga, waktu jalan-jalan keliling teringat juga. Waktu di Surabaya juga ikut, sama suporter main bola pake daster. Juara dua waktu itu,” sambungnya.
Para pejuang sendiri sejatinya berjuang melalui pertumpahan darah demi menjaga kehormatan bangsa. Sedangkan kini bagi Taufiq, para pesepakbola berjuang dengan mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola. “Sekarang kita pemain bola kita membawa merah putih. Selama berjuang membawa merah putih kita bangga,” tukasnya.

Tepat hari ini, Minggu (17/8) Republik Indonesia merayakan hari kemerdekaanya yang ke-69. Seluruh warna Indonesia pun turut bersimpati dengan pengorbanan para pejuang untuk membebaskan tanah air dari jajahan negara asing terutama Belanda yang selama 3,5 abad mengekang kebabasan warga Indonesia. Tidak terkecuali gelandang Persib, M. Taufiq. Dia pun mengatakan sangat menghargai perjuangan pahlawan dan tidak lupa memanjatkan doa bagi para pendahulu.
“Mengenang pejuang dan pahlawan, paling kita berharap bangsa ini lebik baik, besar. Kita selalu berdoa buat jasa pahlawan,” ujar Taufiq saat diwawancara di Mess Persib.
Mengenai perayaan 17-an yang identik dengan perlombaan, gelandang bertubuh mungil itu mengaku kerap mengikuti lomba dan tidak jarang memenangi lomba yang diikutinya. Pemilik nomor punggung 8 itu juga mengaku kerap teringat dengan masa kecilnya ketika menonton kegiatan 17-an.
“Sering ikut lomba. Balap karung, makan kerupuk, dapat hadiah juga. Pernah panjat pinang naik terus jatuh. Maraton juara 1 antar RT waktu masih SD. Kadang kangen juga, waktu jalan-jalan keliling teringat juga. Waktu di Surabaya juga ikut, sama suporter main bola pake daster. Juara dua waktu itu,” sambungnya.
Para pejuang sendiri sejatinya berjuang melalui pertumpahan darah demi menjaga kehormatan bangsa. Sedangkan kini bagi Taufiq, para pesepakbola berjuang dengan mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola. “Sekarang kita pemain bola kita membawa merah putih. Selama berjuang membawa merah putih kita bangga,” tukasnya.
